Tanggapi Survei Indikator, PKS Jamin Kader Solid Dukung Prabowo-Sandi
Merdeka.com - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi bidang politik, Suhud Aliyuddin menganggap, temuan lembaga survei Indikator Politik Indonesia hal lumrah. Dalam temuan Indikator Politik Indonesia, hampir semua partai politik tidak solid mendukung kandidat capres-cawapres di Pilpres 2019.
"Kami kira hasil temuan itu wajar karena pilihan capres dengan pilihan caleg belum tentu sama. Ada pemilih yang setuju dengan capres namun pilihan partai atau anggota legislatifnya berbeda," kata Suhud saat dikonfirmasi, Kamis (24/1).
Kendati demikian, ia meluruskan hasil survei tersebut tidak seluruhnya bisa dikatakan kader partai politik, melainkan simpatisan partai. Simpatisan, kata Suhud, tidak bisa otomatis dianggap sebagai kader partai.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Siapa yang menilai elektabilitas PSI? Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas menilai, kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI belum membuat elektabilitas partai tersebut naik.
-
Bagaimana Prabowo melihat perbedaan koalisi? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Apa keyakinan Prabowo soal PKB? 'Kita kumpul berbeda bisa kerja sama saudara-saudara sekalian walaupun dalam pemilihan yang lalu PKB mendukung yang lain, tapi saya mengatakan dari awal saya yakin pada saatnya PKB akan kembali mendukung saya. Saya yakin saya yakin bahwa PKB akan bersama saya membangun bangsa,'kata Prabowo.
Sebab, dia menegaskan, seluruh kader PKS solid mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 itu.
"Di internal kader PKS solid mendukung pasangan Prabowo-Sandi. Namun, pemilih PKS yang bukan kader (simpatisan) bisa jadi pilihannya berbeda ketika memilih capres-cawapres dengan sikap struktur atau kader PKS," kata Suhud yang juga Ketua DPP PKS itu.
Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia tercatat PKS, sebagai partai pengusung Prabowo-Sandi, hanya menyumbang 73,7 persen. Sedangkan 21,1 persen simpatisan PKS mendukung Jokowi-Ma'ruf.
Fenomena ini disebut sebagai split-ticket voting, yaitu pilihan elite partai yang tidak sejalan dengan keinginan basis massa mereka.
Survei tersebut dilakukan sejak 16-26 Desember dengan metode multistage random sampling, melibatkan 1.220 responden, tingkat kekeliruan kurang lebih 2,9 persen.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hidayat Nur Wahid menegaskan, partainya hingga kini masih solid dalam memberikan dukungan kepada pasangan RIDO di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSedangkan kalau dilihat dari basis pemilih 2019, pendukung Prabowo-Sandi tidak sepenuhnya mendukung Prabowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSebagai salah satu partai Koalisi Indoensia Maju (KIM) plus, Gerindra belum secara sepenuhnya mendukung Ridwan Kamil-Suswono.
Baca SelengkapnyaHasil Survei CSIS mengungkapkan rata-rata pemilih partai belum solid mendukung capres
Baca SelengkapnyaHasil itu berdasarkan survei dilakukan LSI Denny JA pada 1-8 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaHarusnya jika linier pasangan Ahmad Lutfi-Taj Yasin mendapat 72 persen, tetapi pasangan yang didukung KIM Plus ini (elektabilitas) mendapatkan 47,19 persen.
Baca SelengkapnyaSementara elektabilitas PDIP dan Gerindra berada di bawah PKB.
Baca SelengkapnyaElektabilitas tiga calon presiden; Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan saling salip. Terpotret dari hasil survei.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA menemukan 34,6 persen pemilih PDIP memilih Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTemuan Indikator Politik Indonesia menunjukkan suara partai pengusung seperti PKB paling sedikit menyumbang suara kepada Anie-Muhaimin.
Baca SelengkapnyaPoltracking menggelar survei tatap muka pada 29 Oktober-3 November 2023.
Baca SelengkapnyaPDIP memperoleh suara paling tinggi yakni 20,3 persen.
Baca Selengkapnya