Survei SMRC: Pemilih PDIP dan Demokrat Loyal dan Tak Mudah Pindah
Merdeka.com - Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Prof. Saiful Mujani mengatakan bahwa berdasarkan hasil survei opini publik, terdapat dua partai yang memiliki pemilih loyal dan tidak mudah pindah, yakni PDI Perjuangan dan Partai Demokrat.
"Dibanding dengan partai yang lain, pemilih PDIP relatif stabil," kata Saiful dalam program Bedah Politik bertajuk "Pergeseran Pemilih Partai Menjelang Pemilu 2024" yang disiarkan di kanal YouTube SMRC TV dilansir Antara, Kamis (1/9).
Untuk melihat partai mana yang memiliki pemilih yang loyal dan tidak, SMRC melakukan survei opini publik secara nasional dengan mengajukan pertanyaan pada para pemilih yang ikut Pemilu 2019, "Kalau bapak atau ibu memilih sekarang, partai mana yang akan dipilih?”
-
Dimana PDIP meraih suara terbanyak di Pileg 2019? Adapun dalam Pileg 2019, PDIP di Bali berhasil meraih 60 persen suara sedang untuk Pilpres yang mengusung pasangan Jokowi-Amin mencapai 90 persen.
-
Kenapa PDIP menang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat.
-
Siapa yang yakin PDIP akan menang di Pileg 2024? 'Persiapan kami sangat matang. Untuk legistatif tinggal menunggu efek ekor jas dari Pilpres,' sebut Kepala Badan Saksi dan Pemenangan Nasional (BSPN) wilayah Bali AA Adhi Ardana, Jum’at (13/10).
-
Bagaimana PDIP memenangkan pemilu? Kemenangan ini menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.Hal ini juga menegaskan bahwa visi dan misi partai ini sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat Indonesia.
-
Mengapa PDIP menjadi partai pemenang? PDIP berhasil menjadi partai pemenang pemilu 2019 dengan memperoleh dukungan yang signifikan dari masyarakat.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
Hasilnya adalah pemilih PDIP pada 2019 yang menyatakan akan kembali memilih PDIP sekarang sebanyak 73,9 persen. Saiful menyatakan, belum tentu pemilih PDIP di luar 73,9 persen tersebut tidak loyal karena untuk kasus PDIP, tidak ada angka yang signifikan yang pindah ke partai yang lain.
Terdapat 2,7 persen pemilih PDIP yang pindah ke Golkar. Akan tetapi, menurut Saiful, angka tersebut tidak signifikan secara statistik. Pada kasus pemilih PDIP yang tidak menyatakan akan memilih kembali PDIP ini justru lebih banyak masuk ke kelompok yang belum menentukan pilihan, yakni sekitar 16,7 persen.
"Dalam kondisi ini, jika PDIP berhasil merebut dan menampung perpindahan pemilih dari partai lain, partai berlambang banteng dengan moncong putih ini memiliki potensi untuk mengalami kenaikan suara," tutur Saiful.
Alasan tersebut berdasarkan kepada pemilih yang menyatakan akan pindah ke partai yang lain sangat tidak signifikan. Sementara itu, yang menyatakan tidak tahu atau tidak jawab juga relatif normal atau tidak terlalu besar dibanding dengan partai-partai lain, sekitar 16,7 persen.
Partai kedua dengan pemilih yang relatif solid adalah Partai Demokrat. Ada 73,6 persen pemilih Demokrat 2019 yang menyatakan akan kembali memilih Demokrat.
Yang belum menentukan pilihan cukup kecil, yakni 7,7 persen, sementara yang akan mengancam adalah PDIP dan Gerindra (5,7 persen dan 5,4 persen).
Saiful menyebut PDIP dan Gerindra sebenarnya satu warna dengan Demokrat. Dia menjelaskan bahwa dalam kasus Pemilu 1999, PDIP mendapatkan suara 34 persen sementara Partai Demokrat belum ada. Pada 2004, ketika Partai Demokrat muncul dan mendapatkan suara 7 persen, sementara PDIP mengalami penurunan suara yang cukup tajam menjadi sekitar 18 persen.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Said Abdullah, mengatakan pencapaian partainya di ajang pesta demokrasi merupakan buah dari kerja keras dan konsistensi menjaga ideologi.
Baca SelengkapnyaPoltracking menggelar survei tatap muka pada 29 Oktober-3 November 2023.
Baca SelengkapnyaPDIP memperoleh suara paling tinggi yakni 20,3 persen.
Baca SelengkapnyaHasilnya, partai PDI Perjuangan tetap unggul dibanding partai lainnya, dengan suara 16.82 persen
Baca SelengkapnyaKeyakinan itu, kata Hasto, didasari hasil survei yang mencatat suara bimbang atau ragu sangat tinggi yakni 17,3 persen.
Baca SelengkapnyaLoyalis Jokowi juga malah lebih banyak memilih untuk mendukung paslon nomor urut satu Anies-Muhaimin.
Baca Selengkapnyaapabila pemilihan legislatif dilakukan pada hari ini, PDIP menjadi partai yang paling banyak dipilih dengan 17,4 persen."
Baca SelengkapnyaPDIP mendapatkan perolehan paling banyak sebanyak 24,1 persen dibandingkan dengan partai politik lainnya, berdasarkan survei indikator
Baca SelengkapnyaKetika tingkat dukungan untuk Jokowi meningkat, maka berdampak positif bagi PDIP.
Baca SelengkapnyaSelama mengusung calon pemimpin yang berasal dari rakyat, PDI Perjuangan tidak gentar sedikitpun.
Baca SelengkapnyaKarena tidak semua pendukung memiliki keteguhan kuat dalam pilihan capresnya. Ada pendukung yang bisa berubah pikiran.
Baca SelengkapnyaSurvei ini dilakukan 28 Januari sampai 4 Februari 2024 dengan metode multistage random sampling
Baca Selengkapnya