Tak ada komunikasi Demokrat-PAN-PKB, Ketum PPP yakin poros ketiga sulit terbentuk
Merdeka.com - Ketua Umum PPP Romahurmuziy meyakini bahwa poros ketiga tidak mungkin terjadi. Pria yang akrab disapa Romi ini melihat, Demokrat sebagai partai penentu tidak ada tanda-tanda melahirkan poros baru. Dia menganalisa sulit terbentuk poros ketia.
Saat bertemu dengan Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di kampanye akbar pemenangan Khofifah-Emil, Romi sempat menanyakan ke SBY soal komunikasi dengan pimpinan PKB dan PAN terkait poros ketiga. SBY membantah.
"Beliau menjawab tidak pernah ada komunikasi Pak Zul dan Cak Imin dengan beliau soal poros ketiga," kata Rommy di Jember, Jawa Timur, Kamis (5/4).
-
Bagaimana tanggapan Puan soal pertemuan SBY dan Prabowo dengan Megawati? Tidak ada kata tidak. Semua itu masih ada harapan jadi jangan pernah putus asa semuanya pasti masih ada harapan,ā kata Puan, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6).
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Siapa yang menjawab pertanyaan soal kesiapan PDIP menjadi oposisi? Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan soal kesiapan partai berlambang kepala banteng menjadi oposisi atau berada di luar pemerintahan.
-
Kenapa PKB mendukung yang lain di Pemilu lalu? 'Kita kumpul berbeda bisa kerja sama saudara-saudara sekalian walaupun dalam pemilihan yang lalu PKB mendukung yang lain, tapi saya mengatakan dari awal saya yakin pada saatnya PKB akan kembali mendukung saya. Saya yakin saya yakin bahwa PKB akan bersama saya membangun bangsa,'kata Prabowo.
-
Bagaimana komunikasi PDIP dan Prabowo? 'Saya kira kalau konteksnya dekat itu komunikasi, selama ini komunikasinya bagus-bagus saja (dengan PDIP). Pak Prabowo kan selama ini narasi yang dibangun adalah kita harus bersatu kembali ya,' ucap Doli.
-
Bagaimana PKB memutuskan soal Pilkada Sumut? 'Nanti tanya Desk Pilkada, saya sebagai ketua umum tidak ikut-ikut urusan, karena semuanya diatur oleh Desk Pilkada, Pilkada nanya Desk Pilkada deh saya tidak ikut-ikut,' tegasnya.
SBY juga membantah komunikasi dengan mantan Panglima TNI (purn) Jenderal Gatot Nurmantyo. "Apakah ada komunikasi dengan Gatot? Beliau jawab sekali lagi tidak pernah ada," imbuhnya.
Analisia Rommy dikuatkan dengan teori coactail effect di mana partai butuh limpahan suara pemilu dengan cara mengusung calon kuat. Tiga partai ini tentu akan memanfaatkan posisi capres dan cawapres untuk mendulang suara di Pileg 2019. Karenanya, tidak mungkin poros ketiga dibentuk begitu saja tanpa perhitungan matang.
"Yang tersedia bisa bentuk poros ketiga hanya tiga parpol. Kursi yang ada pun hanya dua posisi, capres dan cawapres. Sementara yang butuh ada tiga partai. Berarti kan tidak mungkin karena itu saya memastikan poros tiga tidak ada," tegasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Djarot memastikan komunikasi antara Partai Demokrat dengan PDIP tetap terjalin
Baca SelengkapnyaRomahurmuziy menganggap Koalisi Indonesia Bersatu sudah bubar
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto berencana membentuk klub presiden atau Presidential Club.
Baca SelengkapnyaNamun, Cak Imin membenarkan terkait adanya politikus PDIP yang mengungkap terus berkomunikasi dengan PKB
Baca SelengkapnyaPKB dan PDIP sudah saling bertukar informas untuk Pilkada Jabar.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno mengaku sempat berkomunikasi dengan sejumlah parpol, termasuk Demokrat.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan itu, Jokowi sempat menanyakan terkiat masalah PKB dan PBNU.
Baca SelengkapnyaPDIP telah berkomunikasi sebelum Demokrat merapat ke koalisi Prabowo
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, Gibran menyebut akan ada partai baru yang bergabung ke koalisinya usai dinyatakan menangĀ Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra membuka komunikasi dengan PKS dan juga partai lain.
Baca SelengkapnyaPDIP membangun komunikasi baik ke PKB hingga PKS untuk Pilkada Jakarta karena tak bisa mengusung sendiri.
Baca SelengkapnyaOpsi alternatif ini sesuai perintah hasil rapat Majelis Syuro PKS apabila opsi pertama mengusung pasangan Anies Baswedan - Sohibul Iman (Aman) gagal diusung.
Baca Selengkapnya