Terancam isu SARA, Jokowi disarankan pilih Cawapres dari TNI
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Puyono menyarankan agar Joko Widodo lebih baik memilih calon wakil presiden untuk maju di Pilpres 2019 berlatar belakang TNI. Dia menjelaskan, kriteria tersebut dapat melengkapi Jokowi untuk menguatkan keamanan salah satunya ancaman isu SARA.
"Kalau boleh saran, kita harus lihat sekarang. Jokowi harus bisa membuat stabilitas keamanan. Ancaman itu banyak di era dia. Seperti ancaman SARA. Bisa ngambil dari kader TNI," katanya di diskusi Kopi Politik dengan tema '2019, Jokowi dengan siapa? Di mata aktivis' di Jakarta Selatan, Sabtu (3/3).
"Kalau Pak Prabowo kan sudah TNI, jadi tidak usah diragukan," tambah dia.
-
Siapa calon Menkeu Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Apa posisi calon menteri Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Kenapa Prabowo kokoh di Pilpres 2024? Posisinya sebagai ketua umum partai, membuat Prabowo kokoh dibanding calon lainnya.
-
Bagaimana cara Prabowo untuk maju Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
Dia menegaskan, walaupun Ketua Umumnya yaitu Prabowo Subianto berlatar belakang TNI pihaknya tetap akan mengusung sebagai calon presiden. Dan akan mencari calon yang bisa menguatkan Prabowo.
"Tapi saya yakin Prabowo akan maju jadi Capres dan tidak akan bersama Jokowi," tegas Arief.
Diketahui sebelumnya, nama Gatot Nurmatyo sebagai sosok yang berlatar belakang TNI selalu disebut-sebut cocok bersanding dengan Jokowi. Dalam rilis survei Alvara Research Center sebanyak 61,9 persen responden menyatakan setuju bila Jokowi menggandeng Gatot Nurmantyo yang merupakan mantan Panglima TNI.
Survei tersebut dilakukan dengan metode multi-stage random sampling dengan margin of error sebesar 2 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei melalui wawancara tatap muka pada dari tanggal 17 Januari hingga 7 Februari. Responden survei ini melibatkan 2.203 orang dengan 50.5 persen merupakan generasi milenial.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia juga menegaskan, bahwa Jokowi tidak pernah mendikte soal sikap tiap partai politik
Baca SelengkapnyaMeski Projo telah bergabung, Zulhas mengaku belum bisa memastikan siapa cawapres Prabowo.
Baca SelengkapnyaPrabowo tentunya akan mempertimbangkan masukan para kiai itu.
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN sudah mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menegaskan akan mengevaluasi perwira tinggi TNI yang menduduki jabatan sipil.
Baca SelengkapnyaPrabowo berseloroh soal cawapres usai penyerahan motor listrik kepada anggota TNI-Polri di Kementerian Pertahanan.
Baca SelengkapnyaUsai mendengar niat baik Prabowo, Grace mengaku lega. Sebab dengan demikian maka masa depan Indonesia bisa lebih cerah.
Baca SelengkapnyaHasto mengingatkan agar suara publik harus didengar. Akan tetapi, perihal penunjukan Calon Panglima TNI merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaCalon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengaku bakal meniru jejak Presiden Joko Widodo atau Jokowi bila memenangkan Pilpers 2024.
Baca SelengkapnyaPara kandidat menteri dan wakil menteri itu satu per satu menyambangi kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara V, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan ini merasa terhormat bila berguna untuk rakyat. Dia mengaku merelakan hidupnya demi bangsa.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mendukung semua capres dan cawapres yang akan maju di pilpres 2024.
Baca Selengkapnya