Survei Y-Publica sebut PSI & Perindo berpeluang lolos ke Senayan
Merdeka.com - Direktur Eksekutif survei Y-Publica Rudi Hartono menyebut dua partai baru yang bisa berpeluang menembus ambang batas 4 persen adalah Partai Persatuan Persatuan Indonesia (PSI) dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
Dari hasil survei Y-Publica yang dilakukan pada tanggal 10-20 Oktober 2018, elektabilitas Perindo sebesar 2,5 persen sedangkan PSI berada di kisaran angka 1,6 persen. Sementara, Partai Bulan Bintang (PBB) mendapat angka 1,1 persen, Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI) 0,9 persen, Partai Berkarya 0,6 persen dan Partai Garuda hanya 0,5 persen.
"Dengan mempertimbangkan angka simpang survei sebesar 2,98 persen, hanya Perindo dan PSI dari partai baru yang berpeluang lolos ke Senayan," kata Rudi di Bakoel Coffee, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (5/11).
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Bagaimana Golkar meningkatkan suaranya di pemilu 2024? 'Cara ini terbukti efektif dan efisien, karena kandidat kepala daerah yang akan diusung lebih banyak sudah teruji di Pemilu 2024,' ujar Pengamat politik Dedi Kurnia Syah, Senin (25/3).
-
Siapa yang menilai elektabilitas PSI? Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas menilai, kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI belum membuat elektabilitas partai tersebut naik.
-
Apa yang sedang dilakukan PDI Perjuangan terkait pilkada 2024? Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024.
-
Mengapa elektabilitas PSI masih rendah? 'Kalau PSI hari ini baru dapat 1,5 persen dari data kita. Kali ini ia belum mendapatkan dampak elektoral sebagai partainya Kaesang yang anaknya Jokowi begitu ya,' kata Hanggoro di Kantor LSI, Jakarta Timur, Selasa (19/12).
Meski demikian, elektabilitas Perindo cenderung menurun dari survei sebelumnya yakni 3,1 persen pada bulan Mei 2018. Lalu 2,9 persen di bulan Agustus 2018 hingga menurun jadi 2,5 persen pada survei terakhir.
Menurut Rudi, turunnya elektabilitas Perindo disebabkan strategi kampanye yang monoton dan hanya jor joran sekadar beriklan di televisi. Partai besutan Harry Tanoesoedibjo tersebut juga tidak punya gebrakan politik.
"Publik menunggu gebrakan politik dari partai partai baru ini yang membedakannya dengan partai lama," ucapnya.
Berbeda dengan PSI yang elektabilitasnya tipis namun cenderung naik. Rudi mengatakan, pada Mei 2018 elektabilitas PSI sebesar 1,3 persen, lalu naik 1,5 persen pada Agustus 2018. Terakhir, elektabilitasnya turun menjadi 1,6 persen.
Rudi menerangkan, dalam rentang waktu tersebut, PSI sering membuat gebrakan politik baru yang menarik perhatian publik. Ini membuat elektabilitas partai pimpinan Grace Natalie itu naik.
"Misalnya, aksi bersih-bersih DPR oleh PSI, di tengah serangkaian operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK," jelasnya.
Rudi menambahkan, gebrakan politik PSI yang mengusung politik anti korupsi sejalan dengan keinginan publik. Ini sesuai dengan pertimbangan publik dalam memilih partai politik pada survei Y-Publica dengan pilihan Bersih sebesar 27,8 persen.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei Poltracking Indonesia menunjukkan partainya terancam gagal masuk Senayan dalam Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaGrace menginstruksikan caleg dan pengurusnya untuk terus mengawal suara di TPS.
Baca SelengkapnyaSuara PSI melejit mencapai 2.403.023 atau 3,13 persen
Baca SelengkapnyaKendati tertinggi, hasil survei dilakukan Poltracking Indonesia, menunjukkan tren elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan sejak September 2023.
Baca SelengkapnyaSementara itu, PKS menjadi parpol yang sementara ini mengungguli real count di Jakarta.
Baca SelengkapnyaElektabilitas PSI terus meningkat walaupun saat ini masih belum lolos parlementary threshold.
Baca SelengkapnyaRenggangnya hubungan Jokowi dan PDIP juga bisa mempertegas posisi pendukung Jokowi di luar PDIP.
Baca Selengkapnya10 Partai Politik (Parpol) yang berpeluang untuk masuk ke DPR RI pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 ini.
Baca SelengkapnyaPSI yang diketuai oleh Kaesang Pangarep menjadi partai non parlemen yang alami lonjakan elektabilitas cukup besar.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memaparkan elektabilitas partai politik
Baca SelengkapnyaHasil hitung cepat atau quick count menunjukkan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak mencapai ambang batas parlemen 4%.
Baca SelengkapnyaKeyakinan itu, kata Hasto, didasari hasil survei yang mencatat suara bimbang atau ragu sangat tinggi yakni 17,3 persen.
Baca Selengkapnya