Surya Paloh sebut calon boneka di pilkada permainkan demokrasi
Merdeka.com - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tegas menolak adanya calon boneka di pilkada serentak 9 Desember nanti. Menurut dia, pengusungan calon boneka untuk memenangkan satu calon kuat merendahkan nilai demokrasi.
"Saya enggak ngerti kalau mereka mau dijadikan alat politik yang merendahkan harkat dan martabat mereka. Ini kan mempermainkan demokrasi di negara ini," kata Surya Paloh di Gedung DPP NasDem, Jl. RP Soegorso, Jakarta Pusat, Senin (10/8).
Selain merendahkan martabat manusia, calon boneka, kata dia, memperlihatkan sisi manusia yang bisa dipermainkan oleh apa saja.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
-
Siapa yang diusulkan untuk Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik.
-
Mengapa Surya Paloh lebih menginginkan Pilpres dua putaran? 'Bagi kami AMIN masuk putaran kedua dan menang itu lebih baik daripada hanya satu putaran saja,' kata Surya Paloh seusai usai rapat konsolidasi pemenangan NasDem pada Pemilu 2024 di Kota Ambon.
-
Apa yang dipilih di Pilkada? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah proses demokratis yang dilaksanakan untuk memilih pemimpin di tingkat daerah.
-
Pilkada memilih apa saja? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.Dalam hal ini, hak suara masyarakat digunakan untuk memilih Gubernur, wakil gubernur, Bupati, wakil bupati, Wali kota, dan wakil wali kota.
"Tadi saya katakan, kenapa suka dengan calon boneka, baik yang mencalonkan dan yang dicalonkan ya jadi manusia boneka saja dia," kritik bos Metro TV ini.
Pengusungan calon boneka bukan tidak mungkin dilakukan dalam Pilkada serentak 9 Desember 2015. Calon boneka sengaja dimunculkan hanya sekedar untuk memenuhi syarat minimal dua pasang calon di pilkada. Dengan begitu, calon kepala daerah yang dinilai kuat bisa mulus memenangkan pertarungan.
Calon boneka sendiri tidak dibatas secara tegas oleh hukum, baik pelarangan maupun ranah pidananya. Wakil ketua DPR Fadli Zon, dalam sebuah diskusi di Warung Daun, Cikini mengatakan jika pasangan calon boneka sah-sah saja dan merupakan sebuah bagian dari demokrasi.
"Secara hukum juga nggak ada sanksi untuk calon boneka, karena kalau calon yang kuat membentuk kompetitornya itu kan sah-sah saja secara hukum, dan saya kira enggak ada masalah tapi saya kira secara demokratis ini mengakali prosedur demokrasi," kata Fadli.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa dari Koalisi Pilih Pulih mengarak sejumlah instalasi boneka berwajah ketiga capres serta boneka gurita dan pinokio raksasa berkeliling Jakarta,.
Baca SelengkapnyaHal ini dikatakan Surya Paloh saat ditanya soal harapan NasDem pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaKampanyekan Anies di Parepare, Surya Paloh Singgung Keadaan Waswas dan Cemas
Baca SelengkapnyaPaloh mewanti-wanti kepada seluruh jajarannya untuk tidak mencoba-coba melakukan itu dibawah kepemimpinannya.
Baca Selengkapnyaurya Paloh mengingatkan penyelenggara pemilu untuk menjaga profesionalitasnya di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh tampak datang bersama putranya Prananda Surya Paloh. Keduanya menggunakan mobil Alphard hitam.
Baca SelengkapnyaKesempatan yang diberikan KPU RI memang untuk berdebat, jika seirama maka tak pantas disebut debat.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengungkap Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh secara sepihak telah menentukan Cawapres untuk Anies.
Baca SelengkapnyaDemokrat meradang dengan sikap politik NasDem bersama Anies Baswedan. Surya Paloh dituding menetapkan sepihak Cawapres Anies Baswedan.
Baca Selengkapnya