Tanggapan Kubu Jokowi dan Prabowo soal Tes Baca Alquran
Merdeka.com - Dewan Ikatan Dai Aceh mengundang dua pasangan Capres-Cawapres, Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk mengikuti uji kemampuan membaca Alquran. Nantinya Hasil tes membaca Alquran tidak akan mempengaruhi keputusan KPU.
"Tes membaca Al Quran, Surat Al-Fatihah dan surat pendek lainnya akan dilaksanakan di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh pada tanggal 15 Januari 2019," kata Ketua Dewan Ikatan Dai Aceh Tgk Marsyuddin.
Rencana itu langsung mendapat tanggapan beragam dari kubu Jokowi dan Prabowo. Berikut tanggapannya:
-
Bagaimana cara Jokowi mempersiapkan Prabowo? 'Jadi, Mas Bowo berangkat ke sini ketemu ini jadi beliau yang saya siap pak siap bener saya ke Tiongkok atas petunjuk beliau saya ke Jepang saya sekarang di perintahkan untuk ke Timur Tengah karena sangat penting,' imbuh dia.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
-
Kenapa Prabowo akan minta pendapat Jokowi? 'Pak Prabowo kan mengatakan Pak Jokowi itu mentor beliau, di acara-acara internal Pak Prabowo berulang kali menyampaikan kepada kami bahwa beliau belajar banyak dari Pak Jokowi. Beliau kan sebagai tentara kan belajar kepemimpinan dari muda, tapi melihat sosok yang begitu luar biasa ya itu adalah Pak Jokowi,' tambahnya.
-
Bagaimana Prabowo menanggapi nyinyiran tentang program Jokowi? Prabowo tak masalah dengan nyinyiran itu. Karena, ia mengaku sebagai tim Jokowi.
-
Siapa yang mempersiapkan Prabowo? Prabowo mengaku, dipersiapkan oleh Presiden Jokowi sebagai pemimpin Indonesia selanjutnya.
Bukan Negara Syariah
Koalisi Prabowo adalah pihak yang menolak adanya tes membaca Alquran. Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Ferdinand Hutahaean mengatakan tes baca Alquran bukan hal tepat untuk memilih pemimpin nasional. Dia menuturkan, ideologi bangsa Indonesia adalah Pancasila yang menyatukan berbagai macam keberagaman dan kemajemukan.
Karena itu tidak diperlukan tes Alquran. Sebab, yang dibutuhkan bangsa adalah pemimpin adil, makmur dan membawa masyarakat sejahtera. "Tapi kita harus melihat bahwa capres bukan pemimpin negara syariah. Bahwa kita sedang mencari pemimpin nasional, seorang presiden yang memimpin kemajemukan," kata Ferdinand.
Tes Baca Alquran Tidak Tepat
Amien Rais menganggap undangan tes membaca Alquran bagi pasangan capres-cawapres sebagai hal lucu. Menurutnya, tes baca Alquran bukan ukuran untuk menentukan siapa yang lebih baik.
Amien menyebut jika usulan tes membaca Alquran lebih tepat dipakai untuk pimpinan pondok pesantren atau organisasi Muhammadiyah. Syarat membaca Alquran itu dipandang Amien lebih cocok untuk memilih pimpinan organisasi yang punya basis agama.
"Kalau pimpinan pondok boleh lah ya. Jadi memaksa harus ujian Alquran itu enggak tepat. Tapi kalau misalnya Muhammadiyah mau muktamar, supaya PP (Pengurus Pusat) yang dipilih yang bisa baca Alquran, saya setuju," kata Amien.
Tes Baca Alquran Bukan Politik Identitas
Jika kubu Prabowo menolak untuk tes baca Alquran, berbeda dengan kubu Jokowi yang akan menerima tes tersebut. Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding menilai tes membaca Alquran bukan politik identitas.
Sebab, ide itu datang langsung dari masyarakat, bukan diusulkan pasangan calon. Atas dasar itulah, menurutnya, kubu Prabowo-Sandi tak perlu menolak tes tersebut. "Uji baca Alquran yang diajukan ulama dan masyarakat Aceh kepada para capres cawapres bukanlah politik identitas karena ia datang dari keinginan masyarakat sendiri," jelas Kadir.
Siap Penuhi Undangan Tes Baca Alquran
Cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin mengaku siap memenuhi undangan dari masyarakat Aceh. "Jadi kalau saya diundang untuk dites, siap sekali," jelasnya di kediamannya di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/12).
Ma'ruf menyadari, ini adalah keinginan dari masyarakat Aceh meskipun tes membaca Alquran bukan syarat bagi calon pemimpin. "Kita tak ingin bilang perlu atau tak perlu. Tapi kalau ada ide, kita diundang, kita siap. Bukan soal perlu atau tidak perlu. Itu kan keinginan masyarakat sendiri," ujarnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Habiburrahman menegaskan pihaknya terbuka apabila kubunya mendapat dukungan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada tiga faktor yang membuat elektabilitas Prabowo-Gibran mendominasi kota yang terkenal dengan kesenian reog tersebut.
Baca SelengkapnyaAcara khataman tersebut dikhususkan agar Pemilu 2024 dapat berjalan dengan lancar dan apapun hasilnya dapat diterima oleh semua pihak.
Baca SelengkapnyaJokowi awalnya tiba di lokasi didampingi Prabowo dan Habib Luthfi.
Baca SelengkapnyaJokowi effect diyakini mampu mendongkrak elektabilitas Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.
Baca SelengkapnyaMuzani menambahkan, Presiden Jokowi pernah berkampanye saat Pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaJK juga menyinggung situasi yang terjadi saat debat kemarin tak berbeda jauh pada debat Pilpres 2019
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN sudah mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaDia bersaksi Jokowi benar-benar berjuang untuk rakyat Indonesia.
Baca SelengkapnyaTak ada arahan dari Jokowi terkait pilihan politik Bara JP kepada salah satu pasangan capres-cawapres.
Baca SelengkapnyaSekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Nusron Wahid menegaskan, pasangan Prabowo-Gibran siap berdebat dengan format manapun yang ditentukan sesuai aturan KPU.
Baca Selengkapnya