Tak direshuffle Jokowi, Golkar sebut sulit cari menteri seperti Airlangga
Merdeka.com - Dalam perombakan Kabinet Kerja pada Selasa (16/1) kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak mencopot Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto yang juga menjabat Ketua Umum Partai Golkar. Sebelumnya banyak pihak berspekulasi Jokowi akan mencopot Airlangga sebagai menteri setelah terpilih sebagai Ketum Golkar pada Desember lalu.
Alih-alih dicopot, kini kursi menteri untuk Golkar bertambah menjadi dua kursi dengan dilantiknya Idrus Marham sebagai Menteri Sosial menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang maju sebagai cagub Jawa Timur.
Sejumlah pihak menilai sikap Jokowi terhadap Golkar menandakan istimewanya partai yang identik dengan warna kuning itu di mata Jokowi. Mengingat Golkar juga telah berkomitmen mengusung Jokowi pada Pilpres 2019 nanti.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Mengapa Golkar ingin Airlangga memimpin lagi? Pasalnya, Airlangga dinilai berhasil dengan membawa Golkar berada di urutan kedua Pemilu 2024 dengan perolehan suara 15,28% 'Prestasi AH (Airlangga Hartarto) yang bisa naikkan elektabilitas Golkar tak bisa dibantah,' ujar Pengamat Politik Adi Prayitno, Jumat (29/3).
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Apa yang dilakukan Airlangga untuk Golkar? Airlangga Hartarto memperbanyak sebaran tokoh berpengaruh di berbagai dapil. Partai Golkar berhasil menduduki posisi dua perolehan suara pada Pemilu 2024 dengan persentase 15,28 persen atau 23.208.654 suara.
Menanggapi ini, Wakil Sekjen DPP Partai Golkar, Sarmudji mengatakan, sulit mencari sosok menteri seperti Airlangga. Hal itu menurutnya, jadi alasan Jokowi mempertahankan posisi Airlangga.
"Pak Airlangga itu menteri yang menangani kementerian teknis. Tidak mudah mencari menteri dengan kemampuan teknis dan kapasitas teknokratis," jelasnya ditemui di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/1).
Selain memiliki kemampuan dan kapasitas yang memadai, Airlangga juga dinilainya memiliki dukungan politik yang memadai. "Karena itu pilihan Pak Jokowi untuk mempertahankan Pak Airlangga menurut saya patut kita hargai," ujarnya.
Sarmudji menambahkan, jabatan Airlangga sebagai Ketum Golkar juga hanya 1,5 tahun. Karena itu menurutnya, rangkap jabatan tak perlu dipersoalkan.
"Pak Airlangga menjadi Ketum 1,5 tahun, sebelum pemerintahan ini selesai. Artinya sebentar lagi itu sudah selesai," ujarnya.
Terkait pengganti Idrus Marham sebagai Sekjen Partai Golkar, ia mengatakan namanya telah ada di kantong Ketum. "Namanya sudah ada di Pak Airlangga, tetapi akan diumumkan pada waktunya, pada saat pengumuman struktur partai yang baru dalam waktu yang sesegera mungkin," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga saat ini layaknya menjaga rumah kosong. Karena KIB sudah tidak lagi berjalan.
Baca SelengkapnyaDia pun menyampaikan bahwa dalam internal Partai Golkar ada tahapannya.
Baca SelengkapnyaIdrus menilai Airlangga melakukan akrobatik politik dengan PDIP dan Gerindra.
Baca SelengkapnyaAirlangga menegaskan pengunduran dirinya terhitung sejak Sabtu, 10 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar Adies Kadir buka suara soal peluang Gibran menjadi Ketum Golkar menggantikan Airlangga.
Baca SelengkapnyaDalam sebuah situasi, Airlangga tak sengaja menyinggung perebutan kursi Ketua Umum Partai Golkar yang sedang hangat diperbincangkan.
Baca Selengkapnya"Hormatilah kita masih jadi menteri sampai Oktober 2024. Kan pemerintahan ini kan baru habisnya nanti 7 bulan lagi," kata Budi
Baca SelengkapnyaMahfud menyebut bahwa Airlangga dipaksa untuk lengser sebelum satu periode kepemimpinannya.
Baca SelengkapnyaAirlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca SelengkapnyaMomen itu terjadi saat para menteri Kabinet Indonesia Maju sedang sarapan sebelum mengikutinya sidang kabinet paripurna.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Golkar Bahlil Lahadalia tak merespons banyak mengenai polemik 'tukar guling' kursi menteri dengan Ketua MPR.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia menjawab alasan di balik mundurnya Airlangga Hartarto dri kursi ketua umum.
Baca Selengkapnya