Taj Yasin khawatir berita hoax dan ujaran kebencian digunakan di Pilkada Jateng
Merdeka.com - Pengguna media sosial diimbau bijak dalam mengunggah dan merespon informasi yang tersebar di linimasa. Bakal calon Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin menilai, media sosial bisa disalahgunakan menjadi alat untuk ujaran kebencian. Terutama di tahun politik. Diperkirakan bakal banyak digunakan untuk menjatuhkan lawan politik dalam Pilkada 2018.
Dia khawatir ada sejumlah kelompok yang memanfaatkan momen tahun politik untuk menebar kebencian. Apalagi, masih banyak orang mudah percaya dengan kabar yang berseliweran di media sosial tanpa ada sumber dan kebenaran yang jelas.
"Kami ingin mengajak kawan-kawan pengguna medsos untuk menggunakan medsos dengan baik. Terutama di tahun pemilu seperti sekarang. Pasti nanti ada berita hoax, cacian, dan black campaign yang akan terus muncul," ucapnya, Minggu (14/1).
-
Bagaimana Polisi Pekanbaru melibatkan admin medsos untuk cegah hoax? Polresta Pekanbaru mengambil langkah inovatif dengan melibatkan admin media sosial publik dalam upaya mencegah hoaks dan isu sara selama Pemilu 2024.Kolaborasi ini terwujud dalam diskusi santai antara Satreskrim Polresta Pekanbaru, dipimpin oleh Kasat Reskrim Kompol Bery Juana Putra, dan sejumlah admin media sosial di salah satu kafe di Pekanbaru.
-
Kenapa Polisi Pekanbaru mengajak admin medsos untuk bersinergi? Pentingnya kolaborasi ini dalam menyebarkan informasi positif terkait Pemilu.'Kami meminta agar setiap informasi diverifikasi dengan cermat sebelum diposting, guna menjaga keamanan dan ketenangan masyarakat menjelang Pemilu,' kata Bery.
-
Apa pesan Menkomdigi Meutya Hafid untuk masyarakat terkait Pilkada 2024? Ia menegaskan bahwa acara ini merupakan Pilkada terbesar dalam sejarah Indonesia dan menjadi momen krusial dalam proses demokrasi.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Bagaimana media sosial bisa berdampak negatif? Remaja yang menghabiskan waktu berlebihan di media sosial sering kali mengalami tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak terlalu aktif di platform tersebut.
-
Kenapa penyelenggara pemilu Jawa Tengah harus menjaga integritas? 'Agar pemilu ini berjalan dengan sukses dan damai, penyelenggara Pemilu ini harus berintegritas,' kata Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana saat memberi sambutan sekaligus membuka acara Rapat Koordinasi Penyelenggara Pemilu di Regional Jawa Tengah di Hotel Lor In Solo (14/11).
Putra ulama karismatik asal Rembang, KH Maimoen Zubair ini berharap pengguna medsos bisa lebih teliti. Bisa membedakan konten yang bisa merugikan negara, memecah belah kesatuan, apalagi dengan dalih agama. "Sebisa mungkin tidak menyebarkan itu," harapnya.
Dia mengingatkan, jika tidak ada kecocokan dengan salah satu pasangan calon (paslon) gubernur, wali kota, atau bupati, bisa disampaikan dengan arif. Banyak cara untuk mengkritisi visi-misi, program calon kepala daerah. Tidak harus lewat cacian untuk kemudian disebarkan lewat medsos.
"Sampaikan dengan bijak. Jangan sampai menimbulkan kebencian," tegas pasangan petahana Ganjar Pranowo pada Pilgub Jateng 2018 ini.
Yasin menambahkan, dalam kontestasi Pilkada, selalu muncul kelompok-kelompok pendukung. Sehingga harus dikelola dengan baik agar tidak menyakiti orang lain atau golongan lain.
Saat melakukan kampanye nanti, pasangan Ganjar-Yasin berjanji mengedepankan kompetisi politik yang berbasis program untuk menarik simpati warga.
"Kami mengkonfirmasi beberapa hal tadi, kalau ada fitnah atau hoax harus dilawan dengan mengikuti cara-cara berdemokrasi yang baik," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaDengan mengikuti tips ini, diharapkan masyarakat akan semakin waspada terhadap konten hoaks di media sosial yang berpotensi menyesatkan jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaHoaks dapat memecah belah persatuan bangsa, mengganggu stabilitas politik.
Baca SelengkapnyaPolisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaPegiat Mafindo Niken Setyawati berharap berita palsu dapat diminimalisasi mengingat calon-calon peserta pilkada kali ini jauh dari kontroversi.
Baca SelengkapnyaBawaslu Bali fokus memantau penyebaran isu-isu yang muncul di Pulau Dewata.
Baca SelengkapnyaAgar semua pihak menghindari penyebaran isu SARA yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca SelengkapnyaNasriadi juga mengimbau kepada seluruh tim sukses dan pendukung calon agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
Baca SelengkapnyaGalih Loss ditangkap polisi karena konten bermuatan penistaan agama
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaPeningkatan akses informasi lebih mudah, memilih sumber informasi yang kredibel, hingga menganalisis data dari berbagai sudut pandang dirasa sangat penting.
Baca SelengkapnyaYaqut terancam sanksi dari PKB, namun dia menegaskan tidak akan mengubah pernyataannya.
Baca Selengkapnya