Takut dicoret, Akom terpaksa setor Rp 1 miliar mahar caketum Golkar
Merdeka.com - Calon ketua umum partai Golkar, Ade Komarudin akhirnya menyetorkan uang Rp 1 miliar sebagai syarat maju dalam pemilihan ketua umum pada Munaslub Golkar pada 15-17 mendatang. Akom sendiri sebetulnya keberatan dengan setoran Rp 1 miliar tersebut.
"Awalnya kami keberatan karena kami sudah dengar bahwa KPK melarang dan menganjurkan agar uang pendaftaran atau uang mahar bagi caketum Rp 1 miliar itu ditiadakan. Namun jujur saja Kami 'terpaksa' mengikuti permintaan panitia agar dana Rp 1 miliar disetor paling telat hari ini dengan batas waktu jam 12 siang. Jika tidak setor akan dicoret dan dianggap mengundurkan diri," kata Bendum Golkar yang juga timses Akom, Bambang Soesatyo keterangan tertulisnya, Jumat (6/5).
Bamsoet mengatakan, setoran Rp 1 miliar itu sangat disayangkan mengingat KPK berkali-kali menegaskan jika mahar tersebut masuk ke dalam politik uang. Terlebih syarat tersebut pertama kali dilakukan Golkar maupun partai politik di Indonesia.
-
Apa yang KPK setorkan ke kas negara? 'Mencakup uang pengganti Rp10.07 miliar, uang rampasan perkara gratifikasi dan TPPU Rp29.9 miliar, serta uang rampasan perkara TPPU sebesar Rp577 juta,' kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (6/9), melansir dari Antara.
-
Apa sanksi untuk pegawai KPK yang terlibat pungli? Untuk 78 pegawai Komisi Antirasuah disanksi berat berupa pernyataan permintaan maaf secara terbuka. Lalu direkomendasikan untuk dikenakan sanksi disiplin ASN.
-
Kenapa golput merugikan? Golput bukan hanya merugikan individu saja, namun berdampak pada keberlanjutan demokrasi.
-
Mengapa Golkar penting? Kondisi geopolitik dan geo-ekonomi yang semakin kompleks, menuntut kemitraan ASEAN-RRT menjadi bagian dari solusi dan hal ini terangkum dalam ASEAN Common Statement.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
"Prihatin dan menyedihkan memang. Sebab baru kali ini sepanjang sejarah Golkar dan partai-partai di Indonesia ada persyaratan seperti itu. Saya tidak bisa membayangkan jika hal itu nanti kemudian menjalar ke tingkat provinsi, kabupaten atau kota, kecamatan hingga tingkat desa. Seharusnya Golkar sebagai partai tertua memberikan contoh pembelajaran politik yang baik. Bukan sebaliknya," kata Bamsoet.
Diketahui, Sekretaris Steering Committee Munaslub Golkar Agun Gunandjar Sudarsa menilai, mahar Rp 1 miliar bagi para caketum Golkar dibuat untuk mengedepankan aspek transparansi, atas semua biaya politik yang menjadi beban bagi tiap kandidat dan Partai Golkar secara kelembagaan.
"Untuk Munaslub yang berkualitas itu, dari potensi negatif kita ubah menjadi positif. Yakni bertemunya para voters dengan para kandidat, itu kan ruang. Daripada mereka melanglang buana dari Sabang sampai Merauke, ada yang sanggup dan ada yang tidak sanggup, kan begitu," ujar Agun di DPP Golkar, Jakarta Barat, Jumat (6/5).
"Maka lebih baik panitia merancang secara terbuka. Dan itu bukan sesuatu yang terlarang," katanya menambahkan.
Ketika ditanya apakah para kandidat yang belum menyetor Rp 1 miliar seperti Indra Bambang Utoyo dan Syahrul Yasin Limpo akan terganjal aturan tersebut, Agun mengatakan, hal itu akan dibicarakan pada rapat pleno hari ini.
Dirinya menegaskan, mahar Rp 1 miliar yang merupakan syarat subjektif ini akan menjadi bahan diskusi, agar nuansa demokratis dalam penyelenggaraan Munaslub ini tidak terabaikan sama sekali.
"Nah itu makanya yang saya katakan, ada syarat objektif yang tidak bisa dikurangi, dan ada syarat subjektif. Syarat subjektif itu kan area yang bisa didiskusikan dan dibicarakan. Tapi mekanismenya itu kan saya tidak bisa menentukan, harus demokratis," ujar Agun.
"Jadi kalau sepuluh orang lebih banyak menghendaki (pendapat) A, masa saya sendirian harus bertahan, kan nggak mungkin. Jadi kita demokratis lah. Ingin transparan, partisipatif dan akuntabel. Jadi nggak ada gratifikasi, begitu juga money politics," pungkasnya.
Diketahui, sampai saat ini sejumlah delapan kandidat telah mendaftar kepada panitia Steering Committee (SC) Munaslub Golkar, untuk ikut berkompetisi memperebutkan kursi kepemimpinan partai berlambang pohon beringin tersebut.
Mereka adalah Anggota Komisi III DPR Azis Syamsuddin, Wakil Ketua MPR Mahyudin, Ketua Fraksi Golkar di DPR Setya Novanto, Ketua DPR Ade Komarudin, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Anggota Komisi XI Airlangga Hartarto, Mantan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, dan kader Partai Golkar Indra Bambang Utoyo.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JK menegaskan untuk dapat menjadi Ketua Umum Partai Golkar perlu modal yang cukup banyak.
Baca SelengkapnyaKarena, jika tidak mempunyai itu semua. Akan terasa sulit bagi orang tersebut untuk bisa menjadi ketua umum partai.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, kompetisi politik sudah semakin pragmatis. Dia ingin pemilihan dikembalikan kepada nilai-nilai dari tujuan berbangsa dan bernegara.
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka mengakui keputusan mundur karena melihat pergolakan di Golkar yang berujung pengunduran diri Airlangga.
Baca SelengkapnyaDPR melihat anggaran yang diajukan Komnas HAM sangat kecil, dibandingkan pengajuan anggaran pembangunan satu kantor Polsek yaitu Rp50 Miliar
Baca SelengkapnyaIkhsan pernah melakukan penelitian saat pemilihan Walikota Serang, Banten tahun 2013 dan mendapati salah satu calon membayar Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaAnggota Dewan Penasihat Partai Golkar, Jusuf Hamka mengungkapkan pengunduran dirinya dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAKBP Bambang Kayun diberi waktu satu bulan melunasi uang pengganti tersebut.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, ancaman tersebut semakin serius dan berpotensi mengganggu integritas dan keadilan dalam proses pemilu, terutama menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAhyar pun mempertanyakan pernyataan Aspidsus Kejati Kalteng soal dugaan kesalahan prosedur dalam mengelola dana hibah.
Baca SelengkapnyaTernyata, dana ini tidak mengalami pergerakan yang signifikan, namun terjadi perputaran dana hingga mencapai triliunan rupiah
Baca Selengkapnya