Tepis ucapan Prabowo, tokoh-tokoh ini yakin Indonesia tak akan bubar
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sempat berpidato tentang bubarnya Indonesia pada 2030. Pernyataan ini menuai Kritik. Terlebih itu dikutip dari salah satu cerita fiksi berdasarkan kajian ahli luar negeri.
Buku Ghost Fleet merupakan novel berlatar belakang konflik global yang melibatkan China dan Amerika Serikat (AS). Karya Peter W. Singer dan August Cole. Dalam novel tersebut Indonesia dikabarkan runtuh. Tapi, tak jelas apakah musnah atau menjadi negara gagal.
"Saudara-saudara. Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030. Bung, mereka ramalkan kita ini bubar," kata Prabowo dalam video yang diunggah akun Facebook Gerindra, Senin 19 Maret 2018.
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Siapa kakek Prabowo Subianto? Ia adalah cucu dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) 46 dan anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
-
Mengapa Prabowo dituduh melakukan kudeta? Prabowo mengaku kerap dituduh ingin mengkudeta saat dulu aktif menjadi tentara, namun hal itu ia tidak lakukan.
-
Apa yang dilakukan Prabowo usai berpidato? Capres Prabowo Subianto menghadiri acara Jaringan Islam Indonesia di Palembang, Selasa (9/1). Usai berpidato, Prabowo menyempatkan diri menggendong dan mencium dua anak kecil.
-
Kenapa Prabowo menghentikan pidato? Prabowo juga mengungkapkan kejadian tersebut dalam pidatonya di sebuah acara doa di Lebak, Banten. Ketika mendapat isyarat dari ajudannya melalui tatapan, Prabowo meminta izin untuk menghentikan pidatonya dengan berkata, 'Saudara-saudara, saya sudah diberi isyarat oleh ajudan saya. Orang yang berdiri di depan saya, matanya melotot.'
-
Bagaimana Prabowo menanggapi? 'Itu hak politik,' kata Prabowo usai menghadiri acara bertajuk 'Trimegah Political and Economic Outlook 2024' di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
Beberapa tokoh Indonesia menepis kabar tersebut.
1. Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons isi pidato politik Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang menyebut Indonesia akan bubar pada tahun 2030. Jokowi mengatakan, setiap orang harusnya menatap masa depan dengan rasa optimisme bukan sebaliknya.
"Kita memandang ke depan itu dengan rasa optimisme," kata Jokowi.
Dia juga berpesan agar sesulit apapun kondisi yang dihadapi Indonesia, para tokoh harus memberikan harapan lebih baik kepada generasinya.
"Kita memandang ke depan itu juga memberikan sebuah harapan lebih baik kepada anak-anak muda kita, kepada rakyat kita. Sesulit apapun tantangan yang ada, sesulit apa pun hambatan yang ada harus ada rasa optimisme, rasa harapan lebih baik," ujarnya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla
JK juga menanggapi pidato politik Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang menyebut Indonesia akan bubar di 2030. JK menilai hal tersebut hanya khayalan.
"Saya kira banyak dibahas. Tentu sesuatu yang mendapat perhatian. Tapi itu kan fiksi," kata JK.
Akan tetapi, JK memperingatkan Indonesia harus menjaga persatuan. Sehingga, kata dia, tidak terjadi seperti negara-negara lain seperti konflik Yugoslavia, Balkan, serta Rusia.
"Karena itulah saya beri peringatan untuk tetap bersatu, dan menjaga persatuan, dan pemilu-pemilu yang aman, karena hal itu terjadi banyak negara. Dan Alhamdulillah kita enggak," ungkap JK.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maruf Amin
Ma'ruf menegaskan tidak setuju dengan pidato Prabowo tersebut. Dia menyakinkan bahwa Indonesia akan semakin kuat.
Seperti dikutip dari Liputan6, Ma'ruf menuturkan, kemajuan Indonesia sebetulnya sudah terlihat jelas ketika negara-negara di dunia berkiblat ke Tanah Air. Indonesia dianggap punya kelebihan tersendiri, yakni mampu mengelola kemajemukan dengan baik.
Dia juga menambahkan bahwa Indonesia memiliki Pancasila yang bisa menjadi pemersatu bangsa. "Pancasila itu titik temu," ujar Ma'ruf.
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj
Sama seperti Ma'ruf, Aqil juga tidak setuju dengan pidato Prabowo tentang bubarnya Indonesia pada 2030. Dia terus memberikan optimisme mengenai Indonesia.
"Kami yakin Indonesia akan selamanya tetap ada, dengan syarat bangsa yang beriman, bertakwa, berbudaya. Insya Allah," kata Aqil.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernyataan tersebut rupanya Prabowo kutip dari salah satu buku yang berjudul Ghost Fleet.
Baca SelengkapnyaPrabowo bakal merangkul semua pihak untuk bersatu membangun Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyebut saat ini masih dalam proses penjaringan ide-ide.
Baca SelengkapnyaPrabowo menduga pihak-pihak yang menakuti-nakuti masyarakat merupakan antek-antek asing yang ingin Indonesia selalu menjadi negara miskin.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menyatakan sikap politik Indonesia tetap nonblok jika ia terpilih menjadi RI.
Baca SelengkapnyaDia ingin berkuasa untuk menghilangkan kemiskinan dan korupsi, serta membuat masyarakat Indonesia semakin sejahtera.
Baca SelengkapnyaPrabowo memastikan kedaulatan dan kepentingan nasional adalah nomor satu dalam kemitraan ekonomi dengan negara lain.
Baca SelengkapnyaKarena pada akhirnya, semua adalah satu bangsa untuk membela Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, Indonesia tidak bisa menjadi negara maju hanya dengan retorika.
Baca SelengkapnyaPrabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
Baca SelengkapnyaCapres Prabowo Subianto setuju dengan pernyataan capres Ganjar Pranowo, tapi tidak dengan pernyataan capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku jengkel dengan isu keretakan hubungannya dengan Jokowi.
Baca Selengkapnya