Survei sebut reshuffle mendesak, menteri cuma senangkan hati Jokowi
Merdeka.com - Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik (KedaiKOPI) melakukan survei terhadap perombakan kabinet pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Hasilnya, 60,4 persen responden memilih reshuffle kabinet sebagai sesuatu yang mendesak dan perlu segera dilakukan.
Sementara 38 persen responden menyatakan tidak perlu melakukan bongkar pasang kabinet dalam waktu dekat ini. Jubir KedaiKOPI Hendri Satrio menilai, para responden berharap reshuffle dilakukan agar adanya perbaikan kehidupan ekonomi dan politik yang kian mengkhawatirkan.
"Para menteri bekerja bukan untuk publik tetapi untuk menyenangkan hati Jokowi. Kerjanya tidak maksimal hanya berdasarkan persepsi presiden, sehingga nilai esensi kerjanya tidak ada," kata Hendri di Kedai Kopi Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (21/6).
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Jokowi melakukan reshuffle? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Apa yang bisa dilakukan Jokowi untuk kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Apa yang diminta anak buah Jokowi? Ramai-Ramai Anak Buah Jokowi Minta Tambah Anggaran Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
-
Bagaimana tanggapan Jokowi soal Kabinet Prabowo? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian. 'Kabinet yang akan datang ditanyakan dong kepada presiden terpilih. Tanyakan kepada presiden terpilih. Tanyakan pada presiden terpilih,' kata Jokowi kepada wartawan di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5).
Hendri mencontohkan, aksi para menteri minim terobosan baru untuk memperbaiki perekonomian dan politik di Indonesia. Selama ini, para pejabat di kabinet hanya sekadar meniru gaya berpakaian dan blusukan Jokowi saja.
Kekecewaan itu, jelas terungkap dalam tingkat kepuasaan masyarakat atas kinerja pemerintahan Jokowi-JK. KedaiKOPI juga melakukan survei terhadap kinerja pemerintahan Jokowi. Sebanyak 58,8 persen responden menyatakan kurang puas, sebesar 8 persen mengaku tidak puas sama sekali dan 1,6 persen menyatakan sangat puas dengan kerja pemerintahan saat ini.
Dalam kesempatan yang sama, Pengamat Kebijakan Publik Ibnu Purna mengatakan, ketidakpuasaan masyarakat muncul dari pemimpin negara yang lalai menjalankan kebijakan publik yang dijanjikan saat kampanye.
"Harapan pemerintah tinggi, tapi mereka belum dapat melaksanakan Nawacita dan Trisaksi saat kampanye Jokowi," kata Ibnu.
Namun, dalam kondisi tak menentu, presiden memilih jalan pintas memperbaiki kinerja pemerintahan melalui reshuffle kabinet. Padahal, cara ini justru memperlambat perbaikan di berbagai sektor.
"Kalau begini jadi mulai dari awal, ada kebijakan dan orang baru. Belum nanti, ada ketua parpol yang menolak menterinya dicopot," katanya menambahkan.
Survei dilakukan pada 26 Mei sampai 3 Juni 2015 dengan 250 responden di wilayah Sudirman, Thamrin dan Kuningan, Jakarta. Survei dilakukan dengan cara mewawancarai langsung atau face to face interview dengan metode purposive sampling.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menanggapi soal rencana perombakan kabinet jelang purnatugas Oktober mendatang.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal melakukan perombakan kabinet atau reshuffle dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaWacana reshuffle kabinet muncul usai Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor.
Baca SelengkapnyaSandiaga mengatakan, jelang habisnya pemerintahan Jokowi, ia meyakini kabinet masih solid.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata sempat mengobrol dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh sebelum melakukan reshuffle kabinet.
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPemerintah menggunakan hasil survei untuk bahan evaluasi dan koreksi.
Baca SelengkapnyaPaloh tak masalah apabila partainya kembali kehilangan jatah menteri di kabinet Jokowi.
Baca SelengkapnyaHasil survei Poltracking Indonesia mengungkap 17,6 persen publik tidak puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaDari 13 menteri yang direshuffle, 4 menteri dari PDIP dicopot oleh Presiden Jokowi dan satu lagi Kepala BIN Budi Gunawan yang dianggap dekat dengan PDIP.
Baca SelengkapnyaPPP pesimis Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet di akhir 2023.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, hasil survei tersebut menjadi evaluasi pemerintah, untuk menyempurnakan kinerja yang belum sempurna
Baca Selengkapnya