Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Survei Sebut Pro Prabowo Menolak Vaksinasi, PAN Nilai Tak Relevan Dikaitkan Politik

Survei Sebut Pro Prabowo Menolak Vaksinasi, PAN Nilai Tak Relevan Dikaitkan Politik Prabowo dan Sandiaga tes kesehatan. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Survei Indikator Politik Indonesia menyebut banyak pendukung Prabowo-Sandi di Pemilu 2019 menolak vaksinasi Covid-19. Sebab itu, Pemerintah disarankan menampilkan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno ke publik saat mengikuti program vaksinasi.

Menanggapi itu, anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PAN Saleh Daulay menilai boleh saja jika Prabowo dan Sandiaga melakukan vaksinasi terbuka. Tapi, ia pesimis hasilnya akan tidak akan berdampak besar.

"Kalau tetap mendorong pak Prabowo dan pak Sandi untuk divaksin terbuka, ya bagus saja. Silakan saja dicoba. Tapi kayaknya, hasilnya tidak jauh beda," kata Saleh kepada wartawan, Senin (22/2).

Menurutnya, tidak tepat jika dikaitkan pilihan politik seseorang dengan dorongan untuk vaksinasi. Pilihan politik di Indonesia itu dinamis.

"Pilihan politik di Indonesia itu dinamis. Sangat cair. Rasanya kurang relevan pilihan politik itu dikaitkan dengan program vaksinasi. Apalagi, pemilunya masih jauh," ucap Saleh.

Saleh menilai, Presiden Joko Widodo sudah sangat mewakili dengan vaksinasi terbuka. Ditambah didampingi pejabat setingkat menteri, dan tokoh dari berbagai kalangan. Namun, kampanye itu belum sukses. Saleh menlai, pemerintah perlu melakukan sosialisasi merata.

"Saya kira, presiden kan sudah sangat mewakili. Apalagi didampingi para pejabat setingkat menteri, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan influencer. Tetapi, hasilnya kan masih seperti itu," kata ketua Fraksi PAN DPR RI ini.

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mempublikasi hasil survei terkait vaksinasi Covid-19. Hasilnya dari 44,4 persen basis pendukung Prabowo-Sandi, sebanyak 48,1 persen tidak bersedia menerima vaksinasi.

"Pada basis partisan Pilpres 2019, basis Prabowo-Sandi lebih rendah kesediaannya untuk disuntik vaksin," ucap Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Minggu (21/2).

Burhanuddin mengatakan, alasan pendukung Prabowo-Sandi tidak bersedia disuntik vaksin karena merasa tidak aman sebesar 52,8 persen. Selanjutnya adalah vaksin tidak efektif 28,1 persen. Merasa sehat 21,3 persen, tidak mau bayar vaksin 18,0 persen, alasan kehalalan 16,9 persen, merasa tidak perlu karena sudah banyak orang disuntik vaksin 8,4 persen.

"Saran saya kepada pemerintah, yang disuntik vaksin yang diblowup jangan hanya presiden Jokowi, mas Ganjar, tapi juga pak Prabowo dan mas Sandi vaksin ramai-ramai, misalnya mas Anies," ujar dia.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Survei Indikator: 68,6 Persen Publik Tak Setuju Pilpres 2024 Diulang Tanpa Prabowo-Gibran
Survei Indikator: 68,6 Persen Publik Tak Setuju Pilpres 2024 Diulang Tanpa Prabowo-Gibran

Survei Indikator: 68,6 Persen Publik Tak Setuju Pilpres 2024 Diulang Tanpa Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya
Survei Indikator Politik Ungkap Bansos Bukan Jadi Pendongkrak Suara Prabowo-Gibran
Survei Indikator Politik Ungkap Bansos Bukan Jadi Pendongkrak Suara Prabowo-Gibran

Responden yang sama sekali tidak pernah menerima bansos tetap menempatkan Prabowo-Gibran 56,9%.

Baca Selengkapnya
Anies Tidak Laku, Elektabilitas Prabowo 90,1 Persen di Kalangan Pelajar dan Mahasiswa Jatim
Anies Tidak Laku, Elektabilitas Prabowo 90,1 Persen di Kalangan Pelajar dan Mahasiswa Jatim

Jatim menjadi medan pertempuran para capres di Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Hasil Survei Pilpres Berpotensi Satu Putaran, Cak Imin Bilang Begini
Hasil Survei Pilpres Berpotensi Satu Putaran, Cak Imin Bilang Begini

Muhaimin enggan menanggapi hasil survei yang mengunggulkan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator: Publik Tak Yakini Ada Arahan Jokowi terkait Golkar-PAN Dukung Prabowo
Survei Indikator: Publik Tak Yakini Ada Arahan Jokowi terkait Golkar-PAN Dukung Prabowo

survei dilakukan Indikator Politik Indonesia dalam rentang 25 Agustus – 3 September 2023, menempatkan 1.200 responden.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Survei Indikator Soal PDIP Gabung Prabowo, 45 Persen Setuju 39 Persen Menolak
VIDEO: Survei Indikator Soal PDIP Gabung Prabowo, 45 Persen Setuju 39 Persen Menolak

Salah satu surveinya terkait rencana PDIP bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
Hasil Survei Capres Cawapres: Prabowo-Gibran Menang Telak jika Pilpres Satu Putaran
Hasil Survei Capres Cawapres: Prabowo-Gibran Menang Telak jika Pilpres Satu Putaran

Lembaga Survei Populi Center mengeluarkan hasil survei terbarunya soal Pilpres 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator: Banyak Pemilih Partai Tidak Dukung Capres-Cawapres yang Diusung
Survei Indikator: Banyak Pemilih Partai Tidak Dukung Capres-Cawapres yang Diusung

Sedangkan kalau dilihat dari basis pemilih 2019, pendukung Prabowo-Sandi tidak sepenuhnya mendukung Prabowo di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Hasil Survei Terkini Anies Vs Ganjar Vs Prabowo, Isu Satu Putaran dan Politik Dinasti
Hasil Survei Terkini Anies Vs Ganjar Vs Prabowo, Isu Satu Putaran dan Politik Dinasti

Siapa pasangan berpeluang menang satu putaran? Bagaiman isu dinasti politik ditanggapi publik?

Baca Selengkapnya
Gerindra Klaim Rakyat Tak Pilih Prabowo akan Menyesal, Ini Alasannya
Gerindra Klaim Rakyat Tak Pilih Prabowo akan Menyesal, Ini Alasannya

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan masyarakat tak pilih Prabowo Subianto di Pilpres 2024 akan menyesal.

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru Poltracking di Jatim: Pemilih NU Dukung Prabowo 60.9%, Ganjar 16.3%, Anies 15.3%
Survei Terbaru Poltracking di Jatim: Pemilih NU Dukung Prabowo 60.9%, Ganjar 16.3%, Anies 15.3%

Mayoritas warga NU atau pemilih yang dekat dengan NU sebanyak 60.9 persen mendukung Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Indikator: Elektabilitas Prabowo Tinggi, Tapi Pemilihnya Rentan Berubah Pilihan
Indikator: Elektabilitas Prabowo Tinggi, Tapi Pemilihnya Rentan Berubah Pilihan

Basis lemah Anies Baswedan 22,8 persen, Ganjar Pranowo 21,5 persen dan Prabowo Subianto 24,2 persen.

Baca Selengkapnya