Targetkan 60 persen suara di Jabar, tim kampanye Jokowi kerahkan para caleg

Merdeka.com - Tim Pemenangan Provinsi Jabar menargetkan bisa meraih suara 60 persen untuk Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Mereka mengklaim punya sumber daya yang secara matematis bisa bisa merealisasikan target tersebut.

Hal ini terungkap dalam konferensi pers yang dilakukan petinggi partai PDIP, Golkar, PPP, PKB, Hanura, Nasdem, PKB, PSI dan Perindo di Kantor PPP Jabar, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Senin (10/9).

Jubir Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin Jabar, MQ Iswara mengatakan bahwa kekuatan Jokowi menghadapi pilpres tahun depan sudah sangat matang, ditambah solidnya partai koalisi di tingkat daerah.

"Kami sedang menghitung kemungkinan raihan yang akan didapatkan. Tapi sejauh ini 60 persen kita dapat lah suara di Jabar," katanya.

Dia mengatakan, sembilan partai koalisi sudah satu visi dalam merebut simpati masyarakat Jabar yang jumlahnya sekitar 32 juta jiwa. Semuanya sudah paham posisi Jabar sangat penting karena sumbangan untuk suara nasional mencapai 19 persen.

"Kemenangan di jabar signifikan untuk raihan nasional," ujarnya.

Setiap partai yang tergabung dalam koalisi dia sebut rata-rata punya calon legislatif Kab/kota sebanyak 1.200 orang, 120 caleg provinsi dan 100 caleg pusat.

Strateginya, dalam Pemilihan Legislatif nanti, setiap sudah diarahkan untuk ikut mengkampanyekan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Lebih lanjut, saat ini tim pemenangan tingkat Jabar untuk Joko Widodo-Ma'ruf Amin sudah membahas pula soal struktur organisasi yang akan bekerja. Semuanya tinggal diumumkan dalam waktu dekat.

Terkait ketua di tingkat Jabar, pihaknya saat ini menunggu keputusan tim kampanye tingkat pusat. Ada tiga nama yang diusulkan, yakni ketua DPW Nasdem Jabar, Saan Mustofa, Ketua DPD Golkar Jabar, Dedi Mulyadi dan Ketua DPD PDIP Jabar, TB Hasanuddin.

"Nanti akan diumumkan dalam waktu dekat, termasuk nanti struktur organisasi di bawahnya. Kami juga punya perwakilan kepala daerah yang jadi bagian partai koalisi di 22 daerah di Jawa Barat," ujar Iswara.