Survei Y-Publica: Jokowi-Ma'ruf Peduli Rakyat, Prabowo-Sandi Bela Ulama dan Umat
Merdeka.com - Lembaga Y-Publica merilis hasil survei terbaru terkait persepsi dan alasan memilih masyarakat terhadap calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan bertarung dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
Berdasarkan hasil survei, sebagian besar masyarakat memilih pasangan calon (paslon) Joko Widodo-Ma'ruf Amin karena menganggap kedua figur tersebut merakyat dan sederhana. Sedangkan Prabowo-Sandi dinilai tegas.
"Sebanyak 25,5 persen responden menganggap pasangan Jokowi-Ma'ruf pemimpin yang merakyat dan 16,7 persen menyatakan sederhana," papar Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (14/12).
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Apa yang dipilih di pemilu 2019? Pemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia. Dalam pertarungan presiden, terdapat dua pasangan calon utama, yaitu Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin, dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
-
Bagaimana cara agar masyarakat menilai calon presiden? 'Saya yakin bapak ibu bisa liat capres yang cuma ngomong di pidato dan mana capres yang bisa lanjutkan apa yang saya paparkan. Kalau apa yanh sampaikan benar, sampaikan ke yang lain. Saya punya keyakinan ini instrumen wujudkan Indonesia emas 2045,' papar Bahlil.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Siapa yang melakukan survei tentang Gibran sebagai cawapres? Survei Charta Politika mencatat bahwa sebanyak 48,9 persen masyarakat merasa Gibran tidak pantas menjadi Cawapres pada Pemilu, sedangkan 38,2 persen menyatakan sebaliknya, bahwa Gibran masih pantas untuk melaju sebagai Cawapres.
Selebihnya menilai Jokowi-Ma'ruf bekerja keras untuk bangsa (13,6 persen), bersih dari korupsi (13,5 persen), membangun infrastruktur (10,3 persen), peduli kepada rakyat (9,7 persen), dan mampu menyejahterakan rakyat (5,9 persen).
Sementara itu, lanjut Rudi, yang memilih Prabowo-Sandi menilai bahwa paslon ini memiliki ketegasan dan keberanian dalam kepemimpinannya ke depan jika terpilih dalam Pilpres 2019.
"Sebanyak 19,3 persen responden menilai Prabowo-Sandi bersikap tegas," imbuh Rudi. Selebihnya dengan pertimbangan latar belakang pengusaha (15,8 persen), berani (14,2 persen), anti asing (11,8 persen), cinta NKRI (9,7 persen), dan membela ulama dan umat Islam (9,2 persen).
Terkait penilaian publik terhadap masing-masing figur capres dan cawapres, Jokowi dianggap yang paling peduli terhadap rakyat (52,4 persen). Kandidat lain seperti Prabowo mendapatkan pilihan responden 28,7 persen, Sandiaga 10,2 persen, dan Ma'ruf Amin 4,5 persen.
"Untuk kepiawaian berpidato, Prabowo unggul (40,9 persen) dibanding Jokowi (31,3 persen), disusul Sandiaga 15,1 persen dan Ma'ruf Amin 8,6 persen," jelas Rudi.
Yang menarik, kata Rudi, mengenai gaya komunikasi yang popular dan membumi, Jokowi dan Sandiaga bersaing ketat. Jokowi unggul tipis dengan 35,7 persen, sedangkan Sandiaga 35,4 persen. Untuk kategori kejujuran/tampilan apa adanya, Jokowi tertinggi dengan 45,5 persen, lalu Ma'ruf Amin (23,2 persen).
Prabowo unggul dalam karakter paling tegas dan berwibawa yaitu 37,9 persen, tipis di atas Jokowi 35,6 persen.
Pasangan Jokowi-Ma'ruf juga dianggap oleh responden lebih mampu menyelesaikan persoalan-persoalan mendasar bangsa. "Jokowi-Ma'ruf dianggap dapat menyelesaikan persoalan kebutuhan dasar (51,6 persen), lapangan kerja (50,2 persen), korupsi (61,9 persen), kesenjangan sosial (55,6 persen), perumahan rakyat (60,3 persen), kesehatan (50,1 persen), pendidikan (52,6 persen), dan bencana alam (69,2 persen)," pungkas Rudi.
Survei Y-Publica dilakukan pada 20 November hingga 4 Desember 2018 dengan responden 1.200 orang. Survei menggunakan metode multistage random sampling (acak bertingkat). Margin error dalam survei adalah 2,98 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setidaknya ada tiga faktor yang membuat elektabilitas Prabowo-Gibran mendominasi kota yang terkenal dengan kesenian reog tersebut.
Baca SelengkapnyaLoyalis Jokowi juga malah lebih banyak memilih untuk mendukung paslon nomor urut satu Anies-Muhaimin.
Baca SelengkapnyaSurvei menggunakan metode pengambilan sampel multistage random sampling dengan jumlah 1220 responden.
Baca SelengkapnyaMayoritas warga NU atau pemilih yang dekat dengan NU sebanyak 60.9 persen mendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTingkat kepuasan kinerja pemerintah mempengaruhi pilihan capres-cawapres di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSejumlah lembaga survei memotret elektabilitas atau tingkat keterpilihan capres dan cawapres empat hari menjelang pencoblosan.
Baca Selengkapnyamasyarakat yang tidak puas dengan kinerja Jokowi lebih banyak memilih Anies-Muhaimin
Baca Selengkapnya"Mayoritas warga cukup/sangat puas atas kinerja Joko Widodo sebagai Presiden, 75,8%," tulis dalam survei tersebut
Baca SelengkapnyaDia merasa bersyukur dengan hasil survei yang masih menunjukkan angka yang positif terhadap Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPopuli Center merilis hasil survei terbaru jelang Pilpres 2024. Pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan elektabilitas tertinggi.
Baca Selengkapnya39,5 persen responden yang meyakini Ganjar Pranowo mampu melanjutkan kinerja Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Yusril Ihza Mahendra mendapat elektabilitas tertinggi.
Baca Selengkapnya