Tentukan dukungan, Demokrat tak pandang jumlah parpol pendukung Jokowi dan Prabowo
Merdeka.com - Partai Demokrat masih menimbang dukungan politik Pilpres 2019. Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan menjelaskan partainya tak memandang soal jumlah banyaknya parpol yang mendukung Joko Widodo maupun Prabowo Subianto.
Menurutnya, Partai Demokrat yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono lebih fokus pada tokoh cawapres yang diusung.
"Sama sekali tidak, karena yang menentukan itu siapa cawapresnya, hingga kalau salah satu koalisi menentukan cawapres yang keliru, jadi koalisi yang lain akan menang. Jadi posisi tawar Demokrat akan semakin kuat, bukan semakin lemah. Karena kita memiliki tokoh yang bisa mendongkrak tokoh yang kita dukung," katanya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (16/7).
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Apa peran partai politik dalam memilih Wapres? Namun peranan Partai Politik, hanya sekadar memberi saran, tidak dominan seperti dalam Pilpres kali ini dalam memutuskan calon.
-
Siapa yang menyatakan Demokrat tidak akan rujuk? Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Bagaimana Prabowo melihat perbedaan koalisi? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
Syarief tak mau menanggapi lebih jauh bila nanti Jokowi dan Prabowo mengumumkan pendampingnya di 'injury time'. Sebab, Demokrat saat ini fokus membangun komunikasi dengan semua pihak sambil menerka pihak mana yang cocok didukung.
"Tentu kan ini koalisi kita jalan terus jadi pada ditentukan di akhir enggak apa-apa, yang penting komunikasi berjalan terus. Kami punya prinsip bahwa pada saatnya nanti tak ada istilahnya ketinggalan," ujarnya Syarief.
"Ada perbedaan pandangan di Demokrat, ada yang dukung pak Jokowi dan Prabowo, ya di tiap rapat ada beberapa pandangan, itu biasa, kalau enggak ada perbedaan ya enggak perlu rapat. Dalam rapat itu ada opsi-opsi, apa yang cocok chemistry-nya dengan Demokrat. Itu yang kita ambil," tambahnya.
Demokrat juga tak merasa ketinggalan gerbong karena belum menentukan dukungan koalisi. Komunikasi antara kubu Jokowi dan Prabowo juga tetap terjalin. Dalam waktu dekat partai berlogo Mercy ini bakal mengungkapkan isi hatinya.
"Yang jelas komunikasi kita jalan terus, koalisi pemerintah kita tetap berkomunikasi, dengan koalisi Gerindra kita tetap berkomunikasi, dan mudahan-mudahan dalam waktu tak lama lagi kita akan menentukan sikap kemana," tutur Syarief.
Lebih lanjut, Demokrat tak ingin mengungkapkan kenyamanannya berada di koalisi mana. Namun, kata Syarief, komunikasi Demokrat dengan Prabowo Subianto semakin positif.
"Ya kita terus komunikasi dengan Prabowo dan sangat positif. Tiap pertemuan kan bernilai ada positifnya, ya kita coba dengan yang positifnya itu. Kita tentukan nanti lah. Karena kan AHY punya elektabilitas yang tinggi ya," ungkap Syarief.
Demokrat sendiri sudah bulat mengusung putra bungsu SBY yakni Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres. Namun, kata Syarief, saat ini Demokrat lebih mempertimbangkan chemistry dan program pemerintahan. lima tahun ke depan yang berdampak positif kepada rakyat.
"Ya artinya begini, tak ada harus harga mati (AHY harus cawapres) yang penting transparansi, chemistry, itu yang penting," tandas legislator DPR ini.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrat hanya mendorong Prabowo untuk mencari sosok cawapres yang bisa bawa kemenangan
Baca SelengkapnyaDemokrat sedang berada di persimpangan menentukan langkah politik selanjutnya.
Baca SelengkapnyaDirencanakan, hari ini para Ketum partai KIM akan bertemu mematangkan pembahasan soal cawapres Pabowo.
Baca SelengkapnyaKetum AHY akan segera mengumumkan ke koalisi mana Partai Demokrat akan bergabung.
Baca SelengkapnyaAHY menyebut, Prabowo memenuhi sejumlah kriteria calon presiden yang didukung oleh Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaSelain Gibran, ada pula tiga nama lain yang menguat seperti Airlangga Hartarto, Erick Thohir, maupun Khofifah Indar Parawansa.
Baca SelengkapnyaSBY lebih memilih Prabowo Subianto-Gibran karena dinilai lebih siap memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaZulhas menegaskan, dukungan PAN ke Prabowo merupakan keputusan partai.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDemokrat tidak menutup peluang bergabung ke Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaAHY memastikan Partai Demokrat siap membantu menuntaskan janji-janji kampanye pasangan calon nomor urut 2 itu di pemerintahan nanti.
Baca SelengkapnyaAda 101 anggota DPR RI dari PDIP yang siap bermitra dengan Prabowo dan seluruh menteri-menterinya.
Baca Selengkapnya