Tak Setuju Usul KPU, Mendagri Minta Pelaksanaan Pemilu 2024 pada April atau Mei
Merdeka.com - KPU mengusulkan hari pelaksanaan Pemilu 2024 untuk Pilpres pada Rabu 21 Februari 2024. Pertimbangannya, bulan April bertepatan dengan Ramadan dan hari raya Idulfitri.
Mendagri Tito Karnavian menanggapi usulan KPU. Pemerintah tetap menginginkan hari pelaksanaan pemilu pada April atau Mei 2024.
"Kalau untuk pemilu, kami mengusulkan agar hari-H dilaksanakan pada bulan April seperti pemilu tahun sebelumnya. Atau bahkan kalau masih memungkinkan Mei 2024," kata Mendagri dalam rapat bersama Komisi II, Kamis (16/9).
-
Kenapa skenario tunda pemilu jadi isu penting? Perludem memandang skenario penundaan pemilu sebagai upaya untuk mengganggu proses demokrasi di Indonesia. Mereka menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga stabilitas demokrasi dan menentang segala upaya yang dapat mengancam ketentuan demokrasi.
-
Apa dampak skenario tunda pemilu? Implikasi dari penundaan ini adalah memunculkan ketidakpastian politik, potensi timbulnya konflik, serta meragukan legitimasi pemerintahan berikutnya.
-
Bagaimana skenario tunda pemilu bisa terjadi? Pada awal tahun 2023, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengeluarkan putusan yang mengejutkan terkait penundaan pemilu 2024. Skenario Tunda Pemilu Putusan ini menimbulkan dugaan bahwa ada rencana dari sekelompok tertentu untuk mengatur penundaan pemilu tersebut.
-
Kenapa Pantarlih Pilkada 2024 penting? Pantarlih berperan penting dalam membantu penyusunan daftar pemilih serta pemutakhiran data pemilih di berbagai tingkatan. Tugas dan kewajiban ini harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab selama masa kerja yang telah ditentukan.
-
Mengapa masa kerja PPK Pilkada 2024 relatif panjang? Masa kerja PPK Pilkada 2024 yang relatif panjang ini, mencakup berbagai tahapan penting dalam pelaksanaan Pilkada.
-
Kapan isu tunda pemilu muncul? Pada awal tahun 2023, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengeluarkan putusan yang mengejutkan terkait penundaan pemilu 2024.
Tito menjelaskan alasan pemerintah menolak Pemilu dipercepat. Ada kekhawatiran polarisasi di masyarakat apabila waktu tahapan Pilpres terlampau panjang.
"Agar efisien karena pemungutan suara akan berdampak ke belakang pada tahapan, ini berdampak pada polarisasi, stabilitas keamanan, eksekusi program Pemda dan pusat dan semua berdampak," kata Tito.
Tito mengatakan, baik di tingkat elite politik maupun masyarakat akar rumput akan terpengaruh dengan persiapan Pemilu 2024. Suhu politik antara elite politik dan masyarakat sudah mulai memanas. Kendati, persiapan Pemilu pada awal 2022 hanya internal KPU.
"Di tahun 2022 itu akan dimulai januari secara psikologis masyarakat akan terpengaruh. Suhu politik akan mulai berpengaruh di tingkat elite atau grass root. Padahal kegiatannya adalah internal dari temen-teman KPU dalam merencanakan program penyusunan PKPU pengembangan teknologi informasi sosialisasi yang tidak perlu dinarasikan sebagai tahapan," jelasnya.
Ditambah, di akhir tahun 2022 diprediksi suhu politik semakin memanas saat penetapan partai politik. Padahal masa jabatan pemerintahan Presiden Joko Widodo masih berjalan dan pandemi belum tentu berakhir.
"Ini sudah mulai asumsi 21 Februari psikologi publik mulai memanas padahal pemerintah baru bekerja oktober 2019. Dan di tengah ini ada pandemi," ujar Tito.
Tito meminta penentuan waktu pemungutan suara 2024 diputuskan pada rapat kerja Komisi II selanjutnya. Pemerintah akan kembali mengkaji waktu pelaksanaan yang tepat.
"Di rapat berikutnya, sebelum masa reses. Dalam kurun waktu ini pemerintah akan rapat internal."
Meski demikian, Tito sepakat dengan usulan Pilkada yang digelar pada 27 November 2024.
"Tanggal Pilkada karena dikunci dengan Undang-Undang, kami tak ada masalah 27 November 2021," ucapnya.
Reporter: Ahda Bayhaqi dan Delvira Hutabarat
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usulan penundaan Pemilu 2024 kali ini diutarakan Bawaslu.
Baca SelengkapnyaKetua KPU Hasyim Asy'ari menginginkan agar pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 lebih cepat dari jadwal.
Baca SelengkapnyaTito menyebut salah satu alasan percepatan pilkada lantaran menghindari kekosongan kepala daerah pada 1 Januari 2025.
Baca SelengkapnyaPercepatan waktu pelaksanaan Pilkada 2024 ini dinilai akan memicu kompleksitas masalah hukum, dan politik yang merugikan kepentingan masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaPartai NasDem menolak Pilkada 2024 dimajukan pada bulan September.
Baca SelengkapnyaBanyaknya tahapan Pilkada 2024 yang akan bersinggungan dengan tahapan Pemilu nasional 2024.
Baca Selengkapnya"Jangan mengambil rIsiko terlalu tinggi," kata Mendagri Tito.
Baca SelengkapnyaKSP meminta penyelenggara Pemilu tetap fokus menjalankan tugas.
Baca SelengkapnyaAlasan Pilkada dimajukan agar tidak terjadi kekosongan jabatan pada 1 Januari 2025.
Baca Selengkapnya"Sampai saat ini tidak ada yang namanya untuk percepatan atau pemajuan Pilkada," kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi mempertanyakan urgensi dari wacana Pilkada dipercepat September.
Baca SelengkapnyaMasa jabatan Pj kepala daerah berakhir pada Desember 2024.
Baca Selengkapnya