Tak pernah deklarasi, Nusron dianggap Ahok bukan ketua timses
Merdeka.com - Calon petahana Basuki Tjahaja Purnama tidak pernah mengakui Nusron Wahid sebagai Ketua Tim Pemenangannnya di Pilkada DKI 2017. Sebab sampai saat ini formatur organisasi yang akan membawanya pada kemenangan pesta demokrasi tengah dibahas.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, sepanjang dirinya menjadi calon petahana belum pernah sekalipun melakukan deklarasi tim pemenangan.
"Pak Nusron enggak jadi ketua tim sukses kok. Kan gue enggak pernah resmiin tim sukses. Cuma waktu itu dia tawarkan diri saja. Tapi sayang dong kalau dia mesti berhenti dari BNP2TKI," katanya di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (27/9).
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Siapa yang menang Pilkada DKI 2017? Hasil resmi dari Pilkada DKI Jakarta 2017 menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno memenangkan pemilihan dengan perolehan suara 57,96%, mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat yang memperoleh 42,04%.
-
Siapa yang menjadi ketua tim pemenangan RK-Suswono di Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menilai, permasalahan tim sukses akan diserahkan kepada empat partai pendukungnya, Golkar, NasDem, PDI Perjuangan dan Hanura. Bahkan, dia menyebut, Sekretaris DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Prasetyo Edimarsudi siap memimpin tim pemenangannya.
"Gampang, bisa teman-teman yang putusin. Si Prasetyo juga bersedia, gampang lah. Terserah dari mana aja," tegasnya.
Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi membenarkan pernyataan Ahok. Dia mengatakan, sampai saat ini memang belum ada pembicaraan apapun soal tim pemenangan.
"Nanti kita akan bentuk tim sukses yang resmi. Masih proses. Masing-masing partai akan bicara," terangnya.
Bahkan, anggota DPR RI ini mengungkapkan, tidak pernah ada perseteruan dalam tubuh partai berlambang pohon beringin. Hanya saja memang ada tarik kepentingan partai mengenai siapa yang memimpin.
"Tidak ada perpecahan. Biasa saja. Kamu kira, semua enggak ada perpecahan. Kamu lihat saja, kelompok sana juga ada yang pendukung kita. Biasalah manusia. Orang rumah ibadah saja enggak penuh semua kok," tutupnya.
Sebelumnya, Raweyai menyebut struktur tim pemenangan Basuki T Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat untuk Pilgub DKI Jakarta 2017 hampir rampung. Nusron Wahid disepakati tidak lagi menjadi ketua tim sukses.
"Kemarin malam kita rapat informal di Hotel Sultan, dengan Pak Nusron juga. Jadi kita sepakati kita yang di atas-atas ini jadi penasihat aja. Pak Nusron itu kan hanya sementara," kata Yorrys saat dihubungi, Selasa (27/8/2016).
"Hampir pasti Pak Nusron bukan menjadi ketua tim pemenangan lagi," imbuh dia.
Yorrys menambahkan, struktur tim pemenangan sepenuhnya akan diserahkan kepada pengurus wilayah Jakarta. Namun, dia belum merinci siapa yang akan memimpin tim pemenangan Ahok-Djarot.
"Jadi kita serahkan ke pengurus DKI. Ini kan wilayahnya DPD Jakarta. Pak Nusron itu kan ketua tim pemenangan wilayah I, Jawa dan Sumatera. Waktu itu hanya sementara aja. Jadi hampir pasti bukan dia," paparnya.
"Pak Ongen (Hanura), Pak Victor (Nasdem) juga sepakat. Siapapun yang pimpin kita enggak masalah. Yang penting kan Ahok menang," sambungnya.
Sebagaimana diketahui, tanggal 4 Oktober adalah batas akhir bagi gabungan parpol pengusung cagub-cawagub untuk menyerahkan susunan tim sukses pasangan calon ke KPU DKI.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bacawapres Gibran Rakabuming Raka merasa bangga dan bersyukur atas pembentukan TKN ini. Menurutnya, tim ini diisi oleh orang-orang hebat
Baca SelengkapnyaMantan Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, mendapat informasi dari kepling yang diminta untuk memenangkan salah satu paslon di Pilkada Sumut.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membantah pasangan nomor urut 2 tidak bisa blusukan
Baca SelengkapnyaSaat ini, PKS, NasDem hingga DPW PKB telah memberikan dukungan kepada Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaNama-nama yang akan bergabung dan ketuanya masih diinventarisir.
Baca SelengkapnyaPDIP batal mengumumkan Anies Baswedan dan Rano Karno untuk Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaMaman mengatakan, Golkar dan PAN saja masuk tanpa pamit. Tiba-tiba datang dan malah mengumumkan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaTidak ada calon presiden dari NU, jika ingin maju dengan kapasitas sendiri.
Baca SelengkapnyaGolkar meminta untuk bersabar terkait dengan dukungan dari Bobby terhadap pasangan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Baca SelengkapnyaKPU akan mengumumkan nama-nama tim sukses setiap pasangan calon capres-cawapres pada 13 November 2023 mendatang.
Baca SelengkapnyaJazuli hanya mengingatkan yang memimpin tim sukses harus bisa bekerja kolektif. Serta memiliki terobosan dan strategi yang jitu.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil quick count dan real count sementara, Prabowo-Gibran unggul jauh dari dua pesaingnya. Prabowo-Gibran bahkan menang satu putaran.
Baca Selengkapnya