Survei SMRC: Elektabilitas PDIP belum terkalahkan, PKS di luar 5 besar
Merdeka.com - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis temuan survei mengenai kekuatan partai politik dan calon presiden jelang Pemilu 2019. Hasilnya, elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berada di posisi paling tinggi dibanding partai-partai lain.
Tren ini terlihat baik saat survei dilakukan secara spontan atau dengan semi terbuka jika Pemilu diselenggarakan saat ini. Direktur Utama SMRC Djayadi Hanan mengatakan dalam simulasi semi terbuka, PDIP berada di posisi teratas dengan angka 21,4 persen.
"Elektabilitas PDIP berada di angka 21,4 persen," kata Djayadi di Kantor SMRC, Jalan Cisadane Nomor 8, Menteng, Jakarta, Selasa (2/1).
-
Dimana PDIP meraih suara terbanyak di Pileg 2019? Adapun dalam Pileg 2019, PDIP di Bali berhasil meraih 60 persen suara sedang untuk Pilpres yang mengusung pasangan Jokowi-Amin mencapai 90 persen.
-
Kenapa PDIP menang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat.
-
Apa partai pemenang pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Partai apa yang menang Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Bagaimana PDIP memenangkan pemilu? Kemenangan ini menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.Hal ini juga menegaskan bahwa visi dan misi partai ini sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat Indonesia.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
Berturut-turut di bawah PDIP, ada Partai Golkar dengan 9,4 persen, Gerindra 6,8 persen, Demokrat 5,4 persen. Posisi selanjutnya diisi PKB dengan 4,0 persen, PKS dengan 2,7 persen, PPP dengan 2,0 persen.
Kemudian, Partai NasDem dengan 1,6 persen, Perindo dan PAN dengan 1,4 persen, Hanura dengan 0,4 persen, PKPI dan PBB dengan 0,1 persen.
Sementara, jika survei secara terbuka, PDIP kembali di urutan teratas dengan 27,6 persen. PDIP adalah satu-satunya parpol yang menunjukkan peningkatan dukungan suara secara signifikan.
"Pada Pileg 2014, PDIP memperoleh suara 18,95 persen. Sementara menurut survei SMRC Desember 2017, dukungan pada PDIP telah mencapai 27,6 persen," ujarnya.
Golkar kembali berada di urutan kedua dengan 12,1 persen. Menyusul di bawahnya Partai Gerindra dengan 8,9 persen, Demokrat dengan 7,7 persen, dan PKB dengan 6,3 persen.
Di luar 5 besar, PKS berada di angka 3,8 persen, PPP dengan 3,3 persen, NasDem dengan 2,9 persen, Perindo 2,6 persen. Posisi berikutnya ada PAN dengan 2,0 persen, Hanura di angka 1,1 persen. Di urutan tiga terbawah, PBB dengan 0,3 persen, PSI, PKPI dan Partai Idaman dengan 0,1 persen.
Djayadi menyebut, jika tidak ada peristiwa besar dalam satu setengah tahun ke depan, misalnya skandal korupsi, krisis ekonomi dan skandal moral, kemungkinan besar PDIP akan memperoleh suara jauh lebih besar pada Pemilu 2019 dibandingkan hasil Pemilu 2014.
Di lain hal, empat parpol besar lainnya justru mengalami penurunan atau cenderung stabil. Dari 4 partai teratas. Hanya Golkar yang memperoleh 14,75 persen pada Pileg 2014 turun menjadi 12,1 persen.
Pada Pemilu 2014 lalu, Gerindra memperoleh 11,81 persen turun menjadi 8,9 persen. Demokrat 10,19 persen pada Pileg 2014 turun menjadi 7,7 persen, PKB 9,04 persen pada Pileg 2014 turun menjadi 6,3 persen berdasarkan survei kali ini.
Survei SMRC ini dilakukan pada 7-13 Desember 2017 dengan melibatkan 1.220 responden. Metode survei yang dipakai adalah multistage random sampling dengan margin of errornya 3,1 persen.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indikator menggelar survei politik di Sumatera Barat pada 26 Juni-10 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaSementara elektabilitas PDIP dan Gerindra berada di bawah PKB.
Baca SelengkapnyaPDIP memperoleh suara paling tinggi yakni 20,3 persen.
Baca Selengkapnyaapabila pemilihan legislatif dilakukan pada hari ini, PDIP menjadi partai yang paling banyak dipilih dengan 17,4 persen."
Baca SelengkapnyaPoltracking menggelar survei tatap muka pada 29 Oktober-3 November 2023.
Baca SelengkapnyaPada Pemilu 2024, PDIP masih memuncaki daftar perolehan suara partai berdasarkan hasil quick count CSIS.
Baca SelengkapnyaPDIP mendapatkan perolehan paling banyak sebanyak 24,1 persen dibandingkan dengan partai politik lainnya, berdasarkan survei indikator
Baca SelengkapnyaPopuli Center menggelar survei tatap muka pada 28 November-5 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKendati tertinggi, hasil survei dilakukan Poltracking Indonesia, menunjukkan tren elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan sejak September 2023.
Baca SelengkapnyaSementara itu, PSI menduduki posisi paling tinggi untuk partai non-parlemen.
Baca SelengkapnyaAda lima surat suara yang akan diterima pemilih saat mencoblos pada 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan memiliki elektabilitas mencapai 16,4 persen. Partai Gerindra di urutan kedua dengan elektabilitas 14,6 persen.
Baca Selengkapnya