Survei SPIN: Prabowo Mulai Kejar Jokowi dengan Selisih 8 Persen
Merdeka.com - Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) mencatat elektabilitas petahana Joko Widodo mulai terkejar penantang Prabowo Subianto. Menurut survei SPIN, pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin mengantongi suara sebesar 49 persen.
Sementara paslon 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno memiliki elektabilitas 41 persen. Sementara masih ada 10 persen yang belum menentukan.
"Perlahan elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi merangkak mengejar Joko Widodo-Ma'ruf Amin dengan selisih 8 persen," kata Direktur SPIN, Igor Dirgantara di saat merilis hasil survei di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (7/3).
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Kenapa Prabowo-Gibran dianggap punya elektabilitas tinggi? Menurut Pradana, salah satu hal yang disorot oleh The Economist adalah terkait elektabilitas Prabowo-Gibran karena komitmen keberlanjutan terhadap berbagai program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus digaungkan keduanya.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran unggul dalam Pilpres? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
-
Siapa yang meyakini Prabowo-Gibran menang? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menargetkan suara pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tembus di atas 51 persen usai kampanye akbar terakhir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu (10/2/2024).
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Kata Igor, posisi petahana Jokowi tidak menguntungkan. Karena persaingan sebulan ke depan masih sangat ketat. Dengan elektabilitas di bawah 50 persen posisi Jokowi tidak aman.
"Dengan elektabilitas petahana di bawah 50 persen ini masih bahaya. Karena kompetisi semakin ketat," kata Igor.
Adapun penyebab petahana mulai terkejar oleh penantang karena isu ekonomi. Jokowi, menurut Igor, kehilangan momentum karena ketidakpuasan terhadap masalah ekonomi.
"Dalam periode masa kampanye bulan November 2018-Januari 2019 petahana seperti kehilangan momentum yang membuat kompetitornya bisa menipiskan ketertinggalan," kata Igor.
Catatan survei SPIN, 68 persen menganggap isu lapangan kerja dan pengangguran menjadi masalah masa kini. Diikuti oleh kenaikan harga bahan pokok yang dirasakan 64 persen responden. Serta masalah korupsi 52 persen.
SPIN menyelenggarakan survei pada rentang waktu 27 Desember 2018 hingga 8 Januari 2019, dengan melibatkan 1.213 responden. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Burhanudin Muhtadi menyebut, dengan hasil itu tidak mustahil Prabowo-Gobran bisa menang satu putaran.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut peluang 2 putaran masih terbuka
Baca SelengkapnyaPaslon nomor urut 02 Prabowo-Gibran unggul sementara
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran menjadi paslon yang menyentuh perolehan elektabilitas di atas 50 persen selama Poltracking survei.
Baca SelengkapnyaNamun, pemilih bimbang masih cukup tinggi mencapai 28,7 persen
Baca SelengkapnyaPolitracking Indonesia merilis survei terbaru mengenai elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Baca SelengkapnyaJika disandingkan menjadi tiga capres, nama Prabowo juga tetap mengungguli Ganjar, dan Anies yang ada di posisi akhir.
Baca SelengkapnyaBerikut jawaban Kaesang Pangarep saat ditanya alasan masuk PSI karena ingin menangkan Gibran.
Baca SelengkapnyaMenurut Hanta Yuda, kalau terus meningkat dan mencapai angka di atas 45 persen, Prabowo-Gibran berpotensi menang satu putaran.
Baca SelengkapnyaNamun dalam survei calon presiden, Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan 51,8 persen.
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPemilih partai politik pengusung Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka cukup solid.
Baca Selengkapnya