Survei The Initiative Institute: Mahfud MD paling layak jadi cawapres
Merdeka.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dianggap layak menjadi wakil presiden periode 2019-2024. Mahfud dinilai berpengalaman dalam pemerintahan.
Hal ini berdasarkan survei The Initiative Institute bertajuk "What the Elites Want?" jelang Pilpres 2019. CEO The Initiative Institute, Airlangga Pribadi menyebut, Mahfud MD berada pada posisi nomor satu dengan presentase kelayakan 70,6 persen. Diikuti Sri Mulyani Indrawati sebesar 64,1 persen.
Berikutnya ada Chairul Tanjung 62,3 persen. Posisi keempat ditempati Anies Baswedan 60,9 persen, dan Gatot Nurmantyo 59,4 persen.
-
Kenapa Mahfud MD dipilih sebagai cawapres Ganjar? Bagi pengamat politik dari Unsoed Purwokerto, Indaru Setyo Nurprojo, pemilihan Mahfud MD merupakan pilihan rasional dari PDIP. 'Saya pikir pilihan rasionalnya begitu. Ketika Cak Imin (Muhaimin Iskandar) diambil oleh Anies Baswedan, tentu pilihan PDIP mengarah pada kader-kader NU. Nah siapanya itu mereka akan berhitung tentang kekurangan dan kelebihannya,' kata Indaru dikutip dari ANTARA.
-
Apa yang Mahfud lakukan setelah Pilpres 2024? 'Karena kontestasi sudah selesai, pilpres sudah selesai, saya melakukan normalisasi kehidupan karena sekarang sudah tidak ada lagi, saya hadir lagi ke UB hari ini dan untuk seterusnya, setiap diundang, asal tidak berbenturan pasti datang, pasti datang,' ujar Mahfud
-
Apa yang akan dilakukan Mahfud jika terpilih jadi Wapres? “Justru saya akan semakin tegas dan membuat jaringan-jaringan agar ketegasan itu akan menular ke birokrasi di mana saya memimpin. Itu saja sebenarnya,“ pungkas Mahfud MD.
-
Apa yang Mahfud MD soroti di Debat Cawapres? Dalam kesempatan Debat Capres dan Cawapres yang berlangsung pada Minggu (21/01/2024) lalu, cawapres nomor urut 03 yaitu Mahfud MD soroti deforestasi hutan di Indonesia yang mencapai 12,5 juta hektare.
-
Mengapa MK menyetujui syarat capres dan cawapres pernah terpilih? Namun, dalam dalil penambahan, MK menyetujui syarat capres dan cawapres minimal pernah terpilih dalam Pemilu, termasuk kepala.
-
Kenapa Mahfud yakin Maruli layak jadi Kasad? 'Itu kewenangan presiden, menurut saya semua syarat yang diperlukan untuk menjadi Kasad itu sudah dipenuhi oleh Maruli dan beberapa jenderal lain. Terus pilihan terakhir terhadap beberapa yang memenuhi syarat itu ya presiden, sebagai panglima tertinggi,' ungkap Mahfud.
"Kemudian ada Agus Harimurti Yudhoyono 59,2%, TGB Zainul Majdi 53,5%, Airlangga Hartanto 52,1%, Khofifah Indar Parawansa 50,6%, dan Romahurmuziy 46,1%," papar Airlangga di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (15/7).
Airlangga menjelaskan, dari kategori klaster tokoh Ormas Keagamaan yang layak jadi cawapres 2019-2024, responden juga memilih Mahfud MD. Mahfud berada pada angka 0,72, yakni tertinggi. Disusul TGB Zainul Majdi dengan indeks 0,63, berada pada posisi sedang. Berikutnya ditempati Khofifah Indar Parawansa 0,61, dalam posisi sedang.
Kemudian diikuti Din Syamsuddin dengan indeks 0,58, berarti sedang. Selanjutnya ada Haidar Nashir 0,53, berada pada posisi rendah, Said Aqil Siroj 0,53, juga posisi rendah. Berikutnya ditempati Rizieq Shihab 0,40, posisi sangat rendah. Sama dengan Amin Rais 0,39, sangat rendah.
Sementara dari klaster profesional, Mahfud MD masih paling unggul yang layak jadi cawapres 2019-2024. Mahfud MD berada pada indeks 0,73, tertinggi. Diikuti Sri Mulyani Indrawati 0,71, juga tinggi. Kemudian disusul Chairul Tanjung 0,64, posisi tinggi.
"Kalau dari klaster latar belakang Islam Mahfud MD layak jadi cawapres dengan posisi 0,74, tertinggi. Diikuti TGB Zainul Majdi 0,63, sedang. Kemudian ada Romahurmuziy 0,59, sedang, Muhaimin Iskandar 0,57 ada pada posisi sedang," jelasnya.
Masih dari klaster latar belakang Islam, posisi kelima diisi Din Syamsuddin dengan indeks 0,56, sedang. Haidar Nashir 0,53, sedang dan Jimly Asshiddiqie 0,53 juga di posisi sedang. Berikutnya ada Said Aqil Siradj 0,52 sedang, Khofifah Indar Parawansa 0,49 rendah.
"Amin Rais 0,45 rendah dan Rizieq Shihab 0,40 sangat rendah," sebut Airlangga.
Sementara jika dilihat dari klaster berpengalaman sebagai kepala daerah, Anies Baswedan paling tinggi dengan indeks 0,7. Kedua ditempati TGB Zainul Majdi dengan indeks 0,68. Ketiga diisi Ahmad Heriawan 0,56, Soekarwo 0,55, Ganjar Pranowo 0,50, dan terakhir ada Sutiyoso 0,41.
Survei ini dilakukan pada 10-15 Juli 2018 dengan menggunakan pendekatan Purposive Sampling. Di mana, responden adalah mereka yang memiliki informasi cukup baik tentang kebijakan dan karakteristik tokoh.
Kelompok Responden adalah akademisi, jurnalis, NGO, Organisasi Kemasyarakatan dan Kepemudaan, dan profesional. Survei dilakukan di enam daerah yaitu Jawa Barat, Sumatera Utara, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Makassar (Sulawesi Selatan).
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elektabilitas Mahfud terus menanjak. Apalagi setelah namanya resmi jadi cawapres Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaMahfud Md dianggap memiliki pengalaman yang lengkap dan sebagai politikus trias politika
Baca SelengkapnyaPeriode 2004-2008, Mahfud MD berhasil meduduki jabatan sebagai Anggota DPR RI Komisi III Bidang Hukum, HAM, dan Keamanan.
Baca SelengkapnyaMahfud punya kapasitas karena pengalamannya menjadi pemimpin sudah sangat panjang
Baca SelengkapnyaMegawati kembali memuji Mahfud sebagai sosok yang jujur, tampil apa adanya, ideologinya juga tidak perlu diragukan.
Baca SelengkapnyaMahfud MD sempat digadang-gadang bakal cawapres Jokowi pada 2019 lalu.
Baca SelengkapnyaPKS menilai, Mahfud memiliki rekam jejak mumpuni. Pernah menjadi hakim MK hingga anggota DPR.
Baca SelengkapnyaMahfud mengklaim dirinya dipilih bukan dari isi dompetnya, melainkan karena kualitas diri dan rekam jejak.
Baca SelengkapnyaPolri mengatakan, Mahfud MD belum mengajukan pembuatan SKCK.
Baca SelengkapnyaKetua PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan Mahfud MD sebagai cawapres Ganjar Pranowo
Baca Selengkapnyaegawati menilai Mahfud merupakan sosok yang banyak pengalaman.
Baca SelengkapnyaMahfud dinilai sosok yang pas untuk menjadi bakal calon presiden (bacapres) pendamping Ganjar Pranowo.
Baca Selengkapnya