Survei Y-Publica: Jokowi capres elektabilitas tertinggi, cawapres AHY
Merdeka.com - Survei Y-PUBLICA menunjukkan Joko Widodo (Jokowi) masih menjadi calon presiden dengan elektabilitas tertinggi di Pilpres 2019. Sementara, calon wakil presiden dengan elektabilitas tertinggi adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dalam simulasi terbuka tanpa diberikan pilihan nama, Jokowi menempati urutan pertama dengan elektabilitas sebesar 56,6 persen, diikuti Prabowo Subianto 21,7 persen. Dalam rentang yang cukup jauh, di posisi ketiga ada nama AHY sebesar 2,5 persen, lalu Gatot Nurmantyo 2,4 persen, Anies Baswedan 2 persen, dan Jusuf Kalla 1,5 persen.
"Pertanyaan terbuka Jokowi 56,6 persen, Prabowo 21,7 persen, posisi ketiga Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 2,5 persen," kata Direktur Riset Y-PUBLICA Hendrik Kurniawan saat rilis survei di Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (25/5)
-
Bagaimana survei ini dilakukan? Survei dilakukan di seluruh Indonesia melibatkan 1.262 responden secara nasional, dan 4.000 responden di Jawa.
-
Bagaimana cara survei dilakukan? Survei dilakukan dengan wawancara responden menggunakan telepon pada 23-24 Desember 2023.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Bagaimana metode survei Litbang Kompas? Survei dilakukan Litbang Kompas pada 29 November hingga 4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak. Metode penelitian yaitu dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia. Sementara tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error penelitian +-2,65 persen.
-
Apa yang diukur dalam survei indikator? Lembaga Survei Indikator Politik merilisi hasil survei elektabilitas pasangan calon (paslon) pada Pilpres 2024.
-
Bagaimana LSI melakukan survei? Adapun survei ini dilakukan pada awal Desember 2023, memakai metode random digit dialing (RDD) dengan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Hasil elektabilitas dengan simulasi lima nama pun tak berubah urutan tiga besar. "Jokowi unggul di 59,1 persen, kedua Prabowo 22 persen, AHY 4,9 persen, Gatot Nurmantyo 3,8 persen, Anies Baswedan 2,2 persen," kata Hendrik.
Untuk elektabilitas Cawapres, AHY tertinggi dalam simulasi lima nama. AHY mendapatkan elektabilitas 19,2 persen, Gatot Nurmantyo 16,5 persen, Anies Baswedan 14,7 persen, Airlangga Hartarto 4,1 persen, Muhaimin Iskandar, 3,1 persen. Belum memutuskan 35,6 persen dan rahasia 6,8 persen.
Begitu pula dalam simulasi tanpa nama. AHY unggul dengan elektabilitas 14,8 persen. Diikuti oleh Gatot Nurmantyo 10,8 persen, Anies Baswedan 9,4 persen. Ada pula nama seperti Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 5,9 persen, Jusuf Kalla 5,1 persen, sampai Susi Pudjiastuti dengan 4,2 persen.
"Pilihan terbuka cawapres lagi-lagi tertinggi Agus Harimurti Yudhoyono 14,8 persen," kata Hendrik.
Survei nasional ini memiliki 1200 responden diambil secara multistage random sampling, mewakili 120 desa dari 34 Provinsi. Margin of error survei 2,98 persen dalam tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilaksanakan pada 2-12 Mei 2018 melalui wawancara tatap muka.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
masyarakat yang tidak puas dengan kinerja Jokowi lebih banyak memilih Anies-Muhaimin
Baca SelengkapnyaSurvei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator ini dilakukan pada tanggal 18-21 Februari 2024 kemarin.
Baca Selengkapnya