Survei SMRC: Elektabilitas capres dari ketua umum partai mandek
Merdeka.com - Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) merilis hasil survei terbaru mengenai elektabilitas calon presiden (Capres) dari ketua umum (Ketum) partai politik peserta Pemilu. Hasilnya, para ketua umum partai ternyata elektabilitasnya mandek.
Direktur Riset SMRC, Djayadi Hanan mengatakan, elektabilitas Ketum dalam Pemilu nanti mengalami stagnan. Bahkan salah satu kandidat mengalami penurunan.
"Sebagian besar rakyat atau pemilih belum mau memberikan mandat kepada para empat kandidat ini. Yakni Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri , Ketum Golkar Aburizal Bakrie , Prabowo Subianto , Ketum Partai Hanura Wiranto mengalami stagnan. Bahkan popularitas Megawati mengalami penurunan," kata Djayadi dalam diskusi "Tren Dukungan Pada Calon Presiden Ketua Partai" di Hotel Four Seasons, Kuningan, Jakarta, Rabu (29/1).
-
Siapa yang berpengaruh terhadap partisipasi pemilih? Partisipasi masyarakat dalam Pemilu juga dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap penyelenggara Pemilu dan kontestan.
-
Siapa saja caleg petahana yang gagal di Pemilu? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024. Hal itu diprediksi dari rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat nasional yang telah disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
-
Siapa yang mempertanyakan data kerawanan Pemilu di Kaltim? Isran mempertanyakan data yang dikeluarkan oleh Bawaslu tersebut. Sebab dalam riwayatnya, Kaltim tak pernah mengalami kericuhan dalam penyelenggaraan Pemilu.
-
Apa peran partai politik dalam memilih Wapres? Namun peranan Partai Politik, hanya sekadar memberi saran, tidak dominan seperti dalam Pilpres kali ini dalam memutuskan calon.
-
Apa yang menjadi faktor penghambat elektabilitas PSI? Elektabilitas PSI hanya sebesar 1,5 persen. Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas menilai, kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI belum membuat elektabilitas partai tersebut naik. Berdasarkan data LSI, elektabilitas partai berlogo mawar tersebut hanya mendapatkan angka sebesar 1,5 persen.
-
Siapa yang menang Pilpres 2014? Hasil pilpres 2014 menunjukkan bahwa Joko Widodo dari PDIP memenangkan pemilu mengalahkan lawannya Prabowo Subianto.
Djayadi menambahkan, secara umum nama ketua partai politik peserta pemilu belum mampu meyakinkan pemilih. Secara elektabilitas dukungan kepada mereka stagnan.
"Bahkan kalau rakyat diberi daftar nama tetap saja stagnan di bawah 40 persen hanya 35 persen," ujarnya.
Survei ini menggunakan sampel 1.220 responden. Berdasarkan jumlah sampel ini, margin of error 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Satu pewawancara bertugas untuk satu desa/ kelurahan yang terdiri hanya 10 responden.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan aecara random sebesar 20 persen. Waktu wawancara lapangan 19-27 Desember 2013.
Berikut hasil survei SMRC terhadap capres dari ketua umum partai:
1. Capres Golkar Aburizal Bakrie atau Ical pada Desember 2012 dukungan kepadanya mencapai 9 persen. Setahun kemudian tidak ada kenaikan secara signifikan, hanya 10 persen.
2. Sama halnya dengan Ical, setahun kemudian dukungan kepada Capres Gerindra, Prabowo Subianto turun menjadi 11 persen. Padahal pada Desember 2012 elektabilitas Prabowo mencapai 12 persen.
3. Sementara Capres Hanura, Wiranto pada Desember 2012 dukungan kepadanya mencapai 3 persen. Setahun kemudian naik sedikit menjadi 6 persen.
4. Sedangkan Capres PDIP , Megawati Soekarnoputri mengalami penurunan , di mana dukungan pada Mega Desember 2012 mencapai 13 persen, setahun kemudian turun menjadi 8 persen.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
LSI Denny JA mengungkapkan kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI belum membuat elektabilitas partai naik.
Baca Selengkapnyadeklarasi pasangan Anies-Cak Imin (AMIN) terkesan diputuskan terlalu cepat dan mendadak.
Baca SelengkapnyaCak Imin optimis mesin politik PKB, PKS dan NasDem bergerak cepat efektif membalikkan hasil survei tersebut.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Anies-Cak Imin hanya 16,5 persen. Ganjar-RK 35,4 persen dan Prabowo-ET 31,7 persen.
Baca SelengkapnyaMenurut Sudirman, hasil survei yang berkembang saat ini tidak bisa menjadi parameter kemenangan di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaHasil itu berdasarkan temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dilakukan pada 2-11 September 2023.
Baca SelengkapnyaHasil survei Populi mengungkapkan ada sebanyak 8,1 persen masyarakat yang belum memutuskan pilihannya dalam Pilpres mendatang
Baca SelengkapnyaKelompok pemilih yang tahu endorsement Jokowi, elektabilitas RK-Suswono hanya 37 persen.
Baca SelengkapnyaNamun, hal itu berbanding terbalik dengan suara PDI Perjuangan yang tinggi pada Pemilu 2024 ini
Baca SelengkapnyaMasih banyak pemilih PKB yang lebih mendukung Prabowo atau Ganjar.
Baca Selengkapnya80 persen pemilih puas atas kinerja Presiden Joko Widodo
Baca SelengkapnyaLembaga survei Charta Politika mencatat penurunan partisipasi pemilih di Pilkada DKI Jakarta 2024 menjadi hanya 58 persen.
Baca Selengkapnya