Tak Pernah Diendorse Jokowi, Kubu Anies Ungkit Sempat Jadi Jurkam dan Menteri
Merdeka.com - Sikap Presiden Jokowi yang tidak pernah mengendorse calon presiden (capres) Anies Baswedan ternyata menjadi sebuah pertanyaan. Padahal, sudah beberapa kali Jokowi secara terang mengendorse kandidat lain seperti Ganjar Pranowo sampai Prabowo Subianto.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara Anies Baswedan, Sudirman Said pun tak tahu alasannya. Padahal sosok Anies disebutnya bukan orang asing bagi Jokowi dengan sejumlah posisi jabatan yang sempat diembannya mulai dari juru kampanye sampai menteri pada era Jokowi.
"Ini judul beritanya, pertanyaanmu saja itu, yang dijadikan judul berita. Kenapa gitu? Anies itu menteri pertama Jokowi yang berprestasi lo, tidak ada yang bilang Anies tidak berprestasi. Kemudian diberhentikan juga nggak protes," katanya saat jumpa pers, Rabu (7/6).
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Mengapa Anies membentuk juru kampanye? “Ini bedanya, ini lebih kepada false nine-nya. Seperti Barcelona yang untouchable, semua memiliki posisi sebagai striker. Nanti kita lihat, teman-teman akan dengar siapa-siapa saja,“ jelas Willy.
-
Kapan Anies Baswedan lahir? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Kenapa Anies Baswedan jadi menteri? Kesungguhannya dalam memajukan sektor pendidikan terwujud ketika Jokowi memilihnya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019.
-
Dimana Anies Baswedan lahir? Anies Baswedan adalah tokoh politik kelahiran Kuningan, Jawa Barat pada 7 Mei tahun 1969.
Bahkan, dia mengungkit saat Anies menjabat sebagai Gubernur DKI juga telah banyak meneruskan program yang dicanangkan saat era Jokowi menjabat sebagai Gubernur. Termasuk, juga turut memberikan kontribusi kepada Jokowi untuk pemerintah pusat.
"Selama jadi gubernur, banyak sekali program Pak Jokowi yang diselesaikan. MRT diselesaikan. Tata kota juga diperbaiki itu juga tidak dilepaskan dari rancangan pak jokowi juga. Dan penyelesaian covid itu juga andalan juga," tuturnya.
"Sebagai contoh bagaimana covid diselesaikan, sangat membantu reputasi pemerintah nasional juga. Tapi Pak Anies tidak pernah melakukan perlawanan apapun," tambah Sudirman.
Meski demikian, dia mengatakan Anies pun secara personal tidak berharap mendapatkan endorse dari Jokowi karena hal itu tidak adil. Karena seorang presiden seharusnya mendukung semua kandidat.
"Kami sih tidak ingin presiden joko widodo mengendorse pak anies. Tidak. Karena itu tidak fair. Tapi mengendorse lah semua kalo mau endorse, ini putra terbaik bangsa silahkan maju berkompetisi," terangnya.
Selain itu, Sudirman juga menyarankan apabila Jokowi tidak ingin mendukung kandidat. Lebih baik bersikap netral, dengan membiarkan kompetisi berjalan dengan fair dan rakyat menentukan pilihannya tanpa pengaruh presiden.
"Atau betul - betul netral agar siapapun yang bertarung itu hasilnya dari masyarakat. Jadi kita bertanya juga kenapa demikian dan semua pun bertanya kenapa demikian," kata dia.
"Pada saat setiap kali datang ke media, diskusi, ditanyakan kenapa kok begitu? Tapi jawabannya belum ada sampai sekarang, mengapa keadaannya kok begitu. Jadi kita juga sambil cari jawabannya," sambungnya.
Sekadar mengingatkan, tokoh-tokoh yang digadang menjadi capres 2024 mulai tampak berupaya mengambil perhatian publik. Bahkan, para bakal Capres tersebut muncul dengan aksinya masing-masing bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mulai dari menteri hingga kepala daerah. Bahkan, Presiden Jokowi sempat memperkenalkan tokoh-tokoh capres yang ada saat melakukan kunjungan kerja bersamanya. Beberapa tokoh yang pernah diperkenalkan Jokowi sebagai sosok calon pemimpin masa depan Indonesia antara lain Erick Thohir, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno hingga Puan Maharani.
Dalam mengendorse sosok Capres, Jokowi tidak hanya memperkenalkan dan terbuka memberikan dukungan. Mantan Gubernur DKI ini juga punya cara lain. Seperti melempar kode mengenai sosok pemimpin pekerja keras adalah orang yang berambut putih dan wajahnya berkerut.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"mantan-mantan pendukung Pak Jokowi banyak yang mendukung Pak Anies."
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi buka suara terkait tudingan menghambat dan menjegal langkah politik Anies Baswedan di Pilkada Serentak, Jumat (30/8).
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku tidak terlalu mempermasalahkan sikap menteri Jokowi yang mendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJumhur pernah menjadi narapidana tindak pidana menyiarkan berita tidak lengkap yang berpotensi menerbitkan keonaran.
Baca SelengkapnyaSudirman ingin memenuhi panggilan publik di Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaJalan Anies Baswedan mecari tiket untuk maju di Pilkada 2024 sudah dipastikan kandas
Baca SelengkapnyaNasDem mengungkapkan, Pernyataan Jokowi soal pilpres menjadi urusan partai berbeda dengan kenyataan
Baca SelengkapnyaKamhar mengungkapkan Anies dan Susi punya hubungan baik. Sebagai sama kolega ketika menjadi menteri di kabinet pertama Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaNama Anies Baswedan sempat menjadi kandidat untuk maju sebagai bakal Calon Gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies diketahui belum pernah bertemu secara khusus dengan Presiden Jokowi semenjak habis masa jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Baca SelengkapnyaAnies bertemu dengan mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti kemarin diduga mencari cawapres nol kasus.
Baca SelengkapnyaMenakar Peluang Sudirman Said Diusung di Pilkada DKI usai Batal Maju Lewat Jalur Independen
Baca Selengkapnya