Survei UIN : Sekda Jabar masuk lima besar Cagub Jawa Barat 2018
Merdeka.com - Survei Pilgub Jabar 2018 yang dirilis Tim Peneliti Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri (PPS UIN) Sunan Gunung Djati Bandung memunculkan 13 nama potensial. Nama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil masih teratas. Hanya saja yang cukup mengejutkan, munculnya nama Sekda Jabar Iwa Karniwa yang masuk dalam lima besar.
Direktur Program Pascasarjana PPS UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Agus Salim Mansyur mengatakan, untuk posisi teratas ada nama Ridwan Kamil dengan persentase 24,28 persen, disusul Deddy Mizwar 18,65 persen, Dede Yusuf 15,68 persen, Dedi Mulyadi 10,70 persen dan Iwa Karniwa dengan 8,99 persen.
"Sedangkan di bawahnya secara berturut-turut ada Rieke Diah Pitaloka 8,58 persen, Nurul Arifin 5,58 persen, Desy Ratnasari 1,89 persen, Netty Prasetiyani 1,61 persen, Tb. Hasanudin 1,61 persen, Ineu Purwadewi 0,88 persen, Irfan Suryanegara 0,66 persen, Agung Suryamal 0,64 persen, dan 0, 25 persen beberapa nama lainnya," kata Agus Salim didampingi didampingi juru bicara Tim Peneliti, Dr. Andang Saehu, M.Pd. dan Ketua Bidang Kajian JPMD, Dadan Firdaus, M.Ag dalam rilis yang diterima merdeka.com, Minggu (9/4).
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Dimana Ridwan Kamil unggul dalam survei? 'Di sana approval ratingnya sangat spektakuler, di Jawa Barat itu. Elektabilitasnya paling tinggi dibandingkan dengan jauh dari kader yang lain,' ungkap Doli.
-
Siapa yang akan melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu,' tutur Huda.
-
Apa yang membuat elektabilitas Ridwan Kamil tinggi? Pernah menjabat wali kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat.
-
Siapa yang ajukan Ridwan Kamil maju di Jakarta? 'Silakan dicek bahwa pada waktu itu kan yang minta mau maju Jakarta kan Pak Ridwan Kamil,' klaim Dasco.
-
Siapa yang mendukung Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta? Pasangan Ridwan Kamil dan Suswono menerima dukungan dari sopir angkutan umum di Jakarta Utara yang merupakan anggota Koperasi Wahana Kalpika (KWK).
UIN Gunung Djati yang bekerja sama dengan Jaringan Masyarakat Peduli Demokrasi (JPMD) melakukan survei di 27 kabupaten/kota pada 20 Maret sampai 1 April 2017. Dengan 5.000 sampel menggunakan teknik kuantitatif, menunjukan margin of error lima persen.
Agus Salim Mansyur mencatat satu nama birokrat yang muncul dalam survei tersebut. Nama Iwa Karniwa yang tidak begitu diunggulkan justru muncul dalam survei tersebut dan bahkan langsung menyodok ke urutan lima besar. Namanya yang tidak setenar tokoh berlatar politik tentu kudu diperhitungkan.
"Yang fenomenal Iwa Karniwa yang selama ini dikenal sebagai birokrat karier, muncul dengan persentase yang melejit berada pada rangking ke-5," ujarnya.
Tanpa disangka, nama Iwa bisa menyisihkan Ineu Purwadewi Ketua DPRD Jawa Barat, Tb. Hasanudin Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat yang juga anggota DPR RI, Irfan Suryanegara Mantan Ketua DPRD Jawa Barat dan Wakil Ketua DPRD Jawa Barat dari Partai Demokrat, dan Netty Prasetyani Ketua PKK Jawa Barat dan istri Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat serta Dessy Ratnasari artis dan anggota DPR RI dari PAN.
Dia mengatakan, jika dua nama seperti Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar menjadi calon yang tetap bersaing didua posisi teratas. Kemudian nama lainnya Dedi Mulyadi yang merupakan Bupati Purwakarta.
"Ketiganya tetap memiliki popularitas berada pada persentase tinggi sudah dapat diduga karena mereka-lah yang sering muncul di media, baik media massa maupun media luar ruang," imbuhnya.
Apalagi Ridwan Kamil sudah mendeklarasikan diri sebagai bakal calon Gubernur dari Partai NasDem. Pun begitu dengan Dede Yusuf, Rieke Diah Pitaloka bahkan Nurul Airifin yang dinilai sudah memiliki invetasi politik.
Andang Saehu menambahkan, munculnya nama Sekda Jabar sebenarnya bukan fenomena baru. Sebelumnya pada Pilgub Jabar 2013 lalu Lex Laxamana yang berpasangan dengan Dede Yusuf juga pernah mencuat.
Dalam survei itu menunjukan juga juga hasil kategori persepsi masyarakat Jawa Barat terhadap kelayakan untuk menjadi Gubernur Jawa Barat, di antara ke-13 nama tersebut, Ridwan Kamil masih melejit berada pada 55,11 persen diikuti Deddy Mizwar 16,30 persen Dede Yusup 11,68 persen, Dedi Mulyadi 6,17 persen, Iwa Karniwa 2,55 persen, dan nama-nama lainnya yang rata-rata di bawah satu persen.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Litbang Kompas merilis hasil survei terbaru untuk calon gubernur di Pilkada Jawa Barat 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei SMRC menunjukkan elektabilitas Ridwan Kamil jauh meninggalkan tokoh-tokoh lain seperti Dedi Mulyadi, Deddy Mizwar dan Dede Yusuf.
Baca SelengkapnyaSurvei SMRC menyebutkan Ridwan Kamil masih menjadi favorit dalam pilkada Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar akan memperhitungkan matang-matang untuk memajukan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil memperoleh angka tertinggi jika dipasangkan dengan tokoh manapun dalam survei Pilgub Jabar.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil tak mau menanggapi hasil survei berlebihan karena menurutnya angka dalam survei selalu bergerak, bisa naik dan turun.
Baca SelengkapnyaSementara elektabilitas Andika Perkasa dan Puan Maharani berada di bawah Gibran.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil jauh meninggalkan Dedi Mulyadi dalam simulasi head to head Pilkada Jawa Barat yang dilakukan lembaga survei SMRC.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil merajai elektabilitas cawapres di Jawa Barat dengan mengantongi 30,4 persen.
Baca SelengkapnyaPDIP mengungkapkan, tiga nama tokoh yang dibidik menjadi calon Wakil Presiden Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaSiapa yang paling berpotensi menang di Pilkada Jakarta 2024? Sejumlah lembaga survei telah merilis hasil survei terbaru di Pilkada Jakarta 2024.
Baca Selengkapnya