Survei The Initiative Institute, elektabilitas Gus Ipul unggul tipis atas Khofifah
Merdeka.com - Lembaga The Initiative Institute (TII) menilai, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebagai incumbent dua periode perolehan suaranya masih stagnan. Kehadiran Abdullah Azwar Anas sebagai calon wakil gubernur, justru menjadi 'penyelamat bagi Gus Ipul di Pilgub Jawa Timur 2018.
"Artinya, poin bahwa kecenderungan perolehan suara Gus Ipul masih stagnan. Tidak cukup kuat. Maka pilihan Azwar Anas sebagai calon wakil gubernur ini yang kemungkinan bisa mendorong, mendongkrak perolehan suara Gus Ipul," kata Direktur TII, Airlangga Pribadi Kusuma, Minggu (22/10) sore.
Survei dilakukan The Initiative Institute periode 6-20 September 2017, menggunakan pendekatan multistage random sampling. Survei ini melibatkan 1016 responden yang tersebar di 108 desa atau kelurahan se-Jatim, dengan margin of error 3,2 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
-
Siapa yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? 'Sudah dari Desember yang lalu, sudah 4 partai , Gerindra, ada Golkar, ada Demokrat, PAN, bulan Desember lalu sudah memberikan surat penugasan,' jelas dia.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
-
Kenapa Prabowo-Gibran dianggap punya elektabilitas tinggi? Menurut Pradana, salah satu hal yang disorot oleh The Economist adalah terkait elektabilitas Prabowo-Gibran karena komitmen keberlanjutan terhadap berbagai program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus digaungkan keduanya.
-
Dimana Ridwan Kamil unggul dalam survei? 'Di sana approval ratingnya sangat spektakuler, di Jawa Barat itu. Elektabilitasnya paling tinggi dibandingkan dengan jauh dari kader yang lain,' ungkap Doli.
-
Kenapa Khofifah maju lagi di Pilgub Jatim? 'InsyaAllah saya merasa nyaman dan merasa produktif dengan Mas Emil, mudah-mudahan kami bisa bersama-sama lagi,' tutup Khofifah.
Dia melanjutkan, jika melihat posisi Khofifah Indar Parawansa saat ini berpotensi bersaing keras untuk mengejar ketinggalan. Meski masih belum mendeklarasikan maju, elektabilitas Khofifah justru menunjukkan peningkatan sekitar empat persen.
Menurut dia, elektabilitas Gus Ipul meski stagnan, tetap masih tertinggi yaitu 38,1 persen. Sementara Khofifah (32,8 persen). Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya) mencapai 22,9 persen, dan Abdullah Azwar Anas (3,6 persen).
"Konfigurasi bahwa Gus Ipul, Syaifullah Yusuf itu pada peringkat pertama, disusul Bu Khofifah, Bu Risma, dan Azwar Anas. Kemungkinan besar pendukung dua nama ini (Risma dan Anas) akan diperebutkan dua kandidat, yaitu Gus Ipul dan Bu Khofifah," kata Airlangga.
Untuk popularitas nama Khofifah masih tertinggi dengan 98,9 persen, disusul Gus Ipul (98,1 persen), Risma (94.2 persen), dan Anas (70,3 persen).
"Yang menarik adalah kalau kita bandingkan dengan survei kami sebelumnya, suara Gus Ipul pada periode bulan April itu (elektabilitas) 33,2 persen. Sementara Khofifah, 28 persen. Artinya, kalau bicara trend, bahwa trend tokoh Khofifah leading dari Gus Ipul. Meskipun Gus Ipul dalam kondisi ini, lebih tinggi dari Khofifah," imbuhnya.
Menurut Airlangga, selisih kedua calon yang semakin lama semakin mendekat, menujukkan bahwa dinamika politik yang terus bergerak. "Pertanyaan kritisnya bahwa, Gus Ipul sebagai incumbent dua periode, ternyata elektabilitasnyaa masih belum cukup kuat, masih belum aman untuk menang," katanya.
Pengajar Departemen Politik Fisip Universitas Airlangga (Unair) ini menambahkan, kalau elektabilitas aman itu sekitar 50 persen untuk incumbent. Dengan selisih itu 10 persen. Menurut Airlangga, menjadi catatan tersendiri bagi Gus Ipul, dengan kondisi yang stagnan, Gus Ipul masih sulit untuk bisa menang.
"Nah dari situ, kita masuk ke calon wakil gubernur. Di tiga survei (yang sudah dilakukan TII), nama Azwar Anas cukup tinggi. Kalau kita melihat (pasangan Gus Ipul-Anas) sebenarnya posisi Gus Ipul diselamatkan oleh Anas," katanya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Poltracking Indonesia merilis survei elektabilitas calon gubernur Jawa Timur 2024.
Baca SelengkapnyaPaslon Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak menduduki posisi teratas, disusul Paslon Tri Rismaharini - Zahrul Azhar Asumta.
Baca SelengkapnyaPasangan Luluk Nur Hamidah - Lukmanul Khakim agak sulit menandingi dua kekuatan tersebut.
Baca SelengkapnyaKhofifah dibuntuti Tri Rismaharini di posisi kedua dengan 13,6 persen.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA membagi kategori popularitas menjadi dua, yaitu tingkat pengenalan dan kesukaan publik kepada cagub.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda menyatakan, tren elektabilitas Khofifah-Emil meningkat signifikan selama sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dengan elektabilitas 53,4 persen.
Baca SelengkapnyaElektabiitas cawagub Jakarta Suswono paling kecil dalam survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Baca SelengkapnyaSementara elektabilitas Andika Perkasa dan Puan Maharani berada di bawah Gibran.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengungguli Anies Baswedan dan Heru Budi Hartono
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada tiga faktor yang membuat elektabilitas Prabowo-Gibran mendominasi kota yang terkenal dengan kesenian reog tersebut.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo masih tetap unggul dari Prabowo Subianto dan Anies Baswedan di Jawa Timur
Baca Selengkapnya