Survey PolcoMM: Pelaksanaan Nawa Cita di kementerian belum maksimal
Merdeka.com - Setahun pemerintahan Presiden Jokowi-Jusuf Kalla dengan jajaran kabinet mendapatkan banyak sorotan dari publik. Hasil survei PolcoMM Institute menunjukkan masih ada janji kampanye belum dilaksanakan.
"Publik menilai pemerintahan Jokowi-JK sudah melaksanakan janji kampanye, sebanyak 41,2 persen namun yang menyatakan belum melaksanakan janji saat kampanye sebanyak 18,2 persen," kata Peneliti Senior PolcoMM Institute, Afdal Makkuraga Putra di Hotel Gren Alia Cikini, JL. Raya Cikini no 46, Jakarta Pusat, Minggu (20/12).
Dia menjelaskan, publik menilai pelaksanaan Nawa Cita yang ditekankan Jokowi-JK dalam kampanye belum dilaksanakan secara keseluruhan. Berdasarkan hasil survei kepada 34 Provinsi di seluruh Indonesia ini, menunjukkan 30,5 persen mengatakan sudah terealisasi, 36,1 persen mengatakan belum dilaksanakan dan sebanyak 33.4 persen publik mengatakan tidak tahu.
-
Bagaimana Jokowi memimpin rapat? Hal itu dinilai karena Jokowi mampu memimpin rapat secara efektif, pekerja keras tanpa lelah serta melakukan safari ke berbagai wilayah Indonesia.
-
Gimana caranya Jokowi ikut kampanye? Pasal 281 mensyaratkan pejabat negara yang ikut berkampanye dilarang untuk menggunakan fasilitas negara atau mereka harus cuti di luar tanggungan.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang disebut sebagai timnya Jokowi? 'Prabowo-Gibran serta koalisi Indonesia maju, kami terang-terangan dan tidak malu-malu dan tidak mencla-mencle. Kami adalah timnya Pak Joko Widodo dan Anda tahu saya sekian tahun adalah lawan Pak Jokowi. Dua kali saya kalah (dari Jokowi),'
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
"Sementara pelaksanaan Nawa Cita oleh kementrian dinilai belum dilaksanakan secara optimal. 37.9 persen mengatakan belum dilaksanakan, 29.1 persen mengatakan sudah dilaksanakan dan 33 persen mengatakan tidak tahu," papar Afdal.
Tidak hanya persoalan realisasi Nawa Cita, survey juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kinerja menteri yang memiliki latar belakang partai politik dengan kinerja menteri yang non partai politik.
"Sebanyak 49.8 persen publik menyatakan tidak ada perbedaan signifikan dan 50.2 persen mengatakan ada perbedaan yang signifikan," tandas Afdal.
Survei ini dilakukan dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan melibatkan 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi. Survey dilakukan dengan wawancara langsung secara tatap muka pada 20-26 November 2015 dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dan margin error sebesar 3,1 persen. Responden sebagian besar sarjana dan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA).
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya