Survei Voxpopuli: Elektabilitas Prabowo Subianto Masih Unggul, Ditempel Ganjar
Merdeka.com - Survei yang dilakukan Voxpopuli Research Center menunjukkan elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang semula turun dari 18,6 persen pada Juni 2020 menjadi 17,1 persen pada Oktober 2020, kini naik menjadi 18,9 persen.
Di sisi lain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus mengalami kenaikan, dari 15,6 persen pada Juni 2020 menjadi 17,6 persen pada Oktober 2020, dan kini naik lagi menjadi 18,5 persen. Meskipun tidak lagi urutan pertama, tapi Ganjar tetap membayangi Prabowo dengan selisih tipis 0,4 persen.
Mengejutkan ketika elektabilitas tokoh-tokoh lain stagnan atau turun, sosok Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menjadi ancaman tersendiri. Setelah sebelumnya bergerak di angka 3,0 persen (Juni 2020) dan 2,1 persen (Oktober 2020), elektabilitas AHY melejit menjadi 4,3 persen.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
-
Kenapa Agus Yudhoyono merasa terhormat? Agus merasa sangat terhormat karena dapat menyaksikan pernikahan salah satu kader partai yang dipimpinnya.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Kapan ulang tahun Agus Yudhoyono? Agus Harimurti Yudhoyono kini telah genap berusia 46 tahun. Pada ulang tahunnya kali ini, sebuah perayaan cukup besar diadakan untuk merayakan hari lahirnya yang jatuh setiap 10 Agustus.
"Elektabilitas Ganjar dan AHY mengalami kenaikan, di tengah stagnan dan menurunnya tokoh-tokoh lain, dengan urutan pertama kembali diduduki Prabowo," kata Direktur Eksekutif Voxpopuli Research Center Dika Moehamad di Jakarta, Selasa (5/1).
Ganjar tetap menjadi rival kuat Prabowo menuju Pemilu 2024, sementara AHY tampak mulai mengalami kenaikan. Posisi AHY pun berhasil menggeser mantan walikota Surabaya Tri Rismaharini yang kini menjabat Menteri Sosial. Elektabilitas Risma relatif stabil, hanya naik sedikit dari 3,8 persen (Oktober 2020) menjadi 4,1 persen.
Demikian pula dengan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Elektabilitas Kang Emil turun sedikit dari 13,2 persen menjadi 12,8 persen, sedangkan Khofifah dari 5,6 persen menjadi 5,4 persen.
"Di antara tokoh-tokoh tersebut, hanya AHY yang elektabilitasnya naik signifikan, meskipun masih di posisi papan tengah," ujar Dika seperti dilansir dari Antara.
Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang kini menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif masih terus merosot. Elektabilitas Anies anjlok dari 9,4 persen tersisa hanya 7,7 persen, sedangkan Sandi dari 8,5 persen menjadi 6,5 persen.
"Masuknya Sandi ke dalam kabinet tidak serta-merta bisa mendongkrak elektabilitas," terangnya.
Tokoh-tokoh lainnya adalah Plt ketua umum Partai Solidaritas Indonesia Giring Ganesha (2,3 persen-2,4 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (2,0 persen-2,1 persen), ketua DPR Puan Maharani (1,7 persen-1,4 persen), dan Menko Polhukam Mahfud MD (1,2 persen-1,0 persen). Nama-nama lainnya masih di bawah 1 persen, sisanya tidak tahu/tidak jawab (12,1 persen).
Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 26-31 Desember 2020, melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia yang dipilih secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sebelumnya, hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan Ketua Umum Gerindra dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto masih memiliki elektabilitas tinggi dalam sebagai capres 2024. Prabowo dengan elektabilitas 14,9 persen, hanya kalah dengan politikus PDIP dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 15,7 persen.
Direktur SMRC Sirojuddin Abbas memprediksi, peluang Prabowo di 2024 akan lebih berat. Prabowo dengan modal awal pada dua Pilpres sebelumnya, kalah elektabilitas dari Ganjar.
"Peluang Prabowo 2024 mungkin lebih berat dibanding 2014 maupun 2019," kata Abbas dalam rilis survei secara daring, Selasa (29/12).
Bahkan, data yang diperoleh SMRC, Prabowo tidak mampu menarik mayoritas pemilih partainya Gerindra. Hanya 50 persen pemilih Gerindra memberikan suara kepada Prabowo.
Sementara, Ganjar menarik pemilih dari partai selain PDIP seperti PKB (27%), NasDem (20%), dan PPP (21%). Anies paling banyak mendapat suara massa PKS (37%) dan PAN (13%), Sandiaga paling banyak didukung massa pemilih NasDem (25%) dan Ridwan Kamil banyak didukung pemilih Golkar (21%).
Jika dibandingkan dengan data pemilih pada Pilpres 2019, Prabowo ditinggal para pemilihnya. Dukungan basis pemilih massa Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019 tersebar kepada Ganjar (24%), tetapi masih banyak yang belum memberikan dukungan kepada calon manapun (34%).
Sementara, pemilih Prabowo-Sandi tidak menjadi mayoritas menyumbang elektabilitas kepada Prabowo setelah Pilpres. Pemilih Prabowo-Sandi paling banyak tetap kepada Prabowo tetapi di angka 39 persen. Selanjutnya, mereka memberikan suara kepada Anies (18%) dan Sandiaga (11%).
"Mayoritas pemilih Prabowo 2019 tidak lagi memilih Prabowo pada Desember 2020 ini," kata Abbas.
Survei SMRC ini dilakukan melalui sambungan telepon terhadap responden pada 23-26 Desember 2020. Sebanyak 1.202 responden dipilih dari koleksi sampel acak survei tatap muka yang telah dilakukan SMRC dengan jumlah proporsional menurut provinsi. Survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Eektabilitas Prabowo berada di angka 39,7 persen naik dibanding Agustus 2023
Baca SelengkapnyaSaiful menambahkan, dalam surveinya SMRC juga menanyakan kepada responden tentang seberapa kemungkinan mengubah pilihan tersebut.
Baca SelengkapnyaKendati Prabowo unggul secara angka, bakal calon presiden (bacapres) yang unggul di Jawa Timur belum bisa dipastikan.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo Subianto stabil tertinggi sejak survei via telepon oleh LSI pada bulan April 2023.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo tertinggi dibandingkan Anies dan Ganjar.
Baca SelengkapnyaPeneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dukungan untuk Prabowo mencapai 45,3 persen.
Baca SelengkapnyaPrabowo masih menjadi primadona bagi para pemilih PKB.
Baca SelengkapnyaElektablitas Prabowo naik signifikan di Sumbar dan mampu menyalip dominasi Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaBasis lemah Anies Baswedan 22,8 persen, Ganjar Pranowo 21,5 persen dan Prabowo Subianto 24,2 persen.
Baca SelengkapnyaHasil survei LSI Denny JA menunjukkan elektabilitas Prabowo lebih unggul dari Ganjar.
Baca SelengkapnyaPrabowo tetap teratas mengungguli Ganjar dan Anies meski alami penurunan elektabilitas.
Baca SelengkapnyaPada survei terbaru bulan November 2024, elektabilitas Prabowo terus mekesat naik ke 41,7 persen atau ada kenaikan sebesar 2,8 persen dari September 2023.
Baca Selengkapnya