Survei SMRC: Cawapres Tak Genjot Elektabilitas Capres
Merdeka.com - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melakukan studi eksperimental pengaruh calon wakil presiden terhadap elektabilitas calon presiden. SMRC memperhitungkan wakil presiden untuk tiga bakal calon presiden (bacapres) paling kompetitif, yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Namun, dari survei-survei sebelumnya ketiga nama bacapres tersebut belum ada yang mendapat suara mayoritas mutlak atau di atas 50 persen.
Adapun, pemilihan tokoh-tokoh yang diuji coba dalam eksperimen kali ini berdasarkan beberapa pertimbangan seperti latar belakang partai politik dan kedekatan dengan bacapres.
-
Bagaimana Pantarlih Pilkada 2024 dipilih? Pengumuman Pendaftaran Calon Pantarlih/PPDP: Tahap ini berlangsung dari tanggal 5 Juni hingga 9 Juni 2024. Selama periode ini, informasi mengenai pendaftaran calon Pantarlih akan diumumkan kepada publik.Penerimaan Pendaftaran Calon Pantarlih/PPDP: Pendaftaran calon Pantarlih dibuka mulai dari tanggal 5 Juni hingga 12 Juni 2024. Calon yang berminat dapat mengajukan pendaftarannya selama periode ini. Penelitian Administrasi Calon Pantarlih/PPDP: Penelitian administrasi untuk calon Pantarlih dilakukan dari tanggal 6 Juni hingga 13 Juni 2024. Pada tahap ini, berkas dan kelengkapan administrasi para calon akan diperiksa untuk memastikan bahwa semua persyaratan telah terpenuhi.Pengumuman Hasil Seleksi Calon Pantarlih/PPDP: Hasil seleksi calon Pantarlih akan diumumkan pada tanggal 14 Juni hingga 16 Juni 2024. Calon yang lolos seleksi administrasi akan melanjutkan ke tahap berikutnya.Pemetaan TPS: Pemetaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) dijadwalkan berlangsung dari tanggal 17 Juni hingga 22 Juni 2024. Pada tahap ini, Pantarlih akan menentukan lokasi TPS untuk memastikan kemudahan akses bagi para pemilih. Penetapan Nama Hasil Seleksi Pantarlih/PPDP: Nama-nama hasil seleksi Pantarlih akan ditetapkan pada tanggal 23 Juni 2024. Daftar final anggota Pantarlih yang telah lolos seleksi akan dipublikasikan.Pelantikan Pantarlih/PPDP: Pelantikan anggota Pantarlih akan dilakukan pada tanggal 24 Juni 2024. Setelah dilantik, Pantarlih resmi mulai menjalankan tugasnya hingga 25 Juli 2024.
-
Siapa saja yang bisa dipilih di Pemilu 2024? Masyarakat akan memilih Presiden dan Wakil Presiden, serta anggota DPR, DPD, dan DPRD untuk periode mendatang.
-
Siapa saja yang dipilih dalam Pemilu 2024? Pemilu 2024 adalah pemilihan umum serentak untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD, serta kepala daerah di seluruh Indonesia.
-
Siapa saja yang ikut dalam pilpres 2024? Dari beberapa daerah yang sudah dibacakan, pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dari pasangan nomor urut 01 Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar dan nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
-
Apa peran partai politik dalam memilih Wapres? Namun peranan Partai Politik, hanya sekadar memberi saran, tidak dominan seperti dalam Pilpres kali ini dalam memutuskan calon.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2024? Pemilu tahun 2024 akan memilih beberapa wakil pemerintahan. Mulai dari pemilihan presiden dan wakil presiden, pemilihan DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, dan DPD.
Sebelum melakukan eksperimen, SMRC memiliki variabel kontrol tanpa unsur wakil jika Ganjar berhadapan dengan Anies dan Prabowo. Hasilnya, Ganjar mendapat 41 persen, Prabowo 29 persen, Anies 23 persen, dan 7 persen tidak menjawab.
Jika Ganjar dipasangkan dengan Airlangga Hartarto maka perolehan suara menjadi 37 persen, Prabowo 27 persen, Anies 25 persen, dan tidak menjawab 11 persen. Apabila Ganjar berpasangan dengan Erick Thohir maka memperoleh suara 36 persen, Prabowo 24 persen, Anies 26 persen, dan tidak menjawab 14 persen.
Sementara, Ganjar-Khofifah akan memperoleh saura 38 persen, Prabowo 24 persen, Anies 28 persen, dan tidak menjawab 9 persen. Adapun Ganjar-Mahfud MD memperoleh suara 35 persen, Prabowo 26 persen, Anies 24 persen, dan tidak jawab 15 persen. Terakhir, jika Ganjar-Ridwan Kamil mendapat suara 40 persen, Prabowo 28 persen, Anies 22 persen, dan tidak jawab 10 persen.
Berdasarkan survei di atas, Saiful Mujani mengatakan ada keragaman efek calon wakil presiden pada elektabilitas Ganjar, tetapi tidak signifikan. Sehingga nama-nama tersebut tidak bisa dipilih sebagai cawapres dengan alasan untuk menaikkan elektabilitas Ganjar.
"Secara keseluruhan, semua nama yang dimasukkan sebagai calon wakil presiden dalam studi ini tidak membantu Ganjar jika dilihat dari sisi elektabilitas," kata Saiful.
Selanjutnya, eksperimen calon wakil presiden pada elektabilitas Anies berhadapan dengan Ganjar dan Prabowo. Variabel kontrol tanpa wakil eksperimen ini Anies mendapat dukungan 22 persen, Ganjar 40 persen, Prabowo 30 persen, dan belum jawab 9 persen.
Jika Anies berpasangan dengan Airlangga, suara Anies menjadi 28 persen, Ganjar 29 persen, Prabowo 23 persen, dan tidak jawab 19 persen. Jika dipasangkan dengan AHY, suara Anies 26 persen, Ganjar 44 persen, Prabowo 20 persen, dan tidak jawab 10 persen.
Apabila berpasangan dengan Ahmad Heryawan, suara Anies 21 persen, Ganjar 35 persen, Prabowo 34 persen, dan tidak jawab 10 persen. Jika berpasangan dengan Andika Perkasa, suara Anies 19 persen, Ganjar 45 persen, Prabowo 24 persen, dan tidak jawab 13 persen. Terakhir, jika berpasangan dengan Khofifah, suara Anies 30 persen, Ganjar 33 persen, Prabowo 28 persen, dan tidak jawab 9 persen.
Sama seperti Ganjar, kelima nama tokoh yang dijadikan calon wakil presiden tidak membantu peningkatan elektabilitas Anies.
"Semua nama tadi yang diharapkan bisa mendongkrak elektabilitas Anies untuk mengalahkan Ganjar dan Prabowo tidak bisa membantu," kata Saiful.
Selanjutnya, eksperimen ketiga menguji calon wakil presiden pada elektabilitas Prabowo melawan Ganjar dan Anies. Variabel kontrol tanpa wakil mendukung Prabowo 27 persen, Anies 23 persen, Ganjar 37 persen, dan tidak jawab 13 persen.
Jika Prabowo berpasangan dengan Muhaimin Iskandar, suaranya menjadi 34 persen, Anies 21 persen, Ganjar 35 persen, dan tidak jawab 10 persen. Apabila Prabowo berpasangan dengan Airlangga, suara Prabowo menjadi 18 persen, Anies 26 persen, Ganjar 43 persen, dan tidak jawab 12 persen.
Lalu, jika Prabowo-Khofifah, didukung 25 persen, Anies 19 persen, Ganjar 43 persen, dan tidak jawab 13 persen. Suara Prabowo-Mahfud MD sebesar 31 persen, Anies 28 persen, Ganjar 32 persen, dan tidak jawab 9 persen. Jika Prabowo-Puan suaranya menjadi 25 persen, Anies 29 persen, Ganjar 33 persen, dan tidak jawab 12 persen.
Dari hasil di atas, lima bakal calon wakil presiden tidak mengubah suara dukungan pada Prabowo secara signifikan.
Kesimpulan dari survei SMRC kali ini adalah tidak ada tokoh yang dapat meningkatkan elektabilitas Ganjar, Anies, dan Prabowo jika ketiganya bersaing. Oleh karena itu, menurut Saiful, jika akan merekrut tokoh-tokoh tersebut sebagai calon wakil presiden maka pertimbangannya bukan elektabilitas, melainkan pertimbangan lain yang mungkin juga tidak kalah pentingnya.
Saiful juga melihat fakta ini cukup konsisten dengan pengalaman pilpres di Indonesia selama ini. Dalam kasus SBY dan Jokowi, kedua tokoh ini lebih mengandalkan kekuatan dirinya secara elektoral. Tidak terlalu banyak mengharapkan pada wakilnya.
Reporter Magang: Alya Fathinah
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nama Gibran mulai ramai disurvei sejak Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaHasil survei Populi mengungkapkan ada sebanyak 8,1 persen masyarakat yang belum memutuskan pilihannya dalam Pilpres mendatang
Baca SelengkapnyaElektabilitas Anies-Cak Imin hanya 16,5 persen. Ganjar-RK 35,4 persen dan Prabowo-ET 31,7 persen.
Baca SelengkapnyaSejumlah lembaga survei memotret elektabilitas atau tingkat keterpilihan capres dan cawapres empat hari menjelang pencoblosan.
Baca Selengkapnyadeklarasi pasangan Anies-Cak Imin (AMIN) terkesan diputuskan terlalu cepat dan mendadak.
Baca SelengkapnyaElektabilitas tiga calon presiden; Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan saling salip. Terpotret dari hasil survei.
Baca SelengkapnyaHasil Survei CSIS mengungkapkan rata-rata pemilih partai belum solid mendukung capres
Baca SelengkapnyaCak Imin optimis mesin politik PKB, PKS dan NasDem bergerak cepat efektif membalikkan hasil survei tersebut.
Baca SelengkapnyaAnies berada di posisi bawah jika dibandingkan dengan Prabowo dan Ganjar.
Baca SelengkapnyaSaidiman Ahmad menilai dugaan publikasi hasil survei lembaga survei mempengaruhi pilihan publik soal calon presiden, salah total.
Baca SelengkapnyaPendukung Anies-Cak Imin yang menonton debat mencapai 48,9 persen, sementara Ganjar-Mahfud 48,4 persen. Pendukung Prabowo-Gibran yang menonton debat 39,1.
Baca SelengkapnyaDebat diyakini tidak bakal banyak mengubah peta elektabilitas para calon presiden.
Baca Selengkapnya