Tak jadi maju calon Ketum Demokrat, Marzuki Alie beralih dukung SBY
Merdeka.com - Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie menyatakan dukungannya kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai calon ketua umum Partai Demokrat. Menurutnya, hal ini sebagai bentuk antisipasi adanya pembelokkan dukungan yang tidak sesuai dengan aspirasi kader.
"Setelah melihat situasi politik eksternal dan internal, saya menyatakan sikap untuk mendukung SBY sebagai ketum Partai Demokrat 2015-2020. Dukungan ini juga saya lakukan untuk antisipasi membelokkan dukungan yang tidak sesuai aspirasi kader. Dukungan tulus ikhlas kepada SBY," ujar Marzuki dalam Kongres III Partai Demokrat di Surabaya, Selasa (12/5).
Pria yang sempat menyatakan kesiapannya maju sebagai ketua umum partai Demokrat periode 2015-2020, mengaku tidak pernah mencalonkan diri sebagai ketum. Melainkan dirinya dicalonkan oleh kader Partai Demokrat sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
-
Kenapa Marshel mencalonkan diri? Pilihan Marshel untuk mencalonkan diri dalam Pilkada 2024 menarik perhatian banyak orang. Banyak tokoh publik dan warga Indonesia yang menolak dan bahkan melawan keputusan tersebut.
-
Bagaimana Didi Riyadi mencalonkan diri sebagai caleg? Drummer band Element, Didi Riyadi, maju sebagai caleg Partai Nasdem untuk Dapil XI Jawa Barat (Garut, Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya).
-
Siapa yang diusulkan untuk Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik.
-
Siapa yang dukung Marshel maju Pilkada? Belum ada konfirmasi resmi jika Marshel benar-benar akan maju pilkada. Namun, ia sudah mendapat dukungan dari teman-temannya. Bahkan Raffi Ahmad juga beri support untuk Marshel, ia mengunggah sebuah video yang menampilkan baliho dengan foto Marshel.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi mencalonkan diri? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Siapa yang diajak tos Maruli Simanjuntak? Diajak tos dan dirangkul, seorang bocah perempuan bereaksi dengan begitu menggemaskan.
"Ada tekanan sejak awal saya tidak pernah katakan maju. Waktu itu saya dengar suara kader. Kalau memang kader menghendaki, saya siap. Itu artinya saya bukan mencalonkan diri. Karena dalam tatib dan AD/ART enggak ada itu bunyi mencalonkan diri, yang ada dicalonkan," aku Marzuki.
Marzuki mengatakan dirinya tidak pernah meminta atau bermanuver untuk mendapatkan jabatan. Sehingga perihal pembatalannya sebagai calon ketum, merupakan untuk kepentingan internal dan eksternal partai.
"Lihat eksternal internal, politik itu mulia. Itu yang disampaikan SBY, manakala kepentingan partai muncul, kepentingan pribadi dihilangkan. Ketika kepentingan negara, partai harus dihilangkan. Kita kasus hukum, kalau jadi tersangka, sikap pada tetap ada komitmen kader tersebut harus mengundurkan diri. Apabila inkracht harus berhenti sebagai kader partai. Ini fakta integritas, bisa impelementasikan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Marzuki berharap dukungan ini bukan untuk mendapatkan jabatan, melainkan untuk mengakhiri adanya konflik dalam partai Demokrat. Bukan hanya itu, dia juga berharap hadirnya soliditas yang tulus demi keutuhan partai.
Seperti diketahui, Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie menilai suara dukungan kepada Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) untuk kembali jadi ketua umum tidak murni. Menurut dia, kader justru ingin SBY jadi dewan pembina Demokrat, bukan ketua umum.
"Mayoritas mereka meminta SBY sebagai ketua majelis tinggi partai, dewan pembina," kata Marzuki dalam pesan singkat, Selasa (21/4).
Marzuki merasa yakin jika pengurus DPD dan DPC akan bersuara nanti di kongres yang akan dihelat di Surabaya 11 Mei sampai 13 Mei itu. Namun dia tak mau menjelaskan secara rinci, pengurus mana saja yang berani 'melawan' SBY nanti.
"Saya yakin, kebenaran akan hadir, DPC-DPC akan lahir keberanian pada saatnya nanti untuk mengusulkan siapa yang diinginkan menjadi ketum," tegas dia. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NasDem meminta Anies tidak memilih calon wakil presiden karena tokoh tersebut punya partai politik.
Baca SelengkapnyaHerzaky menegaskan, partainya tak akan mendukung Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaKeputusan berkoalisi dengan partai pengusung Ganjar maupun Prabowo itu masih menunggu keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaSBY menilai ajakan PDIP dan Gerindra baik untuk transparansi politik
Baca SelengkapnyaDemokrat memandang platform perjuangan yang senada adalah bersama Koalisi Perubahan mengusung Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaDemokrat mendapatkan hikmah karena Anies akhirnya memutuskan meninggalkan AHY.
Baca SelengkapnyaSekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengumumkan partainya resmi mencabut dukungan untuk Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaKemudian, SBY mengaku memutar otaknya. Mencoba untuk memahami beberapa gonjang-ganjing yang mendera partai usungannya.
Baca SelengkapnyaDemokrat ingin Megawati bisa menerima pertemuan dengan SBY
Baca SelengkapnyaDemokrat menegaskan dengan NasDem dan PKS juga sebelumnya tidak pernah mematok syarat saat berkoalisi.
Baca SelengkapnyaMaman mengatakan, Golkar dan PAN saja masuk tanpa pamit. Tiba-tiba datang dan malah mengumumkan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaSBY lebih memilih Prabowo Subianto-Gibran karena dinilai lebih siap memimpin Indonesia
Baca Selengkapnya