Tanggapan Nurdin Halid Terkait Dukungan dan Suara Golkar Turun di Bawah Airlangga
Merdeka.com - Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan, Nurdin Halid memastikan akan mendukung Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar dalam Munas mendatang. Jika saat ini ada klaim bahwa dirinya mendukung Bambang Soesatyo, Nurdin mengatakan saling klaim adalah hal biasa dan dinamika dalam berorganisasi.
"Sudah mendukung (ke Airlangga)," ujarnya di DPP Partai Golkar, Kemanggisan, Jakarta Barat, Minggu (11/8).
Dalam sebuah peristiwa politik di sebuah organisasi, lanjutnya, dinamika menjadi penting. Termasuk juga penggalangan dukungan dan saling klaim dukungan merupakan hal biasa.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? 'Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar,' ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. 'Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar),' tuturnnya.
-
Bagaimana Nurdin Halid menanggapi wacana Jokowi bergabung dengan Golkar? 'Pak Jokowi bergabung dengan Golkar hal yang bagus. Tapi tunggu dulu, beliau ingin bergabung dengan Golkar dengan tangan terbuka sangat menerima, karena beliau sangat dekat dengan Golkar,' ucapnya.
-
Siapa yang ingin Airlangga memimpin Golkar? Kendati begitu, mayoritas pengurus dan kader Partai Golkar menginkan Airlangga melanjutkan kepemimpinannya.
-
Siapa saja yang Nurdin Halid sebut layak maju di Pilgub Sulsel? Nurdin menyebut tiga nama kader Golkar Sulsel yang layak maju di Pilgub yakni eks Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, dan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan. Ia menyebut saat ini Sulsel membutuhkan pemimpin muda.
-
Siapa saja yang mendukung Airlangga? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Apa yang dilakukan Airlangga untuk Golkar? Airlangga Hartarto memperbanyak sebaran tokoh berpengaruh di berbagai dapil. Partai Golkar berhasil menduduki posisi dua perolehan suara pada Pemilu 2024 dengan persentase 15,28 persen atau 23.208.654 suara.
"Itu bagian dari dinamika. Kalau tidak ada orang yang melakukan penggalangan berarti tidak ada orang yang bersedia maju. Ya itu dinamika biasa," kata dia.
Kendati demikian, Nurdin tak dapat menjamin suara dari DPD Sulawesi Selatan sepenuhnya untuk Airlangga. Menurutnya jika nanti pemungutan suara berlangsung saat Munas, pihaknya tak menjamin pengurus DPD di Sulawesi Selatan akan memilih Airlangga.
"Sekarang begini, ada enggak yang bisa menjamin orang ketika masuk TPS, orang kampanye, capres kampanye, caleg kampanye, menghitung-hitung di atas kertas, ada jaminan enggak semua yang pernah ikut kampanye memilih? Enggak ada," kata Nurdin.
"Tidak ada jamin menjamin soal begitu ya, dukung iya," imbuhnya.
Terkait evaluasi kepemimpinan Airlangga sebagai Ketum, Nurdin mengatakan akan dibahas dalam Rapimnas. Setelah Rapimnas baru akan dilaksanakan Munas. Dalam Rapimnas akan ada penilaian atas pertanggungjawaban pengurus masa bakti 2014-2019.
"Saya termasuk pengurus DPP, bagian daripada ikut mempertanggungjawabkan program kerja itu," ujarnya.
Ketum Airlangga, lanjutnya, juga akan menyampaikan penyebab turunnya suara Golkar pada Pemilu 2019. Dari 91 kursi di DPR pada periode 2014-2019, saat ini hanya 85 kursi.
"Itu sesuatu yang biasa saja. Nanti akan kami sampaikan, DPP akan menyampaikan. Sekarang (bidang) pemenangan pemilu melakukan kajian, akan menyampaikan kepada Ketum, nanti Ketum mempertanggungjawabkan baik dalam rapimnas maupun munas," jelasnya.
Terkait rangkap jabatan pemimpin partai dan menteri, Nurdin mengatakan tergantung kemampuan manajerial dari yang bersangkutan. Menurutnya Airlangga tetap mampu melaksanakan tugasnya baik sebagai ketum maupun Menteri Perindustrian.
"Tergantung daripada seorang pemimpin mampu memanage dirinya, tidak ada larangan rangkap jabatan, tidak ada. Tapi seberapa jauh dia mampu memanage dirinya dalam mengerjakan berbagai jabatan. Buktinya kan (Airlangga) sekarang berjalan kan. Dan organisasi ini berjalan," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie angkat bicara soal kapan penyelenggaraan Munas Golkar untuk memilih Ketua Umum. Kubu Bambang Soesatyo mendesak Munas dipercepat dan menuding kubu Airlangga Hartarto mengulur pelaksanaan Munas. Aburizal mengatakan, kapan pelaksanaan Munas akan ditentukan jadwalnya oleh DPP.
"Semua kan ada waktunya. Waktunya itu kan nanti ditunjukkan oleh DPP, yang menentukan DPP kapan waktu yang terbaik," jelasnya di Kantor DPP Partai Golkar, Kemanggisan, Jakarta Barat usai salat Idul Adha, Minggu (11/8).
Menurutnya, tak ada polemik di internal Golkar sehingga Munas harus dipercepat.
"Saya tidak pernah lihat ada polemik apa-apa, biasa saja semuanya," ujarnya.
Terkait calon ketua umum yang bakal didukung Dewan Pembina, Aburizal mengatakan pihaknya condong kepada yang terbaik. Namun dia menolak menyebutkan nama.
"Saya kira kamu (yang terbaik)," selorohnya kepada wartawan.
Terkait kritik kubu Bambang Soesatyo yang menyatakan di bawah kepemimpinan Airlangga, suara Golkar di DPR turun dari sekitar 90 kursi pada periode 2014-2019, menjadi sekitar 85 kursi pada periode 2019-2024. Menanggapi ini, Aburizal mengatakan memang kondisi pada Pemilu 2019 cukup sulit. Namun pihaknya bersyukur Golkar menjadi parpol dengan suara terbanyak kedua setelah PDIP. Namun demikian, menurutnya tetap perlu dilakukan evaluasi.
"Itu memang keadaan yang sangat sulit, untuk bisa ke nomor dua kan baik. Tentu kita ada evaluasi, tapi saya kira apa yang sudah dilakukan baik-baik dari keadaan yang begitu berat," jelasnya.
Evaluasi yang harus dilakukan, lanjutnya, bagaimana pencapaian Golkar pada Pilkada 2020 bisa lebih baik dari sebelumnya. Termasuk bagaimana nantinya Golkar bisa mengusung kader sendiri pada Pilpres 2024.
"(Evaluasi) bagaimana Pileg lebih bagus lagi. Pilpres ke depan Golkar bisa mengusung calonnya sendiri. Nah itu kita evaluasi dari yang lalu untuk lebih baik ke depan," tutupnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nurdin Halid Nilai Airlangga Hartarto Masih Layak Pimpin Golkar, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaDPD Golkar NTT menyatakan tunduk pada Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai NasDem Surya Paloh, tak masalah apabila Golkar menutup peluang mendukung Anies Baswedan di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPengurus DPD Golkar yakin rekomendasi yang telah dikeluarkan untuk calon kepala daerah tidak akan terdampak dari keputusan Airlangga mengundurkan diri.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini, isu Munaslub berembus kencang untuk melengserkan Airlangga dari kursi Ketum Golkar.
Baca SelengkapnyaSikap JK dinilai senior Golkar terkait munaslub tidak konsisten kepada Airlangga dan Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaKepemimpinan Airlangga diguncang melalui desakan Munaslub. Luhut didukung untuk maju di pemilihan Ketum.
Baca SelengkapnyaDalam konferensi pers, Idrus mendesak Airlangga segera melepas jabatannya sebagai ketua umum DPP Partai Golkar
Baca Selengkapnya“Dari 38 ketua DPD Provinsi se-Indonesia menyatakan dukungan sepenuhnya kepada Ketua Umum Partai Golkar dan menolak wacana munaslub,” jelas Ace Hasan
Baca SelengkapnyaDia menyebut, jika isu Munaslub sering terjadi di Partai Golkar menjelang penyelenggaraan Pemilu.
Baca SelengkapnyaKetua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar menegaskan, pihaknya tetap solid mendukung Airlangga menjadi Ketum Golkar lagi.
Baca SelengkapnyaDPD Golkar seluruh Indonesia menyatakan tak ingin Munaslub.
Baca Selengkapnya