Swing Voters Alumni SMA se-Jakarta Jatuhkan Dukungan ke Jokowi-Ma'ruf
Merdeka.com - Para alumni SMA se-Jakarta yang belum menentukan pilihan atau swing voters menyatakan mendukung capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Dukungan tersebut disampaikan kepada Budi Karya Sumadi (Menteri Perhubungan) saat Budi diundang dalam silaturahmi dan dialog bersama Alumni SMA se-Jakarta.
"Saya datang ke sini memenuhi undangan rekan-rekan sekalian dan saya mengapresiasi dukungan tersebut," ujar Budi Karya, melalui siaran pers, Jakarta, Minggu (20/1). Seperti dilansir Antara.
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Bagaimana efek persatuan Jokowi dan Prabowo? “Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum,“ sambungnya.
-
Bagaimana Prabowo bisa dibilang ‘tune in’ dengan pemerintahan Jokowi? 'Bukan magang lah istilahnya. Udah tune in,' ujar Budi.
Budi yang juga Ketua Dewan Penasihat Masyarakat Cinta Masjid (MCM) ini mengatakan dukungan tersebut merupakan luapan kegundahan dari silent majority atas nasib Indonesia ke depan. Selama ini, kata dia, mereka hanya memperhatikan kondisi yang terjadi tanpa menjatuhkan pilihan politik.
"Silent majority ini bangkit. Indonesia harus diselamatkan dari pengaruh yang tak proporsional. Saya apresiasi hal itu," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Deklarasi Alumni SMA Jakarta Bersatu, Nanda Abraham mengatakan tujuan pergerakan ini sebagai upaya untuk membangunkan silent majority. Dalam tiga minggu pergerakan, kata Nanda, sudah ada 110 sekolah yang terdata dan dengan anggota 2.000-an lebih.
Ketua Panitia Deklarasi Alumni SMA Jakarta Bersatu, Nanda Abraham
"Kenapa memilih Jokowi, dari yang tadinya kita enggak ngomong karena kita bukan orang partai. 95 Persen alumni yang bergabung ke kita, bukan orang partai. Karena kita ingin dipimpin oleh pemimpin yang bisa bikin bangsa kita lebih maju. Itu sudah terbukti selama 4 tahun Jokowi memimpin Indonesia," ujar Nanda.
Dede Radinal, Alumni SMA 4 dan salah satu inisiator mengungkapkan pergerakan ini wujud kegundahan terhadap situasi politik.
"Ada yang bimbang, ada yang belum menentukan pilihan. Tapi kita harus bergerak. Rasa kegundahan kami sebagai silent majority terhadap situasi politik yang tak kondusif," tambah Dede.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP kerap mengeluarkan strategi offensif terhadap putusan MK.
Baca SelengkapnyaKegiatan bertajuk “Generasi Emas 2045: Dukung Pilpres Sekali Putaran untuk Indonesia Maju”
Baca Selengkapnyanies Baswedan mengaku senang berbagai kampus turut menyuarakan kepeduliannya terhadap kondisi demokrasi.
Baca SelengkapnyaMunculnya spanduk 'Jokowi Alumnus UGM Paling Membanggakan' merupakan dinamika di lingkungan mahasiswa.
Baca SelengkapnyaPetisi disampaikan oleh Prof Koentjoro di Balairung UGM bersama guru besar UGM, dosen, hingga mahasiswa turut hadir.
Baca SelengkapnyaAliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaCak Imin pun optimistis Ridwan Kamil dan Ahmad Luthfi akan menang, usai Jokowi menyatakan dukungan dan turun kampanye.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menyatakan, masa depan Indonesia ada di tangan anak muda.
Baca SelengkapnyaMassa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) juga melakukan aksi bakar ban di kawasan Patung Kuda.
Baca SelengkapnyaPeneliti Polling Institute, Kennedy Muslim mengatakan, elektabilitas Prabowo di kalangan milenial memang terbukti tinggi belakangan ini.
Baca SelengkapnyaPrabowo banyak mendapat imbas positif dari efek Jokowi.
Baca SelengkapnyaSurvei terbaru Indikator Politik Indonesia menyatakan elektabilitas Ridwan Kamil dan Pramono Anung selisih tipis 3 persen saja.
Baca Selengkapnya