Tanggapi 5 Isu Ini, Jokowi Sampai Jelaskan Berulang-ulang
Merdeka.com - Konstelasi politik jelang Pilpres 2019 menghangat. Banyak isu berseliweran. Terutama isu-isu negatif, bahkan cenderung fitnah. Seperti yang menyerang pada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Presiden Jokowi dalam berbagai kesempatan dalam pidatonya dengan nada serius menjelaskan dan meluruskan isu-isu negatif. Bahkan belakang Presiden Jokowi berulang kali menjelaskan isu yang sama di tempat berbeda-beda. "Selama empat tahun saya diam, dan berdasarkan survei 9 juta orang Indonesia percaya isu tersebut. Saya sudah sabar, sabar," kata Jokowi.
Berikut ini adalah momen-momen saat Jokowi meluruskan isu-isu negatif yang menyerang dirinya:
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa isu yang diangkat Prabowo untuk menyerang Jokowi? Prabowo 'menyerang' Jokowi dengan isu penegakan hukum di era Jokowi pertama belum adil.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
Jokowi: Saya Itu Muslim
Jokowi seringkali disebut sebagai orang yang anti Islam. Jokowi menepis tudingan-tudingan itu. Dia menegaskan bahwa dirinya merupakan muslim. Mantan Gubernur DKI itu mengatakan jika selalu mendukung segala tentang kegiatan-kegiatan Islam. Salah satu penjelasannya saat menghadiri acara Peresmian Pembukaan Pendidikan Kader Ulama (PKU) MUI Kabupaten Bogor Angkatan XII Tahun 2018, Jawa Barat, Rabu (8/8)
"Ada yang bilang, Presiden Jokowi tidak pro-Islam. Ya bagaimana? Saya itu Muslim. Setiap hari, setiap minggu, setiap bulan juga dengan Kiai Ma'ruf Amin," kata Jokowi.
Soal Antek Asing
Saat memasuki kampanye pilpres, Jokowi selalu dikaitkan dengan isu antek asing. Jokowi berkali-kali memjawab isu tersebut. Jokowi membuktikan aset yang dikuasai oleh asing sudah diambil alih. Di antaranya, tahun 2015 Blok Mahakam puluhan tahun dikuasi oleh Prancis dan Jepang, sudah diambil oleh Pertamina.
Kedua, pada tahun 2018 Blok Rokan di Riau yang puluhan tahun dikuasi oleh Amerika, sekarang dikelola pertamina. "Dan terbaru Freeport yang selama 40 tahun kita hanya diberi 9 persen saham, sekarang sudah 51 persen kita pegang mayoritas," kata Jokowi saat memberikan sambutan di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Jombang, Selasa (18/12).
Jokowi: Jangan Dipikir Saya Utang Segede Itu
Presiden Jokowi geram dengan pemberitaan di media sosial tentang isu utang pemerintah yang jumlahnya mencapai ribuan triliun rupiah. Jokowi menegaskan, utang itu bukan karena kebijakannya melainkan sudah ada dari pemerintah sebelumnya.
"Isu utang, saya dilantik itu utangnya sudah Rp 2.700 triliun, ya saya ngomong apa adanya. Bunganya setiap tahun Rp 250 triliun. Kalau empat tahun sudah tambah seribu. Ngerti ndak ini? Supaya ngerti, jangan dipikir saya utang segede itu, enak aja," kata Presiden Jokowi dengan nada kesal saat memberikan sambutan dalam acara Konvensi Nasional Galang Kemajuan Tahun 2018 di Ballroom Puri Begawan, Bogor, Sabtu (7/4).
Jokowi: Masak Ada PKI Balita
Berkali-kali Presiden Jokowi dikaitkan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Berkali-kali juga Jokowi membantah tidak terlibat dengan organisasi terlarang tersebut. Dalam beberapa pidatonya, Jokowi sering mengklarifikasi isu ini.
"Saya lahir pada tahun 1961. PKI dibubarkan sekitar tahun 1965 atau 1966. Pada tahun 1965 umur saya kan baru 4 tahun. Masak ada PKI balita," kata Jokowi.
Terkait isu yang menyebutkan dirinya PKI, Jokowi mempersilakan masyarakat untuk mengkroscek langsung ke tempat kelahirannya di Solo, terutama terkait silsilah keluarganya. "Saya muslim, bapak ibu saya juga muslim. Silakan ditanyakan ke daerah asal saya, takmir masjid di sana," kata Jokowi.
Soal Kriminalisasi Ulama
Presiden Jokowi juga menanggapi soal isu kriminalisasi ulama. Dalam berbagai kesempatan Jokowi sering berbicara soal isu ini. Seperti saat menghadiri acara rakernas relawan Bravo-5, di Putri Duyung Cottage, Ancol, Jakarta Utara, Senin (10/12).
"Kriminalisasi ulama bagaimana mungkin? Yang pertama, Pak cawapres kita ini adalah ulama yang paling udah paling atas bener. Pak Kiai Ma'ruf Amin ketua MUI, kok isu isu seperti ini masih berani keluar?" ujar Jokowi.
"Kita ini tiap hari ketemu ulama, tiap hari ke pondok pesantren ketemu ulama, tiap hari masuk ke pondok juga ketemu para kiai," kata Jokowi.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi bercerita bagaimana dirinya selalu diminta cawe-cawe gubernur dan bupati, tiap kunjungan kerja.
Baca SelengkapnyaIsu yang beredar, mulai dari pembatalan kenaikan UKT yang tinggi, hingga masalah yang menyeret Kejaksaan Agung dan Polri
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi data intelijen partai politik yang dia pegang.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sidang terbuka Institut Pertanian Bogor, dalam rangka Dies Natalis ke-60, di Kampus IPB Dramaga Bogor.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, saat ini, sangat sulit untuk mengumpulkan penerimaan negara
Baca Selengkapnya"Mungkin Pak Jokowi perlu datang ke Desak Anies sekali-kali, itu kan terbuka," kata Jazilul Fawaid
Baca SelengkapnyaDebat sudah berlangsung sebanyak tiga kali dan menjadi kesepakatan sampai debat terakhir.
Baca SelengkapnyaJoko Widodo atau biasa disapa Jokowi mungkin satu-satunya orang yang tak pernah kalah dalam kontestasi Pemilu di era Reformasi.
Baca SelengkapnyaIstana meluruskan ucapan Presiden Jokowi soal presiden boleh kampanye dan memihak.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai banyak pihak kecewa melihat debat capres kedua
Baca SelengkapnyaJokowi pun curhat kerap dimarahi emak-emak di pasar
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi mengunjungi Banyumas, Banjarnegara, dan Tegal untuk bertemu dengan berbagai lapisan masyarakat.
Baca Selengkapnya