Survei SMRC: Di kalangan elite kapabilitas Jokowi kalah dengan Jusuf Kalla
Merdeka.com - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei calon wakil presiden dari kualitas personal para figur. Kriteria personal cawapres ini dinilai dari integritas, kapabilitas, empati, akseptabilitas dan kontuinitas. Survei ini dibagi dengan tiga responden yakni penilaian elite, opinion leader dan massa pemilih nasional.
Ceo Riset SMRC Djayadi Hanan mengatakan, di kalangan elite nama politisi senior partai Golkar Jusuf Kalla (JK) lebih dipilih dibandingkan petahana Joko Widodo. Menurut dia, JK juga unggul dalam kapabilitas yakni kemampuan seseorang dengan pengetahuan, wawasan, kepintaran, dan pengalaman memimpin.
"Dari segi kapabilitas nama Jusuf Kalla mendapat nilai tertinggi dengan angka 7,7 di kalangan elite, lebih tinggi dibanding nama Joko Widodo yang hanya 7,6," kata Djayadi di kantor SMRC, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (5/6).
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Siapa yang menilai kapabilitas wakil rakyat? "Warga Jakarta sudah pintar, bisa menilai kapabilitas seseorang hingga dipercaya masyarakat," papar Uya Kuya.
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
-
Dimana Ridwan Kamil unggul dalam survei? 'Di sana approval ratingnya sangat spektakuler, di Jawa Barat itu. Elektabilitasnya paling tinggi dibandingkan dengan jauh dari kader yang lain,' ungkap Doli.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa yang memiliki kecerdasan tinggi? Sebuah studi pada tahun 2016 yang mengikuti lebih dari 5.000 orang selama sekitar 50 tahun menemukan bahwa anak-anak dengan kecerdasan tinggi terus terbuka terhadap ide-ide baru seiring mereka tumbuh dewasa.
Meski demikian penilaian elite dari segi empati, integritas, akseptabilitas, dan kontinuitas, nama Jokowi masih di atas Jusuf Kalla. JK sendiri dari empat karakter itu konsisten di urutan kedua.
"Elite menilai Jokowi adalah tokoh dengan rata rata skor paling tinggi (di empati, integritas, akseptabilitas, kontinuitas). Setelah Jokowi adalah Jusuf Kalla," ujar Djayadi.
Responden dalam survei ini kalangan elite merupakan para tokoh besar politikus, teknokrat senior, intelektual nasional, dan pengusaha yang termasuk ke dalam 50 orang terkaya di Indonesia. Total elite yang didatangi menjadi responden adalah 12 orang. Mereka di wawancarai secara mendalam.
Kemudian, untuk penilaian opinion leader tak jauh berbeda dari penilaian elite. Nama Jokowi tetap dalam posisi teratas dibuntuti oleh Jusuf Kalla. Opinion leader sendiri merupakan orang-orang yang ikut bersuara dan membentuk pendapat publik seperti pengamat, intelektual, pimpinan redaksi, atau peneliti yang sering muncul di media massa. Total responden 93 orang.
"Adapun tokoh yang masuk 5 besar setelah Jokowi dan JK menurut penilaian opinion leader secara berurutan adalah Mahfud MD, Airlangga Hartarto, Chairul Tanjung, Sri Mulyani Indrawati, dan Said Aqil Siradj," tutur Djayadi.
Terakhir dari survei massa pemilih nasional nama karakter Jokowi masih dipilih masyarakat dengan skor 85. Diikuti Gatot Nurmantyo 83 dan Mahfud MD 81. Kemudian Prabowo Subianto 81 dan Sri Mulyani 81. Lalu Jusuf Kalla dan TGB Zainul Majdi 80 serta Anies Baswedan 77.
"Opini massa pemilih nasional menyukai atau menerima tokoh-tokoh diluar Jokowi, Jusuf Kalla dan Prabowo adalah Gatot Nurmantyo, Sri Mulyani Indarwati, Mahfud MD, Zainul Majdi, dan Anies Baswedan," paparnya.
Massa pemilih nasional adalah semua warga negara Indonesia yang punya hak pilih yang dipilih secara random (Survei nasional). Total respondennya 2.206 orang. Survei menggunakan metode multistage rendom sampling dengan margin error 2,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Nama-nama tokoh yang dirilis SMRC sendiri adalah Agus Harimurti Yudhoyono, Ahmad Heryawan, Airlangga Hartarto, Anies Baswedan, Budi Gunawan, Chairul Tanjung, Gatot Nurmantyo, Grace Natalie, Joko Widodo dan M Roharmuziy,
Kemudian ada Sohibul Iman, Yusril Ihza Mahendra, Zainul Majdi, Jusuf Kalla, Mahfud MD, Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto, Puan Maharani, Said Aqil Siraj, Sri Mulyani Indarwati, Syafiruddin dan Zulkifli Hasan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca SelengkapnyaDjayadi menegaskan, Pilkada Jawa Tengah masih sangat cair.
Baca SelengkapnyaCak Imin pun optimistis Ridwan Kamil dan Ahmad Luthfi akan menang, usai Jokowi menyatakan dukungan dan turun kampanye.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla berbicara mengenai rekam jejak Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil jauh meninggalkan Dedi Mulyadi dalam simulasi head to head Pilkada Jawa Barat yang dilakukan lembaga survei SMRC.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengklaim pernyataan Jokowi adalah bentuk kejelasan dukungan kepadanya di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei SMRC menunjukkan elektabilitas Ridwan Kamil jauh meninggalkan tokoh-tokoh lain seperti Dedi Mulyadi, Deddy Mizwar dan Dede Yusuf.
Baca SelengkapnyaLitbang Kompas merilis hasil survei terbaru untuk calon gubernur di Pilkada Jawa Barat 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi mengungkapkan sosok RK memiliki rekam jejak yang mumpuni dengan segala pengalamannya sebagai pemimpin
Baca SelengkapnyaJK mengatakan, wapres bukan ban serep. Wapres harus memiliki kemampuan dan kualitas yang sama dengan presiden.
Baca SelengkapnyaSampel sebanyak 1.217 responden dipilih melalui kombinasi random digital dialling (RDD) (265 responden) dan double sampling (952 responden).
Baca SelengkapnyaKeduanya sempat berpasangan hingga duduk menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019.
Baca Selengkapnya