Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Teater kebangsaan di HUT Megawati singgung Pilkada DKI dan impor beras

Teater kebangsaan di HUT Megawati singgung Pilkada DKI dan impor beras HUT ke-45 PDIP. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-71 Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri disuguhkan dengan pagelaran teater kebangsaan berjudul Satyam Eva Jayate. Teater kebangsaan itu menyinggung soal kondisi sosial politik terkini, mulai dari Pilkada DKI Jakarta hingga impor beras.

Sejumlah tokoh dan seniman memainkan lakon cerita yang diadopsi alur Ramayana seperti Raja Raden Wijaya yang diperankan Sudjiwo Tedjo, rishi oleh Butet Kertaradjasa, permaisuri Happy Salma, putri raja oleh Inayah Wahid, Marwoto dan Susilo sebagai Adipati.

Lakon ini sebenarnya mengangkat tema tentang perjuangan menegakkan keadilan di tengah berbagai masalah yang terjadi berkembang di masyarakat. Cerita ini mengisahkan persaingan dua tokoh besar (politisi) yang bersaing memperebutkan kekuasaan.

Salah satu adegan yang menyinggung soal Pilkada DKI Jakarta dimainkan oleh Adipati Susilo. "Sekejam-kejamnya ibu tiri masih lebih kejam ibu kota, misalnya pilkada," ujarnya.

Isu soal impor beras juga disinggung dalam pentas. Contohnya, ketika Butet sebagai Rishi yaitu seorang suci atau penyair yang mendapat wahyu dalam agama Hindu, melakukan penafsiran mimpi Permaisuri.

"Ini mimpi bisa saja diartikan mencangkul-cangkul lapangan golf yang sangat luas itu, untuk dijadikan tempat perkebunan dan sawah-sawah, agar tidak impor beras," ucap Butet.

Beberapa adegan yang dimainkan juga mengundang gelak tawa dari para tamu undangan. Semisal, penampilan Inayah Wahid. Inayah yang berperan sebagai putri raja, sempat disangka kakaknya, Yenny Wahid oleh Marwoto.

"Mbak Yenny ya? Yang cagub itu," tanya seorang ajudan Adipati Marwoto. "Bukan itu kakak saya, enggak jadi maju," balas Inayah.

Gelaran teater kebangsaan yang dimainkan para seniman itu secara keseluruhan sangat menghibur para tamu yang hadir termasuk Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Para tamu undangan lain terdengar tertawa lepas saat para seniman melontarkan guyonan.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto membantah pagelaran teater kebangsaan berjudul Satyam Eva Jayate dalam perayaan ulang tahun Megawati berisi sindiran politik atau kepada pihak tertentu. Cerita tersebut, kata Hasto, murni berisi penghormatan dan perhatian Megawati terhadap lingkungan dan kebudayaan.

"Sejak awal Samuel Wattimena sebagai panitia ketemu Butet menyampaikan pesan yang penting ini tampilkan kegembiraan, tidak ada sindiran kepada siapapun, dan jangan ada yang merasa tersindir juga," kata Hasto.

Hasto menjelaskan, tema Satyam Eva Jayate diangkat untuk menyampaikan pesan bahwa kebenaran yang akan menang. Satyam Eva Jayate merupakan ucapan dari Pendiri Kerajaan Majapahit Raden Wijaya pada abad XIII.

"Ini pernyataan Raden Wijaya pada 1293, dan jadi bagian nilai-nilai penting yang diyakini bu Mega, dalam pasang-surutnya kehidupan beliau, beliau selalu percaya kebenaran itu," tegasnya.

Dalam cerita itu sempat disinggung soal isu-isu nasional baik yang terkini ataupun yang telah lalu. Semisal soal impor beras, mahar politik hingga Pilkada DKI Jakarta. Menurutnya, isu-isu yang diangkat dalam cerita merupakan hal biasa.

"Memangnya kita bicara tentang bahasa surgawi, kita biasa tentang kesenyapan, tentang tari-tarian yang tidak punya makna, kan pemaknaannya itu tidak lepas dari berbagai isu sekarang," tandasnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Poin-Poin Pidato Megawati di Rakernas V PDIP, Bahas Kecurangan Pilpres hingga Utang Negara
Poin-Poin Pidato Megawati di Rakernas V PDIP, Bahas Kecurangan Pilpres hingga Utang Negara

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, menyampaikan pidato politiknya sata pembukaan Rakernas V PDIP, Jumat (24/5).

Baca Selengkapnya
Bedah Buku Merahnya Ajaran Bung Karno, Hasto Sindir Kekuasaan untuk Kedaluatan Rakyat Diubah untuk Keluarga
Bedah Buku Merahnya Ajaran Bung Karno, Hasto Sindir Kekuasaan untuk Kedaluatan Rakyat Diubah untuk Keluarga

Hasto juga menyinggung bagaimana di Rangkasbitung ada sosok petani yang berani melawan kolonialisme Belanda.

Baca Selengkapnya
"Pemimpin Jiwa Ksatria Bukan Nempel Tokoh Lain"

Wayang menjadi ritual kehidupan. Bagaimana kejahatan dikalahkan dengan kebaikan.

Baca Selengkapnya
Megawati Dengar Banyak Laporan Institusi Negara Tidak Netral di Pilkada
Megawati Dengar Banyak Laporan Institusi Negara Tidak Netral di Pilkada

"Mereka memaksakan pasangan calon tertentu dengan berbagai intimidasi dan sekaligus iming-iming sembako gratis bahkan uang," kata Megawati.

Baca Selengkapnya
Pimpin Upacara HUT ke-79 RI di Lenteng Agung, Megawati Singgung Penguasa Belenggu Kedaulatan Rakyat
Pimpin Upacara HUT ke-79 RI di Lenteng Agung, Megawati Singgung Penguasa Belenggu Kedaulatan Rakyat

Megawati menyoroti konstitusi yang ikut dibelokkan penguasa demi kepentingan pribadi.

Baca Selengkapnya
Lakon Wahyu Makutharama Pemimpin yang Mengentaskan Kemiskinan, Hasto: Ya Pak Ganjar Pranowo
Lakon Wahyu Makutharama Pemimpin yang Mengentaskan Kemiskinan, Hasto: Ya Pak Ganjar Pranowo

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri diketahui turut menyaksikan secara daring lakon Wahyu Makutharama melalui siaran di YouTube.

Baca Selengkapnya
Ditanya Jokowi Suasana Pemilu 2024, Megawati: Kayak Dansa, Bisa Sendiri, Berdua dan Ramai-Ramai
Ditanya Jokowi Suasana Pemilu 2024, Megawati: Kayak Dansa, Bisa Sendiri, Berdua dan Ramai-Ramai

Megawati mendapat pertanyaan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal bagaimana suasana pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
Megawati: Saya Sudah Jengkel, Kenapa Kalian yang Baru berkuasa Bertindak Seperti Zaman Orde Baru?
Megawati: Saya Sudah Jengkel, Kenapa Kalian yang Baru berkuasa Bertindak Seperti Zaman Orde Baru?

Megawati merasa jengkel dengan para penguasa yang bertindak seperti zaman orde baru.

Baca Selengkapnya
Pesan Mendalam
Pesan Mendalam "Sikap Pemimpin ke Rakyat" di Balik Pagelaran Wayang Ditonton Jenderal TNI- Polri

Pagelaran wayang kulit bertajuk "1 Layar 4 Dalang" diselenggarakan oleh Mahkamah Agung RI pada Jumat(25/8) lalu di halaman upacara Mahkamah Agung RI.

Baca Selengkapnya
Megawati Minta Pemerintah Waspada Krisis Pangan: Negara yang Impor Beras Ketar-Ketir
Megawati Minta Pemerintah Waspada Krisis Pangan: Negara yang Impor Beras Ketar-Ketir

Megawati mengingatkan pemerintah mengenai ancaman krisis pangan ke depan.

Baca Selengkapnya
Megawati: Politik Sekarang Pragmatis, Melupakan Suara Hati Hanya Demi Ambisi Kekuasaan
Megawati: Politik Sekarang Pragmatis, Melupakan Suara Hati Hanya Demi Ambisi Kekuasaan

Megawati menilai, politik saat ini mengabaikan nilai-nilai yang terkandung dalam lirik lagu Indonesia Raya.

Baca Selengkapnya
Selain Sentil Penguasa, Ini Pidato Megawati Singgung Korupsi Berjemaah hingga Kepungan Politik
Selain Sentil Penguasa, Ini Pidato Megawati Singgung Korupsi Berjemaah hingga Kepungan Politik

Ketum PDIP Megawati bebrapi-api saat pidato menyinggung soal penguasa saat ini.

Baca Selengkapnya