Tak kuasa lengserkan Setya Novanto
Merdeka.com - Lagi-lagi isu pelengseran Setya Novanto dari kursi ketua umum Golkar gembos di tengah jalan. Rapat pleno yang dinantikan tak kunjung digelar, meskipun Tim Pengkajian telah memutuskan untuk meminta penonaktifkan Setya Novanto dari kursi ketua umum.
Rapat pleno yang sedianya akan digelar Jumat 29 September lalu. Rapat ini membahas rekomendasi Tim Pengkajian yang menghasilkan elektabilitas Golkar merosot akibat terbelitnya Novanto di kasus korupsi e-KTP.
Sayang, rapat dinyatakan ditunda. Dengan alasan, Kantor DPP Golkar digunakan Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie (Ical) untuk nonton bareng film G30S PKI.
-
Siapa yang dituduh meminta KPK menghentikan kasus e-KTP Setya Novanto? Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto buka suara terkait pernyataan mantan Ketua KPK Agus Rahardjo soal Jokowi telah meminta dirinya untuk menstop kasus e-KTP dengan terpidana Setya Novanto (Setnov).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Golkar? “Yang intinya, menginginkan Hasta Karya ini solid, kami sampaikan bahwa sampai saat ini seluruh organisasi Hasta Karya “Hasilnya adalah memberikan kewenangan penuh pada Ketua Umum Golkar Bapak Airlangga Hartarto untuk menentukan arah kebijakan, langkah-langkah yang akan diambil terkait dengan pilpres, pileg, dan pilkada,“ tegas Ketum MKGR.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Kenapa Setya Novanto disebut sebagai korban dalam kasus e-KTP? 'Partai Golkar itu menjadi korban dari e-KTP, jadi saya no comment. Jelas ya, korban e-KTP siapa? (Setnov) ya sudah clear,' pungkasnya.
-
Apa yang dilakukan Golkar di Pilpres 2024? 'Kesempatan bagi saya untuk menyampaikan terima kasih saya atas kerja keras Partai Golkar dalam pemilihan umum yang tentu saja kita rasakan bersama tahun 2024 ini, peran Partai Golkar sangat besar,' kata Prabowo.
"Tahu-tahu tadi kesekjenan bilang 'pak itu sudah tiga hari lalu sudah diminta oleh Aburizal Bakrie, pembina'. Dia akan nonton dengan kru PND, anak-anak muda Golkar itu kan yang satu grup," kata Ketua Tim Pengkajian Yorrys Raweyai dalam pesan singkatnya, Jumat (29/9).
Rapat pleno rencananya akan ditunda pada Senin 2 Oktober kemarin. Namun, lagi-lagi pleno tak kunjung digelar. Terlebih, ada putusan praperadilan yang menyatakan penetapan tersangka Setya Novanto dalam kasus e-KTP tidak sah.
Putusan praperadilan ini membawa angin segar buat Novanto. Suara dukungan pun langsung terdengar. Setelah sebelumnya banyak yang menyudutkan Novanto dari internal Golkar, termasuk hasil tim pengkajian pimpinan Yorrys.
Sekjen Golkar Idrus Marham bahkan telah menegaskan, tak ada rapat pleno penonaktifkan Novanto.
"Tidak ada. Tidak ada (rapat pleno) hari ini," ujar Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat, Senin siang.
Partai Golkar baru akan mengagendakan rapat pleno antara 27 atau 28 Oktober 2017 mendatang.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Mahyudin mengatakan, saat ini penunjukkan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum tidak lagi diperlukan. Sebab, PN Jakarta Selatan telah menganulir penetapan Setya Novanto sebagai tersangka kasus e-KTP oleh KPK.
"Tapi kan ketua umum kan sebagaimana kita ketahui menang di praperadilan otomatis statusnya dia sekarang tidak tersangka. Jadi sebenarnya tidak ada alasan untuk Plt-pltan," kata Mahyudin saat dihubungi, Senin (2/10).
Secara aturan AD/ART juga tidak serta merta bisa memberhentikan dan menunjuk Plt tanpa melalui mekanisme Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Mahyudin mengklaim DPD-DPD solid menginginkan Setnov tetap menjadi ketua umum.
Namun, Ketua Tim pengkajian Yorrys Raweyai tetap pada pendirian. Ingin Novanto nonaktif demi penyelamatan Partai Golkar.
Yorrys mengakui internal partai terbelah dua. Antara loyalis Setya Novanto dengan pihak yang ingin Novanto mundur dari jabatan ketum.
"Biasa lah itu kan demokrasi kan, kalau semua setuju bukan demokrasi namanya itu otoriter. Kalian kan sudah lihat orang-orang yang ingin ada pergantian ketum siapa, orang orang yang ingin tetap dipimpin Novanto siapa kalian kan lebih tahu," ujar Yorrys.
Yorrys menegaskan, bakal konsisten pada sikapnya mengambil alih dan melakukan rapat pleno membahas mekanisme pergantian ketum. Dia juga menyebut nama Airlangga Hartarto menjadi sosok yang kuat menjabat sebagai Plt Ketua Umum Golkar.
"Iya dong itu kan keputusan rapat, kita konsisten saja pada keputusan itu," ucapnya.
Di satu sisi, Ketua Harian Nurdin Halid menegaskan, rapat pleno pelengseran Novantobisa saja terjadi.
Nurdin mengatakan, rapat pleno penonaktifan Setnov bisa dilakukan tanpa harus tanda tangan Idrus Marham. Namun dia tak mau memastikan, kapan rapat pleno itu terealisasikan.
"Bisa saja (rapat tanpa tanda tangan Sekjen). Korbid kepartaian juga bisa. Ketua harian juga bisa. Tergantung kepentingannya kan," kata Nurdin usai rapat bahas Pilkada serentak di DPP Golkar, Senin (2/10).
Ketika ditegaskan, rapat pleno bisa digelar tanpa persetujuan Sekjen Golkar, Nurdin mengatakan, bisa saja.
"Ya bisa saja. Misalkan saja begini, korbid kepartaian dan wasekjennya bikin rapat. korbid polhukamnya kan juga bisa," tegas Nurdin.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Moeldoko mempertanyakan Agus Rahardjo yang kembali mempersoalkan kasus yang sudah bergulir pada 2017.
Baca SelengkapnyaAgus Rahardjo sebelumnya menyebut pernah dipanggil ke Istana dan diminta presiden menghentikan kasus korupsi e-KTP melibatkan mantan ketua DPR Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaHamdan mengatakan, DPR seharusnya gunakan hak konstitusional menanyakan ini kepada Presiden atau gunakan hak angket.
Baca SelengkapnyaKomisi III DPR menggelar rapat kerja dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 1 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Koordinator Stafus Presiden Ari Dwipayana, Presiden Jokowi sudah menjelaskan kasus korupsi yang menyeret mantan Ketua DPR Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaAlex yang merupakan pimpinan KPK dua periode ini menyebut saat itu tak bisa menghentikan kasus Setnov.
Baca SelengkapnyaSikap JK dinilai senior Golkar terkait munaslub tidak konsisten kepada Airlangga dan Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Agus Rahardjo mengungkapkan dirinya pernah dipanggil dan diminta Presiden Jokowi untuk menghentikan penanganan kasus korupsi pengadaan e-KTP
Baca SelengkapnyaAirlangga menegaskan, jika Partai Golkar menjadi korban atas kasus e-KTP.
Baca SelengkapnyaKetua Panitia Penyelenggara Munas Partai Golkar Bambang Soesatyo menjelaskan, Jokowi dan Prabowo akan hadir saat momen penutupan Munas, Rabu (21/8).
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara terkait pernyataan mantan Ketua KPK Agus Rahardjo yang diminta di untuk memberhentikan kasus e-KTP.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menggelar rapat pleno di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (13/8).
Baca Selengkapnya