Takkan setop berkicau, Fahri sebut demokrasi harus ribut & cerewet
Merdeka.com - Kicauan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang menyebut banyak anak bangsa mengemis menjadi babu di negeri orang di akun Twitternya menjadi polemik. Akibat cuitan ini, Fahri dilaporkan Koalisi Masyarakat sipil untuk Perlindungan Buruh Migran dan Lingkaran Aku Cinta Indonesia (LACI) ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
Mereka menilai kicauan Fahri telah melukai hati para buruh migran di luar negeri. Karena ucapannya itu, Fahri dianggap melanggar kode etik dan didesak dicopot dari jabatan Ketua Tim Pengawas TKI.
Fahri menegaskan tidak akan berhenti berkicau di media sosial untuk menyikapi persoalan nasional. Dia mengaku sempat diminta sejumlah pihak untuk berhenti membuat kicauan yang berpotensi menimbulkan polemik.
-
Siapa yang mengungkapkan kekhawatiran soal demokrasi di Indonesia? Sama halnya dengan Omi, Koordinator Pertemuan Alif Iman Nurlambang mengaku dengan situasi terkini yang menyebut demokrasi Indonesia sedang diontang-anting. Ia mengatakan bahwa sesuai temuan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) diduga ada intervensi dari lembaga eksekutif ke lembaga yudikatif.
-
Kenapa demokrasi penting bagi masyarakat? Dengan demokrasi, setiap individu memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan yang memengaruhi kehidupan mereka.
-
Mengapa kata-kata tentang kemerdekaan dibagikan di media sosial? Dengan membagikan kata-kata tentang kemerdekaan, kita dapat menghidupkan kembali semangat perjuangan para pahlawan.
-
Kenapa media massa harus mendorong pemilu damai? Dalam hal ini, media massa sebagai media arus utama berperan untuk menjadi “pemadam kebakaran“ terhadap konten-konten di media sosial yang kredibilitasnya masih dipertanyakan.
-
Kenapa koalisi penting dalam negara demokrasi? Di negara demokrasi yang menganut multi-partai seperti di Indonesia, koalisi biasanya dilakukan oleh beberapa partai yang menjadi peserta pemilu legislatif. Sehingga, apa itu koalisi adalah gabungan antara beberapa partai peserta pemilu legislatif untuk mencapai tujuan tertentu.
-
Kapan puncak percakapan Pilkada di media sosial? Monitoring menunjukkan bahwa percakapan mengenai Pilkada 2024 di media sosial dan online mencapai puncaknya dua hari sebelum hari pemungutan suara.
"Saya putuskan untuk tidak berhenti apalagi pejabat yang elected official. Dia harus makin aktif dan siap menerima risiko atas apa yang ditweetkan. Ini bentuk komunikasi dengan rakyat," kata Fahri di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/1).
Dalam pandangannya, keributan dan polemik merupakan hal baik dalam kehidupan berdemokrasi. Dinamika dan perbedaan pendapat justru mendewasakan sebuah bangsa.
"Banyak lah, teman-teman saya, orang itu kan enggak suka ribut padahal kita ini kalau tidak ribut tanda tidak hidup. Jadi harus ribut," tegas Fahri.
"Bangsa demokrasi adalah bangsa yang ribut, rakyat demokrasi adalah rakyat yang cerewet. Kecerewetan itu mendewasakan kita. Suami kalau istrinya yang cerewet itu bagus, baik buat jiwa raganya," sambungnya.
Fahri menegaskan, tidak ada larangan kepada setiap orang untuk berkicau asalkan dengan penjelasan yang baik. Dia memastikan tidak akan menghindar dengan pihak yang merasa dirugikan atas cuitannya itu. Bahkan, Fahri mengklaim telah meminta kepada para buruh migran untuk tidak mencabut laporannya di MKD.
"Yang penting sampaikan penjelasan baik jangan menghindar untuk bertemu orang yang punya persoalan, hadapi rakyat jelasin persoalan, pasti semua positif karena ini tanda dari dinamika dalam demokrasi," tegasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Taufik mendorong hukum jangan digunakan untuk menutup ruang demokrasi. Harus dibiasakan dalam negara demokrasi dengan kritik bahkan kecaman.
Baca SelengkapnyaDia menyayangkan pelaku pembuat dan penyebaran berita profokatif yang membuat kegaduhan di masa tenang.
Baca SelengkapnyaRaffi Ahmad sempat ramai dihujat netizen karena dinilai tak turut buka suara soal RUU Pilkada yang akhirnya dibatalkan.
Baca SelengkapnyaFahri pun mengajak semua elemen bangsa untuk berkepala dingin dan fokus memilih dengan pertimbangan jauh ke depan.
Baca SelengkapnyaFahri Hamzah mengatakan, Gibran memiliki hak untuk maju sebagai cawapres.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, semua pihak juga harus bersyukur sekarang, karena ketegangan seperti ini tidak terlalu besar.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku tak gentar dengan ancaman Fahri tersebut
Baca SelengkapnyaSemakin jelas bahwa selama ini, ada pihak yang teriak-teriak curang padahal dirinya sebagai pelaku kecurangan.
Baca SelengkapnyaRaffi dan istrinya, Nagita Slavina, memutuskan untuk menggunakan vespa saat menuju ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Baca Selengkapnya