Survei SMRC: Golkar menguat, Ical malah menurun
Merdeka.com - Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melihat tren elektabilitas partai dan calon presidennya. Ada tiga nama elektabilitasnya paling menonjol mereka adalah Prabowo Subianto dari Partai Gerindra, Joko Widodo (Jokowi) dari PDIP dan Aburizal Bakrie (Ical) dari Golkar.
Namun ketiganya punya elektabilitas berbeda dengan partai-partai yang mengusung mereka. "Pada survei terakhir kenaikan tajam pada Jokowi tidak diikuti dengan kenaikan tajam PDIP. Paralel lebih kuat terlihat pada Prabowo dan Gerindra di tiga bulan terakhir," kata Direktur SMRC Djaya Hanan di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Kamis (3/4).
SMRC justru menilai sinergitas elektabilitas antara Aburizal Bakrie dengan partai pengusungnya, Golkar tidak sejalan. "Paralel itu cenderung semakin melemah kini Golkar menguat sedangkan Aburizal sedikit menurun," ujarnya.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Kenapa Prabowo-Gibran dianggap punya elektabilitas tinggi? Menurut Pradana, salah satu hal yang disorot oleh The Economist adalah terkait elektabilitas Prabowo-Gibran karena komitmen keberlanjutan terhadap berbagai program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus digaungkan keduanya.
-
Apa yang dituduhkan ke Prabowo terkait Pilpres 2014? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar. Uang ini disebut yang dijadikan modal Prabowo dalam melenggang ke pilpres 2014.
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
Survei yang memilih 2.050 responden dengan teknik complex sampling dan margin of error sekitar 2,2 persen ini, membuat simulasi surat suara dengan pertanyaan apa partai yang dipilih bila pemilu diadakan sekarang (26-29 Maret 2014).
Hasilnya, PDIP (20,9 persen), Golkar (16,1 persen), Gerindra (10,5 persen), Demokrat (9,9 persen), PKB (8,5 persen) dan sisanya partai-partai lain. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil survei Pilpres terbaru yang dirilis Indikator Politik menunjukkan elektabilitas Gerindra menyalip PDIP.
Baca SelengkapnyaLembaga survei Indikator Politik merilis hasil surveinya yang menunjukkan Partai Gerindra menyalip PDIP dan PKB di Jatim.
Baca SelengkapnyaPerolehan suara Prabowo-Gibran meningkat sejak Oktober 2023 dengan perolehan 35,8 persen. Lalu, naik tajam pada November 2023 menjadi 45 persen.
Baca SelengkapnyaSaiful menambahkan, dalam surveinya SMRC juga menanyakan kepada responden tentang seberapa kemungkinan mengubah pilihan tersebut.
Baca SelengkapnyaPSI yang diketuai oleh Kaesang Pangarep menjadi partai non parlemen yang alami lonjakan elektabilitas cukup besar.
Baca SelengkapnyaPopuli Center menggelar survei tatap muka pada 28 November-5 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKeyakinan itu, kata Hasto, didasari hasil survei yang mencatat suara bimbang atau ragu sangat tinggi yakni 17,3 persen.
Baca SelengkapnyaHasil survei dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan mengalami tren penurunan.
Baca SelengkapnyaPeneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dukungan untuk Prabowo mencapai 45,3 persen.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo terus meningkat lantaran mesin politik KIM sudah mulai panas.
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDIP masih menjadi jawara, diikuti Gerindra, Golkar dan PKB.
Baca SelengkapnyaPartai pendukung tancap gas untuk memenangkan Ganjar setelah tak lagi jabat Gubernur Jateng.
Baca Selengkapnya