Tak pantas seorang dubes hina Ahok pakai SARA
Merdeka.com - Pertarungan politik jelang Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 semakin menggelegar. Sejumlah nama calon Gubernur, sebut saja Yusril Ihza Mahendra (YIM) yang merupakan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang saat ini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Adhyaksa Dault (Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono), pengusaha terkemuka Sandiaga Salahuddin Uno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang juga politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Abraham Lunggana, akrab disapa Haji Lulung terus semakin panas.
Belakangan nama Djarot Saiful Hidayat yang kini menjabat sebagai wakil Gubernur DKI Jakarta juga naik ke permukaan. Di tengah persaingan yang semakin memanas, muncul berbagai serangan terhadap Ahok. Mantan Bupati Belitung Timur periode 2005-2006 ini diserang lantaran memilih jalur independen bahkan belakangan dihina oleh Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Jepang, Yusron Ihza Mahendra.
Yusron yang merupakan adik Yusril Ihza Mahendra memberikan penilaiannya terhadap gaya kepemimpinan Ahok di akun Twitter-nya, @YusronIhza_Mhd. Dia berkicau, gaya Ahok arogan dan dapat menimbulkan kerusuhan atau kesenjangan sosial di kalangan masyarakat kecil dan etnis Tionghoa.
-
Apa asal usul Yusof Ishak? Dengan demikian, Yusof Ishak memiliki akar Minangkabau melalui garis ayahnya.
-
Apa pesan ayah Ahok? 'Orang miskin tidak akan menang melawan orang kaya, orang kaya tidak akan bisa melawan pejabat' kutipan pesan sang ayah, dari pepatah Tiongkok Kuno yang jadi pendorongnya.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa kakek yang jago bahasa? Thanh mulai belajar bahasa asing sejak kecil, dia belajar bahasa Inggris yang kemudian dilanjutkan dengan bahasa Prancis, sebelum akhirnya belajar bahasa Mandarin saat dewasa.
-
Siapa ayah Yanwar Jumowo? Melansir dari video unggahan saluran Youtube TNI AD, ia merupakan putra dari Tarman yang memiliki profesi sebagai Pegawai Negeri Sipil serta menjalankan pekerjaan sampingan sebagai tukang cukur.
-
Kenapa ayah Yanwar Jumowo bangga? 'Di sana kegiatan padat terus banyak peraturan yang mesti harus ditaati. Selama ini anak saya itu bisa melewati semua itu sampai detik ini alhamdulillah sudah bisa jadi Letnan Dua,' ucap Tarman dengan bangga.
"Jika sayang dengan etnis Cina yang baik, miskin, dan bisa lari ke luar negeri jika ada kerusuhan etnik, mohon Ahok tidak arogan dalam memerintah. Kasihan dengan Cina-Cina lainnya, yang miskin, baik, tidak salah jika mereka jadi korban," cuit akun Twitter @YusronIhza_Mhd, pada Senin, 28 Maret.
Sebagai seorang Duta Besar Indonesia wajarkah Yusron Ihza Mahendra menyerang Ahok dengan content berbau SARA ?
Pengamat politik Yunarto Wijaya menilai cuitan Yusron sudah melanggar kode etik sebagai wakil negara yang melarang untuk terlibat politik praktis. Secara substansial, kata Yunarto cuitan twitter Yusron yang berisikan materi berbau SARA seharusnya dihindari dalam proses pertarungan politik di level apapun.
"Apa yang dilakukan oleh Yusron menurut saya bukan hanya mendegradasikan dirinya sebagai seorang Dubes, akan tetapi secara tidak langsung juga mendegradasikan Yusril sebagai calon kandidat Pilkada DKI yang selama ini sudah melakukan kampanye positif," tegas Yunarto saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (30/3).
Sebagai Dubes, ujar Yunarto, Yusron harus memposisikan diri sebagai orang yang paham politik. Idealnya, duta negara tidak usah berkomentar apapun atas kontestasi Pilgub DKI Jakarta.
"Yang jelas tidak elok seorang Dubes berkomentar terkait dengan politik praktis. Ini jelas conflict of interest yang seharusnya dihindari oleh seorang Dubes," terang dia.
Senada dengan Yunarto, Pengamat Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio meminta Yusron tidak mengajarkan masyarakat untuk melontarkan hal-hal yang rasis. Sebaiknya, Yusron menjaga ucapan.
"Soal incumbent harus jaga mulut aja lah," ujar Hendri.
Selain itu, Hendri juga menilai Yusron harus belajar banyak dari kakaknya Yusril Ihza Mahendra. Menurutnya, Yusril sangat menjaga tutur kata ketika berbicara di hadapan publik.
"Sekarang itu bukan berdebat pada contentnya, seharusnya dia belajar dari Yusril. jangan membuat keributan sendiri," pungkas Hendri.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sontak ungkapan Prabowo tersebut mendatangkan reaksi dari banyak pihak.
Baca SelengkapnyaYasonna menilai tak boleh membiarkan ada orang yang menghina Presiden dengan alasan kebebasan berpendapat.
Baca SelengkapnyaSudirman Said merespons ucapan 'ndasmu etik' yang dilontarkan oleh Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaDia melihat, tidak ada pelanggaran hukum yang dilakukan Suswono terkait ucapan tersebut.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaBAP nanti disidangkan dan dituntut oleh jaksa. Adapun proses hukum ini sebenarnya dilakukan untuk capai kebenaran.
Baca SelengkapnyaSuswono menjelaskan, pernyataan tersebut dia sampaikan dalam konteks bercanda menanggapi celetukan salah satu warga dalam sebuah sosialisasi.
Baca SelengkapnyaTim hukum pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Yusril Ihza Mahendra menanggapi pernyataan ahli yang diajukan kubu Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaRoy Suryo sebelumnya mengancam bakal melaporkan Ketua KPU Hasyim Asy'ari ke polisi usai menyebutnya tukang fitnah.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, restu itu bukan hal yang perlu dilakukan, terlebih akan ada dampak untuk pemimpin mendatang.
Baca SelengkapnyaDi dalam pesannya terselip larangan untuk menjelek-jelekkan orang. Bahkan Yudo juga memberikan pemahaman tentang adanya kemajuan teknologi media sosial.
Baca Selengkapnya