Tancap gas dan optimisme Golkar pada Jokowi
Merdeka.com - Partai Golkar yang pertama kali menyatakan diri sebagai pendukung Presiden Joko Widodo memimpin Indonesia dua periode. Golkar menegaskan akan kembali mendukung Jokowi pada Pemilu Presiden tahun 2019 mendatang.
Sejak 2016 lalu, Golkar telah tancap gas deklarasi dukung Jokowi. Setelah itu, partai-partai pendukung pemerintah seperti NasDem, PPP, Hanura menyusul keputusan dukung Jokowi di 2019. Sementara partai Jokowi sendiri, yakni PDIP belum memutuskan apa-apa terkait Pilpres 2019.
Golkar juga telah memerintahkan seluruh kader di daerah untuk memasang foto Jokowi di setiap alat peraga untuk mulai sosialisasi. Teknik ini diyakini mampu merebut hati rakyat pada 2019 nanti. Baik itu untuk Golkar maupun Jokowi sendiri.
-
Kenapa Jokowi bergabung dengan Golkar? 'Kita perhatikan saat ini, meskipun putaran pileg atau pilpres ini belum selesai Jokowi secara gesit dan tangkas sudah mempersiapkan series cawe-cawe putaran berikut untuk memanfaatkan instrumen parpol mana yang bisa 'ditunggangi' untuk tetap berkuasa,' kata Andreas Hugo, saat dikonfirmasi, Senin (11/3).
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Bagaimana Golkar menunjukan dukungannya ke Prabowo? Golkar dan PAN mendeklarasikan dukungan.
-
Apa yang Golkar dukung? Terakhir, pertemuan juga kembali menggarisbawahi dukungan terhadap kerangka kerja ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) sebagai landasan sekaligus panduan bagi ASEAN dalam menavigasikan konstelasi politik kawasan yang dinamis.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
Bahkan, Golkar memiliki optimisme yang tinggi pada Jokowi di 2019. Dia yakin, Jokowi akan menang satu putaran pada Pilpres 2019 dengan meraih perolehan suara lebih dari 50 persen.
"Kita pastikan kehadiran Partai Golkar sebagai pendukung Jokowi pada pemilu 2019 akan capai hasil spektakuler minimal lebih dari 65 persen," ujar Sekjen Golkar Idrus Marham di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Minggu (27/8).
Peta politik nasional baru mengerucut pada dua kandidat kuat Pilpres 2019. Layaknya 2014 lalu, yang baru terlihat hanya incumbent Jokowi dan Prabowo Subianto.
Partai Gerindra sendiri telah jauh hari menegaskan akan kembali mengusung Prabowo di 2019 nanti. Namun, beda dengan Jokowi, Prabowo baru mendapatkan dukungan dari partainya sendiri.
Sementara partai sisanya, seperti PDIP, Demokrat, PKB, PAN dan PKS belum menentukan sikap politik di 2019. Kelima partai ini sepakat, belum waktunya untuk membahas siapa calon yang akan diusung pada tahun politik nanti.
Idrus Marham mengatakan, partainya konsisten mendukung Jokowi untuk maju di Pilpres 2019. Dia bahkan sesumbar akan membuat Jokowi menang secara spektakuler.
"Kehadiran Golkar akan memenangkan Jokowi lebih dari 65 persen siapapun lawannya. Jadi Golkar tidak lagi berbicara mendukung atau tidak, tapi sudah pada posisi langkah-langkah apa yang harus dilakukan sehingga kemenangan Jokowi spektakuler. Kehadiran Golkar memberi nilai tambah kemenangan Jokowi 65 persen," ujarnya.
Idrus juga mengungkapkan, jika target 65 persen itu dihitung secara nasional. Sayangnya, Idrus enggan mengungkapkan lebih lanjut pertimbangan dari adanya target itu.
"Semuanya kan secara nasional. Kita bicara pileg, pilpres itu kan harus merata berapa persen dimenangkan di beberapa daerah," pungkasnya.
Sementara untuk posisi calon wakil presiden. Belum banyak nama yang bermunculan. Sempat santer diungkap NasDem yakni sosok Panglima TNI Gatot Nurmantyo sebagai pendamping Jokowi kelak.
Gatot sendiri sudah berkomentar tentang ini. Dia menolak dikaitkan dengan hajat politik, sebab saat ini dirinya menjabat sebagai Panglima TNI.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagi Golkar, selalu menerima dengan tangan terbuka untuk kader-kadernya untuk kembali lagi.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaKetum Golkar Airlangga Hartarto menyebut Jokowi dan Soeharto menjadi dua presiden terbaik Indonesia.
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN memberikan dukungan kepada Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaJokowi dinilai pantas jika memang masuk ke partai berwarna kuning tersebut.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar sangat terbuka kepada siapapun yang ingin bergabung ke partai berlogo pohon beringin.
Baca SelengkapnyaBasarah menegaskan bahwa kewenangan untuk menetapkan calon presiden dan calon wakil presiden adalah di tangan partai politik.
Baca SelengkapnyaPlus satu yang dimaksud bukan partai, melainkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku merasa nyaman dengan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaDia mengungkapkan bahwa Jokowi sempat heran soal namanya ramai masuk Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin sampaikan apresiasi.
Baca Selengkapnya