Survei SMRC: Kinerja Risma Pengaruhi Elektabilitas Calon Wali Kota yang Diusung PDIP
Merdeka.com - Nama besar dan kinerja Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini disebut cukup memiliki pengaruh dalam Pemilihan Wali Kota Surabaya 9 Desember mendatang. Karena faktor Risma inilah, menurut hasil survei, disebut dapat mendongkrak perolehan elektabilitas pasangan calon yang diusungnya.
Menurut Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Deni Irvani, sosok Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini disebutnya memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam menentukan pilihan masyarakat dalam Pilwali mendatang. Hal ini dikarenakan, dari hasil survei yang dilakukannya, faktor kinerja Risma, hasilnya dianggap cukup memuaskan oleh masyarakat Surabaya.
"Saya melakukan analisis lebih dalam, dan ternyata memang ada pengaruh," katanya.
-
Siapa yang berpengaruh terhadap partisipasi pemilih? Partisipasi masyarakat dalam Pemilu juga dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap penyelenggara Pemilu dan kontestan.
-
Bagaimana masyarakat memilih pemimpin? Dalam Pilkada, masyarakat memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin yang dianggap paling cocok untuk memimpin dan mengelola daerah mereka. Pemimpin yang dipilih melalui Pilkada diharapkan dapat menjadi perwakilan dari keinginan dan aspirasi masyarakat, serta mampu memenuhi kebutuhan dan harapan mereka.
-
Bagaimana cara masyarakat memilih pemimpin? Pilkada dilakukan secara langsung oleh masyarakat melalui pemungutan suara. Setiap pemilih memberikan suaranya untuk memilih pasangan calon yang dianggap paling mampu dan sesuai dengan aspirasi mereka dalam memimpin daerah tersebut.
-
Apa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada itu apa? Pilkada merupakan singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Apa saja faktor yang mempengaruhi hasil pemilu? Hasil pemilu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks dan bervariasi tergantung pada konteks politik suatu negara. Beberapa faktor yang umumnya dapat memengaruhi hasil pemilu meliputi: 1. Kandidat dan Partai Politik, 2. Isu Pemilu, 3. Faktor Ekonomi, 4. Media Massa, 5. Partisipasi Pemilih, 6. Sistem Pemilu, 7. Peraturan Pemilu, 8. Sentimen Publik, 9. Dukungan Elektoral, 10. Perubahan Demografis.
Ia pun menyebut, tingkat kepuasan masyarakat ini, berpengaruh dalam penentuan pendapat masyarakat, pada siapa mereka akan menjatuhkan pilihan. Apalagi, dalam Pilkada ini, Risma jelas berasal dari PDIP, dan PDIP sendiri telah mengusung pasangan calon Eri Cahyadi-Armudji.
"Ada hubungan antara elektabilitas calon, dengan penilaian kinerja Bu Risma. Artinya, warga yang puas kinerja Bu Risma cenderung memilih Eri, dan sebaliknya, yang kurang puas cenderung memilih Machfud Arifin," tegasnya.
Karena yang merasa puas dengan kinerja Risma lebih tinggi, lanjut Deni, maka sangat menguntungkan pasangan Eri Cahyadi-Armudji yang sejak awal juga mendapatkan restu dari Risma.
Hasil survei SMRC juga mencatat sebanyak 97 persen warga Surabaya puas terhadap kinerja Wali Kota Risma yang sudah dua periode memimpin.
"Tentu catatan ini sangat tinggi dan luar biasa karena warga puas dengan kinerja wali kota," ujar Deni.
Survei SMRC ini digelar pada 11-18 November 2020 dengan sampel sebanyak 820 responden yang diwawancara secara tatap muka. Responden dipilih melalui metode multistage random sampling. Toleransi kesalahan (margin of error) survei ini diperkirakan ±3.5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Atas hasil survei ini, SMRC menyebut sementara ini pasangan calon nomor urut 1 Eri Cahyadi-Armudji, unggul dari lawannya Machfud Arifin-Mujiaman. Dengan angka, 48,5 persen untuk Eri-Armudji dan 37,3 untuk Machfud Arifin-Mujiaman.
Diketahui, Pilkada Surabaya 2020 diikuti oleh dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota. Paslon no 1 Eri Cahyadi - Armuji diusung oleh PDIP dan didukung oleh PSI serta sejumlah partai non parlemen. Sementara Paslon no 2 Machfud Arifin - Mujiaman diusung oleh PKS, PKB, PPP, NasDem, Golkar, Demokrat, Gerindra dan PAN.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam simulasi semi terbuka, enam nama kandidat teratas yakni Ridwan Kamil (RK), Pramono Anung, Dharma Pongrekun, Suswono, Rano Karno dan Kun Wardana.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil jauh meninggalkan Dedi Mulyadi dalam simulasi head to head Pilkada Jawa Barat yang dilakukan lembaga survei SMRC.
Baca SelengkapnyaSurvei SMRC menyebutkan Ridwan Kamil masih menjadi favorit dalam pilkada Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSampel berasal dari seluruh Kota Administratif di Provinsi Daerah Khusus Jakarta yang terdistribusi secara proporsional.
Baca SelengkapnyaRasa optimis RK itu disampaikan dalam sebuah diskusi yang dihadiri bersama para anak muda di M Blok Space, Jakarta Selatan, pada (20/8).
Baca SelengkapnyaLitbang Kompas merilis hasil survei terbaru untuk calon gubernur di Pilkada Jawa Barat 2024.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengungguli Anies Baswedan dan Heru Budi Hartono
Baca SelengkapnyaDemikian hasil Lembaga Survei Indonesia (LSI) Jakarta yang digelar 10-17 Oktober 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaTerlebih, menurut dia, penampilan RIDO di debat perdana dianggap unggul dari pesaingnnya.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengklaim kalau warga Betawi sudah jatuh hati pada pasangan Ridho.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA membagi kategori popularitas menjadi dua, yaitu tingkat pengenalan dan kesukaan publik kepada cagub.
Baca SelengkapnyaSiapa yang paling berpotensi menang di Pilkada Jakarta 2024? Sejumlah lembaga survei telah merilis hasil survei terbaru di Pilkada Jakarta 2024.
Baca Selengkapnya