Tak Percaya Diri, PKS Kini Tidak Ingin Sendiri Jadi Oposisi
Merdeka.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merasa tidak percaya diri saat rekan koalisinya di Pilpres 2019, Gerindra sudah mendapat jatah kursi menteri di kabinet Jokowi. Hal itu disampaikan Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera.
"Kalau hitung-hitungan matematis PKS tidak percaya diri. Tetapi kan ini politik yang tidak matematis," ujar Mardani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (22/10).
Mardani berharap ada keseimbangan kekuatan antara oposisi dan pendukung pemerintah. PKS kini mengaku tidak ingin berdiri sendiri sebagai kritikus pemerintah dalam menjalankan proses check and balances.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Kenapa Gerindra tidak akan menjadi mayoritas di kabinet Prabowo-Gibran? 'Ya dari Gerindra sedikit lah (jumlahnya),' kata Dasco di Plataran Senayan, Jakarta, Senin (16/9).
-
Kenapa PKB mendukung yang lain di Pemilu lalu? 'Kita kumpul berbeda bisa kerja sama saudara-saudara sekalian walaupun dalam pemilihan yang lalu PKB mendukung yang lain, tapi saya mengatakan dari awal saya yakin pada saatnya PKB akan kembali mendukung saya. Saya yakin saya yakin bahwa PKB akan bersama saya membangun bangsa,'kata Prabowo.
-
Apa keyakinan Prabowo soal PKB? 'Kita kumpul berbeda bisa kerja sama saudara-saudara sekalian walaupun dalam pemilihan yang lalu PKB mendukung yang lain, tapi saya mengatakan dari awal saya yakin pada saatnya PKB akan kembali mendukung saya. Saya yakin saya yakin bahwa PKB akan bersama saya membangun bangsa,'kata Prabowo.
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Apa peran Golkar dalam koalisi Prabowo? Golkar dan PAN yang menjadi partai pengusung teranyar juga memiliki kandidat yang bisa diusulkan ke Prabowo.
"PKS tetap berharap tidak sendirian dalam oposisi, tetapi kalaupun harus memerankan itu kami akan membuka komunikasi dan Sinergi dengan teman-teman Civil Society, mahasiswa dan pelajar," ucapnya.
Mardani khawatir potensi terjadi kemunduran demokrasi bila koalisi yang dibangun pemerintah terlalu gemuk. Kekhawatirannya, koalisi gemuk bisa berimbas pada peluang munculnya kekuatan yang cenderung bersikap korup.
"Jadi seperti apa bangsa ini ketika keseimbangan politik tidak ada? padahal ada keputusan fundamental akan diambil," kata Mardani.
Mardani juga cemas tidak ada lagi adu argumentasi dan gagasan antara partai koalisi dan oposisi. Menurutnya, ini menjadi semacam sinyal kemunduran demokrasi.
"Kalau itu yang terjadi demokrasi kita bisa mundur, mungkin malah seperti sebelum era reformasi, kita khawatirkan itu," ucapnya.
Sebelumnya,Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengaku tidak takut jika akhirnya PKS menjadi oposisi seorang diri. Dia menanggapi kemungkinan Gerindra dan Demokrat bakal merapat ke pemerintah.
"Kami tidak pernah takut. Karena kami yakin. Kalau memang PAN keputusannya ada berada di luar kabinet berarti bersama PKS jangankan dengan PAN, sendirian saja berani," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/10).
Hidayat mengatakan, hal tersebut demi check and balance dalam demokrasi. Sendiri pun, PKS mengatakan oposisi bukan soal jumlah, melainkan kualitas. Hidayat mencontohkan bagaimana PDI Perjuangan menjadi oposisi yang keras mengkritik pemerintah pada periode 2015-2019.
"Bukan ukurannya adalah sedikit atau banyak tetapi kualitas. Dan sebagaimana yang terlihat pada waktu periode 2015-2019 PDIP kadang-kadang kencang juga mengkritik pemerintah," ujar Hidayat.
Reporter: Muhammad RadityoSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini menjawab apakah PKS menjadi oposisi atau koalisi Prabowo.
Baca SelengkapnyaSalim berharap, agenda Rakernas PKS dapat membangun kolaborasi dalam membangun bangsa.
Baca SelengkapnyaPartai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menolak wacana Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPeluang itu setelah Gerindra sudah melakukan komunikasi dengan PKS.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfuz Sidik, PKS selama masa kampanye Pilpres 2024, banyak melakukan serangan negatif kepada Prabowo-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPKS menegaskan penting adanya pihak yang mengontrol pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPKB memilih membelot bergabung dengan NasDem dan mengusung duet Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaPSI menanggapi, permintaan PPP dan PKS yang ingin diajak masuk pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSelain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaKetua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco menyebut, wacana PKS bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran sedang dibahas di internal Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Baca SelengkapnyaSementara dari pihak Gerindra, ketum Partai Prabowo Subianto, Wakil Ketua Umum Budisatrio Djiwandono sampai ketua harian Partai, Ahmad Sufmi Dasco.
Baca SelengkapnyaPresiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengatakan sikap partainya apakah akan menjadi koalisi atau oposisi akan ditentukan Majelis Syuro.
Baca Selengkapnya