Surya Paloh: Mbak Megawati makin cantik rupanya
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem), Surya Paloh berharap muncul pemimpin yang tak hanya mementingkan popularitas semata. Menurutnya, seorang pemimpin harus berani tak populer.
"Pemimpin harus berani untuk tidak populer. Kalau pemimpin hanya berani populer, dia tidak berani mengambil kebijakan. Dan kebijakannya tidak populis, dalam tanda kutip. Dan barangkali tidak akan mungkin ada progres pembangunannya, " kata Surya Paloh di Lapangan Pancasila Simpang Lima Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (18/3).
Usai berkampanye, Surya Paloh menepis kabar jika setelah pemilu legislatif Partai NasDem akan berkoalisi dengan PDIP. Kabar itu berembus setelah Surya Paloh bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri baru-baru ini.
-
Bagaimana Nasdem membangun koalisi untuk Pilgub NTT? 'Saya juga menugaskan seluruh pengurus untuk membangun koordinasi dan komunikasi dengan partai lain, karena harus berkoalisi,' jelas Edistasius.
-
Kenapa Nasdem belot dari Demokrat? Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol, kata Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
-
Siapa yang diyakini Surya Paloh akan menang jika Pilpres dua putaran? Paloh yakin Anies-Cak Imin akan menang jika dua putaran.
-
Apa yang dilakukan PAN di Pemilu 2024? Beberapa partai politik telah mendaftarkan para kadernya untuk maju Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
-
Kapan NasDem menyatakan dukungan ke Prabowo? 'Saya katakan NasDem hari ini menyatakan kembali menegaskan, mendukung pemerintahan baru di bawah kepemimpinan bapak Prabowo Subianto dan mas Gibran,' kata Surya Paloh.
-
Mengapa Surya Paloh lebih menginginkan Pilpres dua putaran? 'Bagi kami AMIN masuk putaran kedua dan menang itu lebih baik daripada hanya satu putaran saja,' kata Surya Paloh seusai usai rapat konsolidasi pemenangan NasDem pada Pemilu 2024 di Kota Ambon.
"Kita bertemu (Megawati) dalam kaitan dengan sahabat. Bukan hal yang baru dan biasa-biasa aja. Saya ketua Partai NasDem, Mbak Mega Ketua PDIP. Dia lebih senior dikit. Dan saya bilang, Mbak Mega makin cantik rupanya," ujarnya.
Surya mengaku menghargai keputusan Mega mencapreskan Jokowi. "Kami sangat menghargai keputusan PDIP yang telah menetapkan Jokowi sebagai Capres. Partai NasDem tidak akan terpengaruh kepada keputusan PDIP tersebut, karena NasDem masih akan melihat hasil Pemilu Legislatif," ujarnya.
Ia juga menegaskan siap dicalonkan sebagai capres pada pemilu mendatang. "Saya selaku kader partai siap untuk dicalonkan. Namun hal itu merupakan keputusan terakhir setelah kader-kader lain tidak ada yang mau dicalonkan," ujarnya. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paloh bakal bertemu dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengaku terbuka peluang untuk bertemu dengan Megawati.
Baca SelengkapnyaWilly mengklaim, pada Pemilu 2014 sejumlah kader PDIP pernah bertemu Surya Paloh meminta mendampingi Jokowi.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh Soal Kemungkinan AMIN Koalisi dengan Ganjar-Mahfud: Amat Sangat Memunginkan
Baca SelengkapnyaBilly meminta agar seluruh pihak menanti pernyataan resmi dari Surya Paloh atas pertemuannya dengan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh mengomentari wacana penggabungan kubu pasangan nomor urut 1 dan 3 jika salah satu di antara mereka lolos ke putaran kedua Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh berkeinginan untuk bertemu dengan Megawati.
Baca SelengkapnyaAnies menilai Surya Paloh dan Megawati memiliki kesamaan dalam membangun Indonesia
Baca SelengkapnyaSurya Paloh memilih memberikan saran sebagai sahabat tanpa perlu mengisi jabatan Wantimpres.
Baca SelengkapnyaPaloh menyebut tidak ada pembicaraan saat itu tentang Demokrat gabung ke pemerintahan
Baca SelengkapnyaCapres Anies Baswedan pun menanggapi isu pertemuan Ketum PDIP Megawati dan Surya Paloh.
Baca SelengkapnyaPernyataan Puan berbeda dengan Megawati yang menyebut ada yang mau mengambil alih PDIP.
Baca Selengkapnya