Tahun politik, masyarakat diingatkan tak termakan kampanye hitam di medsos
Merdeka.com - Media sosial (medsos) kerap digunakan kelompok tertentu untuk membuat kegaduhan. Terlebih di tahun politik seperti sekarang ini. Ironisnya, dampak negatif medsos ini tidak hanya membuat keresahan dalam masyarakat tetapi juga mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Medsos sangat sensitif, terutama saat kebebasan berpendapat itu dilontarkan seperti propaganda, hoaks, ujaran kebencian, bahkan kampanye hitam. Saat ini terjadi di Indonesia," ujar Founder Lembaga Survei KedaiKopi Hendri Satrio dalam keterangannya, Rabu (31/10).
Hendri menilai, medsos seharusnya bisa digunakan hal-hal positif yang bisa merekatkan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Untuk itulah, ia mengajak semua pihak untuk cek ricek, berpikir cerdas, dan bertanggungjawab dalam mengelola akun medsos masing-masing.
-
Bagaimana media sosial bisa berdampak negatif? Remaja yang menghabiskan waktu berlebihan di media sosial sering kali mengalami tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak terlalu aktif di platform tersebut.
-
Apa dampak dari ujaran kebencian di media sosial? Media sosial menjadi salah satu aspek yang ditekankan, karena berpotensi disalahgunakan lewat ujaran kebencian.
-
Apa yang bikin stres karena media sosial? Meskipun media sosial memiliki manfaatnya, kebiasaan yang tidak sehat dalam penggunaannya dapat menyebabkan perasaan terputus, kesepian, dan stres.
-
Kenapa media sosial sering digunakan untuk mengadukan masalah dengan polisi? Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan
-
Apa yang bisa menyebabkan stres akibat media sosial? Pencapaian, prestasi, kekayaan atau hal-hal glamor lainnya yang kamu lihat di media sosial bisa jadi hal sensitif yang membuatmu membandingkan diri. Nggak jarang hal ini bikin minder.
-
Kenapa media sosial bisa mengganggu kesehatan mental remaja? 'Media sosial dapat mengubah cara remaja berteman dan menjalin hubungan, serta memengaruhi kesehatan mental mereka,' ungkap sebuah penelitian.
"Ini harus sama-sama kita jaga. Jangan sampai medsos ini menjadi alat meretakkan hubungan baik kita. Jangan sampai medsos kemudian menyebabkan Indonesia pecah. Bila menemukan akun yang memunculkan ujaran kebencian, hoaks, kampanye hitam, tinggalkan saja," ajak Hendri.
Menurutnya, narasi kebencian yang tersebar di medsos tidak hanya berimbas pada si pembuat, tapi secara luas di masyarakat. Ia menilai medsos di Indonesia berkembang pesat karena adanya kebutuhan eksistensi individu pemilik akun tersebut.
"Tapi eksistensi ini harus digunakan dalam langkah-langkah positif, jangan sampai eksistensi dimunculkan melalui pemberitaan negatif, apalagi ujaran kebencian," kata Pengamat Politik dan Pakar Komunikasi dari Universitas Paramadina ini.
Ia mengingatkan agar masyarakat lebih mawas diri. Jangan sampai medsos ini dimanfaatkan pihak tertentu untuk meretakkan hubungan. "Jangan sampai medsos kemudian menyebabkan Indonesia pecah. Akun memunculkan hoaks tidak perlu dibaca, apalagi di-share," tegasnya.
Ia menegaskan, semua warga Indonesia memiliki tanggung jawab yang sama untuk menjaga Indonesia. Siapapun itu, baik yang memiliki akun medsos, atau yang tidak. Baik yang hanya membaca medsos, atau yang menuliskan konten di medsos.
"Tanggung jawab kita menjaga keutuhan RI, jangan sampai dengan medsos yang memberikan kita kesempatan untuk eksis kemudian disalahgunakan sehingga menyebabkan negara ini bisa tercerai berai," imbuhnya.
Begitu juga menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres), Hendri menilai, semua orang berhak memiliki pilihan yang berbeda. Tapi pilihan yang berbeda itu sebatas dalam ranah politik.
"Yang harus kita jaga keberlangsungan Indonesia, karena seberapa pun berbeda kita tetap orang Indonesia. Kita ini beraneka ragam, kita ini Bhinneka, tapi esensinya tetap Tunggal Ika. Ingat itu, jadi kalau ada ujaran kebencian, hoaks yang bertujuan memecah belah, ingat esensi dari Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika," pungkasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaSetelah selesai pemilihan masyarakat diingatkan untuk tetap menjaga persatuan
Baca SelengkapnyaAgar semua pihak menghindari penyebaran isu SARA yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca SelengkapnyaFenomena ini dikhawatirkan akan berdampak buruk pada kualitas proses demokrasi hingga berpotensi menimbulkan konflik antar pendukung calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaJangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaHoaks dapat memecah belah persatuan bangsa, mengganggu stabilitas politik.
Baca SelengkapnyaBurhanuddin mengingatkan kepada seluruh jajaran Kejaksaan RI untuk menjaga netralitas.
Baca SelengkapnyaSituasi panas yang terjadi di ruang publik berpotensi disusupi agenda politik tertentu
Baca SelengkapnyaPolisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaMereka menggaungkan demokrasi berjalan dengan aman, damai dan jujur.
Baca SelengkapnyaRuang digital harus diisi dengan konten-konten yang positif dan karya yang baik.
Baca Selengkapnya