Teman Ahok: Ahok tak akan abaikan kerja keras kita
Merdeka.com - Sepekan terakhir, calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tampaknya sedang bimbang soal kendaraan yang akan dipakai untuk Pilgub DKI 2017. Apakah tetap di jalur perorangan dibantu relawan Teman Ahok, atau bersama bergabung dengan partai.
Ahok, sapaan Basuki, sejak beberapa bulan lalu menyatakan maju di jalur independen bersama cawagub dari PNS DKI, Heru Budi Hartono. Sampai acara Teman Ahok fair dua pekan lalu, KTP dukungan sudah mencapai 900 ribu.
Sebenarnya, KTP yang terkumpulkan sudah melewati syarat dukungan yang ditetapkan KPUD. Namun Teman Ahok menargetkan bisa mengumpulkan satu juta KTP. Sesuai janji mereka ke Ahok.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
Belakangan Ahok sering mengungkit pupusnya rencana kembali berduet dengan Djarot. Padahal Ahok mengaku masih berhasrat kembali maju bersama Djarot. Teman Ahok tak mau menanggapi kegalauan Ahok secara berlebihan.
Namun, seandainya di injury time Ahok memilih berlabuh ke partai politik, apa reaksi mereka?
"Itu hak beliau, kita hanya diberikan tugas mencari kereta saja. Dan kini sudah ada, satu kereta kencana, satu kerata emas. Apapun pilihannya kita serahkan ke beliau, kalau beliau pilih partai apa artinya kita ngambek? saya rasa tidak juga," kata I Gusti Putu Artha, yang ditunjuk sebagai pendamping ahli Teman Ahok, saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (13/6).
Mantan Komisioner KPU ini mengatakan, sejak awal Teman Ahok dibentuk memang bertujuan untuk menyelamatkan Ahok. Apalagi, saat mencuat galangan dukungan hak angket di DPRD, dalam pengamatan mereka, Ahok sudah mulai berseberangan dengan partai.
"Tugas kita menyelamatkan Pak Ahok. Dan saya rasa ini sudah sudah berjalan baik tinggal proses verifikasi. Meski demikian, apapun pilihannya pasti akan dikomunikasikan dengan kita, tapi saya rasa engga engak mungkin beliau abaikan kerja keras kita," ucapnya optimis.
Sejauh ini, tambahnya, komunikasi yang terjadi dengan Ahok hanya sebatas persiapan maju di jalur perseorangan. Di luar itu, termasuk kegalauan Ahok ingin didukung dengan partai tak pernah menjadi pembicaraan di antara mereka.
"Informasi di dalam (diri Ahok) saya enggak mampu ketahui, mungkin saja ada hal-hal yang tak terkomunikasi dan hanya beliau yang tahu. Tapi saya sampaikan, Pak Ahok harus menang," tegasnya.
Dia yakin, relawan Teman Ahok bisa menerima segala keputusan Ahok pada akhirnya, selama ada komunikasi yang baik dengan mereka.
"Banyak hal tidak terkomunikasi dengan kita, kalau saja mungkin dikomunikasikan, saya rasa teman-teman paham. Karena tujuan awal Teman Ahok berdiri, menyiapkan tiket dan sekarang tiketnya sudah ada, partai siap, kita sip. Jadi soal komunikasi, saja," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok mengaku belum menerima pesan WhatsApp dari Cagub Jakarta Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaAhok pun mengakui berkomunikasi dengan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu lewat WhatsApp.
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaAhok menjelaskan absennya Anies Baswedan di kampanye akbar Pramono-Rano.
Baca SelengkapnyaAnies mengakui melakukan komunikasi dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Baca SelengkapnyaPramono mengklaim Ahok akan membantu dirinya dan Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.
Baca SelengkapnyaAdian menilai tidak setiap komunikasi dan silaturahmi dikaitkan dengan hal politik.
Baca SelengkapnyaAhok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaAhok mengaku ditugaskan untuk membantu PDIP dalam pemenangan pilkada.
Baca SelengkapnyaSambil tertawa, Ahok mengatakan tidak tahu di mana Jokowi
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca Selengkapnya