Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak jadi diusung cagub DKI, Yusril bilang 'Saya tetap sabar & tabah'

Tak jadi diusung cagub DKI, Yusril bilang 'Saya tetap sabar & tabah' Yusril Ihza Mahendra. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Poros Cikeas yang terdiri dari Partai Demokrat, PKB, PAN, dan PPP memutuskan untuk mengusung Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2017. Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini akan berdampingan dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Pariwisata dan Budaya Sylviana Murni.

Sebelum memutuskan duet Agus-Sylviana, poros Cikeas menempatkan nama Yusril Ihza Mahendra di urutan pertama sebagai bakal calon gubernur. Berhubung kompromi politik dengan PKS dan Partai Gerindra berjalan buntu, poros Cikeas akhirnya memutuskan duet Agus-Sylviana.

"Keputusan yang telah diambil oleh partai-partai non pendukung petahana pada Jumat 23 September 2016 mungkin telah membuat rasa puas pada sebagian warga masyarakat, namun bisa pula menimbulkan rasa kecewa pada sebagian lainnya. Namun apapun juga perasaannya, itulah realitas politik yang kita hadapi," kata Yusril, Jakarta, Jumat (23/9).

Yusril bersikap legowo namanya tidak jadi diusung poros Cikeas dan koalisi PKS dan Gerindra. Dia mengapresiasi diusungnya Agus-Sylviana dari poros Cikeas dan pasangan yang hari ini yang akan diumumkan oleh Koalisi Gerindra dan PKS.

"Saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada warga masyarakat, terutama dari lapisan bawah yang telah memberikan dukungan kepada saya. Terima kasih juga saya sampaikan kepada para ulama, habaib, ustaz dan mubaligh yang telah berusaha keras membantu saya," jelas Yusril.

"Juga kepada para relawan, politisi, aktivis, wartawan, tokoh-tokoh LSM dan semua kalangan yang dengan tulus ikhlas membantu saya dalam proses pencalonan gubernur DKI Jakarta yang lalu. Bahwa upaya ini tidak berhasil, semuanya saya serahkan kepada kehendak Allah Yang Maha Kuasa. Saya dan keluarga serta teman-teman seperjuangan tetap sabar dan tabah menghadapinya," sambungnya.

Yusril melanjutkan, perjuangan dalam membangun demokrasi, menegakkan hukum dan keadilan, serta membangun ekonomi kerakyatan yang berkeadilan serta menegakkan kedaulatan rakyat dan martabat bangsa dan negara masih jauh dan masih panjang.

"Kita tetap harus sabar dalam berjuang, dengan mengorbankan apa saja yang perlu dikorbankan. Politik bukanlah sebuah permainan kekuasaan dengan menonjolkan kepentingan sesaat, tetapi sebuah pengabdian yang tulus kepada rakyat, bangsa dan negara untuk memajukannya," tutur Yusril.

"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas segala bantuan, pengorbanan dan dukungan yang datang dari begitu banyak orang dalam proses pencalonan gubernur DKI Jakarta ini. Saya mohon maaf pula, jika saya telah mengecewakan para pendukung karena ketidakberhasilan saya maju sebagai calon. Saya memetik hikmah dan sekaligus introspeksi atas semua yang terjadi," tutupnya.

(mdk/sho)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
SBY: Ini Bukan Kiamat, Bukan Akhir dari Perjuangan Kita
SBY: Ini Bukan Kiamat, Bukan Akhir dari Perjuangan Kita

Namun SBY ingin seluruh kader Demokrat tetap tenang. Menganggap semua yang dialami Demokrat dengan tenang. Tidak emosional.

Baca Selengkapnya
Respons Surya Paloh Usai Demokrat Bongkar Duet Anies-Cak Imin: Saya Tidak Bergembira
Respons Surya Paloh Usai Demokrat Bongkar Duet Anies-Cak Imin: Saya Tidak Bergembira

Demokrat menyebut duet Anies-Cak Imin diputuskan sepihak oleh Surya Paloh

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil Pamit Usai Kalah di Pilkada: Terima Kasih Warga Jakarta Sudah Berkenan Terima Kami
Ridwan Kamil Pamit Usai Kalah di Pilkada: Terima Kasih Warga Jakarta Sudah Berkenan Terima Kami

Kepada warga Jakarta, pria asal Jawa Barat ini pun berpamitan dengan menyampaikan rasa terima kasihnya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Prabowo Santai Joget Ala Petinju Tanggapi Cak Imin-PKB Hengkang dari Koalisi
VIDEO: Prabowo Santai Joget Ala Petinju Tanggapi Cak Imin-PKB Hengkang dari Koalisi

Prabowo menegaskan, dalam demokrasi tidak mengenal kata pelipur lara. Dia membantah kehadiran Partai Gelora hanya menjadi pelipur lara, setelah ditinggal PKB

Baca Selengkapnya
Zulkifli Hasan: Pemilu Paling Buruk Waktu Pilgub DKI
Zulkifli Hasan: Pemilu Paling Buruk Waktu Pilgub DKI

Ketum PAN Zulkifli Hasan mengatakan, pemilu paling buruk pernah terjadi saat Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.

Baca Selengkapnya
Guru Besar Politik: Jangan Sampai Perbedaan Pilihan Menjadi Alasan untuk Bermusuhan
Guru Besar Politik: Jangan Sampai Perbedaan Pilihan Menjadi Alasan untuk Bermusuhan

Diperlukan sikap lapang dada dalam menerima hasil pemilihan bagi seluruh pihak yang berkompetisi

Baca Selengkapnya
Ramai-Ramai Demo Tolak Revisi UU Pilkada di Berbagai Daerah, Ini Reaksi Istana
Ramai-Ramai Demo Tolak Revisi UU Pilkada di Berbagai Daerah, Ini Reaksi Istana

Istana menyebut Presiden Joko Widodo tidak mengkhawatirkan soal penyampaian pendapat oleh massa tentang RUU Pilkada.

Baca Selengkapnya
Yusril soal Dugaan Intervensi Istana di Putusan MK:  Itu Spekulatif
Yusril soal Dugaan Intervensi Istana di Putusan MK: Itu Spekulatif

Yusril tak bisa menjawab dugaan intervensi politik terhadap putusan Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya
Unggah Momen Kebersamaan, Ridwan Kamil Sebut Pramono Anung Guru
Unggah Momen Kebersamaan, Ridwan Kamil Sebut Pramono Anung Guru

RK mengakui, banyak dinamika yang terjadi sepanjang kontestasi Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
RK-Suswono Batal Gugat ke MK, Waketum Golkar Ungkap Arahan Prabowo
RK-Suswono Batal Gugat ke MK, Waketum Golkar Ungkap Arahan Prabowo

"Ini suatu realitas politik yang harus kita terima," kata Idrus.

Baca Selengkapnya