Surya Paloh sindir sikap Demokrat
Merdeka.com - Partai Demokrat pada akhirnya menetapkan pilihan untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa . Meski mengaku legowo atas keputusan tersebut, Ketua Majelis Tinggi Partai NasDem Surya Paloh menyindir sikap partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.
"Dari awal kita pahami bahwasannya untuk mencapai kemenangan pasangan Jokowi-JK ini cara-cara dan strategi yang kita jalankan adalah bagaimana kita menempatkan lahirnya tokoh pemimpin baru kepala pemerintahan kita ke depan memang harus dengan cara-cara yang lebih beretika," kata Surya di Kantor DPP NasDem, Jakarta, Senin (30/6).
Surya menekankan etika yang dimaksud adalah tidak adanya perjanjian bagi-bagi kursi kelak ketika Jokowi - JK memenangkan mandat dari rakyat untuk memimpin Indonesia.
-
Siapa yang larang Jokowi ikut kampanye? Tidak ada penyebutan presiden dan wakil presiden atau menteri di dalamnya.
-
Siapa yang diminta tidak mengklaim sebagai kader Golkar? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Kenapa Jokowi dibolehkan ikut kampanye? Undang-Undang Pemilu tidak melarang seorang presiden untuk ikut kampanye, apakah untuk pemilihan presiden atau pemilihan legislatif. Beleid yang sama juga tidak melarang kepala negara untuk berpihak atau mendukung salah satu pasangan calon presiden.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Kenapa politikus maju capres ? Sejumlah kandidat maju sebagai capres dengan tujuan ingin menang. Tapi ada juga yang maju karena alasan ingin membantu memperkuat posisi partainya di parlemen sebagai bagian dari upaya mencetak pemimpin jika terjadi kebuntuan politik.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
"Pemahaman beretika ini memang tidak ada sejak awal dari koalisi ini untuk membagi kursi. Berapa kursi buat NasDem, berapa PDIP dan seterusnya. Cara baru ini memang belum tentu akan diterima oleh partai-partai lain, belum tentu," ucap Surya.
Meski demikian, Surya berharap usai pilpres 9 Juli mendatang, siapa pun pemenang pilpres akan berbesar hati dan saling mendukung satu sama lain.
"Tidak ada lagi pro Jokowi-JK atau pro Prabowo-Hatta, Indonesia adalah satu," tutup Surya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Surya Paloh meyakini, jabatan atau pun kursi menteri bukanlah segalanya
Baca SelengkapnyaSurya Paloh memahami penyusunan komposisi kebijakan menjadi hak prerogratif Prabowo Subianto sebagai Presiden RI
Baca SelengkapnyaPaloh meminta kadernya untuk terus kompak di internal.
Baca SelengkapnyaPaloh menyampaikan pantun di bagian akhir pidato politiknya.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingat momen saat dirinya bersalaman dengan Surya Paloh untuk menyepakati suatu hal. Namun, sikap Surya Paloh berbeda pada sepekan kemudian.
Baca SelengkapnyaMenurut Paloh, menjaga persaudaraan antara sesama anak bangsa lebih berharga daripada memulai perselisihan.
Baca SelengkapnyaHasto menyindir Surya Paloh ditinggal kadernya ketika memberikan pidato politik di Apel Siaga Perubahan.
Baca SelengkapnyaSBY mengatakan seluruh kader Demokrat wajib bersyukur dikhianati NasDem dan Anies.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud meminta agar seluruh pihak tak mencurigai atas pertemuan Surya Paloh dengan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh memahami penyusunan komposisi kebijakan menjadi hak prerogratif Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnyaurya Paloh mengingatkan penyelenggara pemilu untuk menjaga profesionalitasnya di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh berbicara mengenai Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia
Baca Selengkapnya