Tanggapi Gerindra, PDIP sebut kerja Jokowi-JK lebih dirasakan rakyat
Merdeka.com - Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla genap berusia dua tahun. Partai Gerindra sejauh ini mengapresiasi pencapaian kinerja Jokowi-JK. Meskipun di sejumlah sektor yang dianggap baik adalah produk lanjutan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Wakil Sekjen PDIP, Eriko Sotarduga, mengatakan penilaian dari Gerindra adalah hal yang wajar karena berstatus sebagai partai oposisi. Tetapi, Eriko menilai pemerintahan Jokowi-JK jauh lebih banyak bekerja ketimbang pemerintahan SBY.
"Sah-sah saja, kalau oposisi tentu menyampaikan hal seperti itu. Tetapi tentunya dibandingkan pemerintahan yang lalu pemerintahan saat ini jauh lebih berbuat. Artinya jauh lebih dirasakan oleh masyarakat," kata Eriko di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/10).
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
-
Bagaimana Jokowi ingin tingkatkan kesejahteraan rakyat? 'Pak Joko Widodo menetapkan kebijakan akan menghentikan, menjual kekayaan kita dalam bentuk mentah dengan murah ke luar negeri,' ujar Prabowo.
-
Siapa yang mengapresiasi kinerja Kejagung? Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni mengapresiasi kinerja Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam mengungkap sejumlah kasus dugaan tindak pidana korupsi yang mengakibatkan kerugian negara bernilai fantastis.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran akan meningkatkan kesejahteraan rakyat? Dia mencontohkan dalam konteks kredit usaha masyarakat kecil, Prabowo-Gibran akan mensejahterakan kelompok petani, nelayan, peternak dengan berbagai programnya.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
Semboyan Kabinet Kerja yang mengedepankan kerja nyata, menurutnya, tidak hanya sebatas wacana. Justru, menurut Eriko, banyak program kerja era SBY yang belum diselesaikan hingga saat ini yang kemudian dituntaskan Jokowi-JK.
"Ini kan nyata kerja, kerja, kerja. Bukan artinya ini sekadar wacana. Kalau wacana akan akan dari periode sebelumnya kita alami. Tapi ini kan dilakukan dan nyata," terangnya.
Eriko mengungkapkan arah pembangunan Jokowi-JK telah pada jalur yang tepat. Ini ditunjukkan dengan giat dan gencarnya pemerintahan Jokowi-JK membangun infrastruktur di Indonesia.
"Ada kekurangan wajar. Itu yang tentu akan disempurnakan di periode tersisa itu. Kalau kami lihat ini sudah pada track yang tepat. Artinya, pembangunan itu fokus menyelesaikan dulu masalah infrastruktur," klaimnya.
Sektor infrastruktur, lanjutnya, telah menjadi pekerjaan rumah yang belum rampung diselesaikan selama 10 tahun SBY memimpin Indonesia. Padahal, infrastruktur menjadi salah satu instrumen penting dalam menentukan pemerataan kesejahteraan bagi masyarakat.
"Karena masalah utama di Indonesia adalah infrastruktur yang seharusnya di periode lalu sudah diselesaikan dalam 10 tahun periode lalu," tegas Eriko.
Anggota Komisi VI ini mencontohkan, pembangunan Bandar Udara di pulau terdepan Indonesia, di Miangas, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara. Kemudian, Bandar Udara Nop Goliat Dekai, Yahukimo, Provinsi Papua.
Pembangunan infrastruktur transportasi tersebut, katanya, akan berpengaruh terhadap harga kebutuhan harga pokok di daerah-daerah. Eriko menambahkan dampak dari pembangunan itu, kebijakan Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga bukan tidak mungkin akan terealisasi.
"Di masyarakat terdepan seperti yang tadi saya sampaikan, membangun pelabuhan di pulau terdepan, keberanian dalam hal- seperti ini bermanfaat. Bahwa Indonesia itu tidak hanya untuk banyak penduduknya saja, tapi yang sedikit pun berlaku adil. Bahwa sekarang harga minyak sama seperti di Jawa," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin mencapai 75,6 persen versi Litbang Kompas.
Baca SelengkapnyaMeski tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi cukup tinggi, ada lima kondisi masyarakat di era Jokowi yang menjadi perhatian.
Baca SelengkapnyaSelama 10 tahun Presiden Jokowi memimpin RI, sejumlah masyarakat punya kesan dan pesan terhadap orang nomor satu di Indonesia itu.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Ketua DPD Golkar Jawa Timur, M Sarmuji.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan dua alasan utama elektabilitas Gerindra naik mengalahkan PDIP.
Baca SelengkapnyaPembangunan yang merata disebut menjadi salah satu penyebab tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Baca SelengkapnyaPenarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Baca SelengkapnyaSebanyak 76,2 persen masyarakat mengaku puas dengan kinerja Jokowi, meski belakangan banyak diterpa isu negatif.
Baca Selengkapnya"Data menunjukkan bahwa sebesar 80 persen masyarakat menyatakan puas dengan kinerja Jokowi," kata Afrimadona.
Baca SelengkapnyaPrabowo memuji gagasan Jokowi yang menjadi perbincangan dunia.
Baca SelengkapnyaTingkat kepuasan kinerja pemerintah mempengaruhi pilihan capres-cawapres di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBurhanuddin menyebutkan, kepuasan terhadap kinerja Presiden mayoritas tercatat di tiap segmen demografi warga dan setiap wilayah.
Baca Selengkapnya