Tak peduli kalah Pilgub DKI, Ahok ingin dikenang seperti Ali Sadikin
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memimpikan namanya masuk dalam catatan sejarah sebagai pemimpin ibukota yang berhasil mengurangi titik banjir. Bahkan dia berharap, namanya akan terus abadi laiknya Ali Sadikin.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, akan terus melangsungkan penertiban bangunan terutama yang berada di bibir sungai. Dengan begitu, dia ingin dikenang sebagai gubernur yang bisa mengurangi banyak jumlah titik banjir di Jakarta.
Bahkan, dia mengaku tidak peduli dengan elektabilitasnya tergerus jelang Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Mengapa Basuki Rahmat menjadi Pahlawan Nasional? Ia iberi gelar Pahlawan Nasional sehari setelah meninggal, yakni pada tanggal 9 Januari 1969.
-
Siapa yang menang Pilkada DKI 2017? Hasil resmi dari Pilkada DKI Jakarta 2017 menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno memenangkan pemilihan dengan perolehan suara 57,96%, mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat yang memperoleh 42,04%.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
"Saya tidak peduli, yang penting orang kenang saya. Saya yang bisa membuat titik banjir di Jakarta berkurang banyak. Itu lebih penting daripada menjabat lima tahun lagi," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (28/9).
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan, bila dirinya tidak terpilih pada Pilkada DKI Jakarta 2017 bukan menjadi perkara besar. Sebab, kini yang terpenting warga bisa mengingat namanya sebagai pemimpin berpengaruh untuk kemajuan kota, seperti Gubernur DKI Jakarta ke-9 Ali Sadikin.
Untuk diketahui, Ali dikenang warga, karena berhasil membuat Jakarta mengalami banyak perubahan. Proyek-proyek pembangunan buah pikiran Bang Ali, seperti Taman Ismail Marzuki, Kebun Binatang Ragunan, Proyek Senen, Taman Impian Jaya Ancol, Taman Ria Monas, Taman Ria Remaja, kota satelit Pluit di Jakarta Utara, pelestarian budaya Betawi di kawasan Condet, dan lain-lain.
"Buat apa lima tahun lagi, tapi orang bilang, 'ah! dulu Gubernur Ahok tidak bisa kerja. Ini Kampung Pulo, Bukit Duri ditinggalin'. Mendingan orang bilang, 'oh ini siapa yang bikin, Ahok loh'. Lumayan nama dikenang," terang mantan politisi Gerindra dan Golkar ini.
"Kayak Pak Ali Sadikin, sudah meninggal begitu lama, seolah-olah masih hidup. Semua orang ngomongin Ali Sadikin melulu. Kayak dia masih hidup, kayak Gus Dur orang masih ngomongin. Bagi saya nama baik lebih penting dari jabatan," tutup Ahok.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jakarta, frekuensi banjir di Jakarta pada periode Januari-Agustus, tahun ini, berkurang dibandingkan 2015 lalu. Tercatat tahun ini, ada 700 kasus banjir.
Sementara pada periode yang sama tahun 2015 mencapai 889 kasus. Jumlah kasus banjir pada periode yang sama berkurang 189 kasus. Rincian kasus banjir yang terjadi selama 2015 yakni Januari 221 kasus, Februari 613 kasus, Maret 30 kasus, April 18 kasus, serta Mei delapan kasus.
Sementara selama tiga bulan, yakni Juni, Juni dan Agustus 2015 tidak ada kasus banjir di Jakarta. Sedangkan rincian kasus banjir selama 2016 yakni, Januari 26 kasus, Februari 231 kasus, Maret 93 kasus, April 134 kasus, Mei 26 kasus, Juni 49 kasus, Juli 59 kasus, dan Agustus 82 kasus.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria yang menghabiskan masa kecil di Belitung ini pegang pesan sang ayah. Kini punya jabatan mentereng.
Baca SelengkapnyaAhok di mata Said Abdullah adalah sosok pemimpin yang bekerja dengan sangat baik selama memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaAhok menjelaskan, permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada masa yang akan datang dinilai cukup berat.
Baca SelengkapnyaOrang-orang Jakarta dulu menjuluki Ali Sadikin sebagai "Gubernur Monyet"
Baca SelengkapnyaMenangani permasalahan banjir Jakarta tak bisa sendiri, perlu kolaborasi pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaAhok menyebut, Anies memang masuk bursa dan menjadi salah satu dari 10 nama yang diusulkan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok Berniat Mundur dari Pertamina sejak Lama, Ingin Fokus Kampanyekan Ganjar-Mahfud di Jakarta
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, hampir semua kepala pemerintahan di dunia menyampaikan hal serupa jelang pensiun.
Baca SelengkapnyaSimak potret masa kecil orang nomor satu Pertamina eks pejabat penting di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta, Pramono Anung mengaku hanya ingin meneruskan apa yang sudah dilakukan oleh para pemimpin Jakarta sebelumnya.
Baca Selengkapnya