Survei SMRC: Isu SARA di Pilgub DKI akan mencuat jika Ahok vs Yusril
Merdeka.com - Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) berpengaruh signifikan dalam Pilgub DKI 2017 jika Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bertarung melawan Yusril Ihza Mahendra. Berdasarkan survei itu juga, etnis minoritas tidak boleh memimpin mayoritas juga menguat.
"Isu agama dan etnis ini paling terlihat terutama bila yang bersaing Ahok versus Yusril," kata Dirut Program SMRC Sirojudin Abbas di kantor, Jalan Cisadane, Menteng, Jakarta, Kamis (21/7).
Dari hasil survei, 46,4 persen pendukung Yusril mendukung jika calon nonmuslim dan etnis minoritas tidak boleh memimpin DKI. Terdapat 10 persen pendukung Ahok yang setuju calon nonmuslim dan etnis minoritas tidak boleh memimpin DKI.
-
Apa yang Golkar dukung? Terakhir, pertemuan juga kembali menggarisbawahi dukungan terhadap kerangka kerja ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) sebagai landasan sekaligus panduan bagi ASEAN dalam menavigasikan konstelasi politik kawasan yang dinamis.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang mendukung tujuan pemilu? Menurut Parulian Donald, tujuan pemilu adalah untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memilih wakil-wakilnya dalam pemerintahan serta untuk menjaga agar pemerintahan tetap berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Siapa yang mengusung Yoyok Sukawi sebagai calon wali kota? Kelima partai yang mengusung Yoyok Sukawi adalah Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
"Yang cenderung percaya isu SARA cenderung mendukung Pak Yusril bukan berarti Pak Yusril yang memobilisasinya," tutur dia.
Berdasarkan hasil survei itu, Sirojudin mengingatkan agar Ahok jeli membaca isu SARA kendati masyarakat DKI dinilai masih menginginkan Ahok menjadi Gubernur.
"Kita mendeteksi ada orang yang pro ke kanan yang cukup ekstrem. Perlu lebih serius memikirkan itu. Ini merusak," tegasnya.
Untuk diketahui, survei SMRC dilakukan pada 24-29 Juni 2016. Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia di provinsi DKI Jakarta yang punya hak pilih dalam pilgub DKI 2017.
Dalam survei ini, jumlah sampel yang diacak sebanyak 820 orang, dipilih dengan metode multistage random sampling. Margin of error diperkirakan kurang lebih 3.9 persen pada tingkau kepercayaan 95 persen.
Sirojudin menjelaskan selisih elektabilitas antara Ahok dengan saingan terdekatnya masih sangat jauh yaitu di atas 30 persen. Saingan Ahok dalam survei ini yaitu Yusril Ihza Mahendra, Sandiaga Uno, Adhyaksa Dault, Tri Rismaharini, Sjafrie Sjamsoeddin, Ridwan Kamil, Abraham Lunggana, Yusuf Mansur, Ganjar Pranowo, Djarot Syaiful Hidayat, Ahmad
Dhani, Rieke Diah Pitaloka, Nachrowi Ramli dan Biem Triani Benjamin.
"Dalam simulasi terbuka, Ahok mendapat elektabilitas terbanyak 36.6 persen, cukup jauh di atas Yusril 2.8 persen, Sandiaga Uno 2.1 persendan calon lain di bawah satu persen," terang Sirojudin.
Selain dalam simulasi semi terbuka, Ahok tetap paling tinggi dalam simulasi semi terbuka. Dengan suara mayoritas 53,4 persen, Yusril 10,4 persen, Risma 5,7 persen, Sandiaga Uno 5,1 persen, Yusuf Mansur 4,6 persen dan calon lain di bawah tiga persen.
"Tingginya elektabilitas Ahok juga tidak lepas dari penilaian warga atas kinerjanya sebagai gubernur petahana," pungkasnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yusril pun membandingkan pasangan calon lain yang juga didukung oleh tokoh-tokoh berpengaruh lain.
Baca SelengkapnyaAmsori melihat, suara anak abah justru sampai saat ini masih mengambang di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaSudirman mengatakan, perasaannya campur aduk terhadap hasil survei itu.
Baca SelengkapnyaYusril menanyakan, apa masalahnya jika Jokowi mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaLitbang Kompas merilis survei terbaru terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jakarta 2024, Selasa (16/7).
Baca SelengkapnyaPentolan Mujahid 212, Damai Hari Lubis mengamini survei SMRC. Menurut dia, suka atau tidak, para pro gerakan 212 mengarah ke Prabowo.
Baca SelengkapnyaRK mengucapkan terima kasih. Meski begitu dia bilang, tak pernah memilah-milah pendukung.
Baca SelengkapnyaAdanya perbedaan hasil survei elektabilitas calon kepala daerah di Pilkada 2024 dari lembaga survei belakangan menjadi sorotan.
Baca SelengkapnyaDalam survei tersebut, elektabilitas Andika Perkasa dan Ahmad Lutfi sangat berbeda jauh.
Baca SelengkapnyaSurvei SMRC merilis hasil terbaru elektabilitas Capres di Pemilu 2024. Khususnya, bagi pemilih yang tergabung dalam kelompok 212
Baca SelengkapnyaMabruri percaya, elektabilitas Syaikhu-Ilham nantinya bisa melejit seiring berjalannya tahapan Pilkada 2024 secara resmi.
Baca SelengkapnyaDari hasil survei, 87,8 persen prediksi Jokowi mendukung pasangan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya